Apa saja kesalahan dalam manajemen operasional yang sering terjadi?

Seperti yang kita tahu, Manajemen operasional sendiri adalah desain, pelaksanaan, dan pengendalian operasi yang mengkonversi sumber daya menjadi barang dan jasa yang diinginkan, dan menerapkan strategi bisnis perusahaan. Akan tetapi sering terdapat kesalahan dalam manajemen operasional tersebut. Lalu apa sajakah diantaranya?

Menurut saya beberapa kesalahan tersebut diantaranya adalah :

  1. Pemilihan strategi dalam produksi
    Dimana permaslahan itu mengacu pada strategi-strategi yang akan dilakukan di dalam sistem produksi. Agar barang atau jasa yang nantinya akan diproduksi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen maka biasanya perusahaan akan melalukan sebuah penelitian dan pemasaran.

  2. Pemilihan produk prioritas
    Pada point ini perusahaan perlu menentukan produk dari beragam alternatif ide. Bila terdapat beberapa produk pilihan maka harus ada produk yang diprioristakan untuk diproduksi terutama dalam jangka panjang. Dengan memperhatikan aspek target market dan pemasaran serta keuangan.

  3. Perencanaan produk awal
    Dalam masalah ini perencanaan awal bisa berupa pembuatan atau pencarian ide desain produk. Dimana dalam produksi barang, desain awal terlihat lebih jelas bila dibandingkan dengan produk jasa.Tetapi, perlu mempertimbangkan beberapa hal penting seperti manfaat produk yang hendak dibuat, fungsi pendukung produk jasa atau barang tersebut, bentuk desain, estetika dan seni dalam desain sesuai dengan produk barang yang akan diproduksi. Karena desain produk awal ini nantinya akan menjadi acuan dan ditindak lanjuti menjadi sebuah produk yang mana mendekati aslinya.

  4. Pembuatan prototipe untuk diuji
    Masalah dalam pembuatan prototipe ini adalah apakah produk tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau belum. Yang akan terlihat setelah melakukan pengujian prototipe tersebut.

  5. Impmentasi produk jadi
    Masalah dalam point ini adalah dimana produk yang sudah mulai diproduksi dan dipasarkan harus dinilai implementasinya. Penilaian bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara. Salah satunya yaitu preference matrix. Cara tersebut diimplementasikan dengan melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang dianggap penting berupa pemberian skor atau bobot kepentingannya. Apakah produk yang telah dipasarkan memiliki bobot yang pas dalam skala minimal ordinal atau tidak. Lalu mencari rata-rata skornya. Kemudian membandingkan rata-rata skor dengan standar minimal yang sebelumnya sudah ditentukan oleh perusahaan. Apabila nilai produk tersebut di atas standar maka produk bisa dianggap sukses pada saat itu. Tapi kalau nilai di bawah minimal standar yang ditentukan berarti produk harus diperbaiki hingga mencapai sasaran kualitasnya.

Referensi :
https://halojasa.com/blog/5-masalah-dalam-manajemen-operasional-ini-yang-wajib-diketahui/