Apa saja kelemahan dari MVP?

Minimum Viable Product atau MVP merupakan konsep atau filosofi untuk meluncurkan suatu produk ke pasar sesegera mungkin dengan menggunakan pengguna secara nyata dan kemudian melakukan iterasi secara terus menerus dan atau menambahkan fitur berdasarkan umpan balik pengguna, bukan berdasarkan asumsi pengembang.

Selain memiliki benefit, MVP juga memiliki kelemahan. Apa kelemahan dari MVP?

MVP, minimal viable product adalah versi dari sebuah produk yang diperuntukan sebagai bahan uji coba terhadap keinginan pelanggan yang dijadikan bahan pembelajaran yang divalidasi oleh pelanggan. Tentunya ada keuntungan tersendiri ketika kita membuat produk yang diterima oleh penggunannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan MVP sangat membantu untuk menentukan apakah produk tersebut layak atau tidak untuk pelanggan.

Selain memiliki keuntungan ketika membangun MVP, MVP juga memiliki kelemahan. Dimana terkadang MVP malah menjadi Mediocre Value Proposition. Ketika sebuah perusahaan membuat MVP dan mendapat feedback dari pelanggan, perusahaan akan mencoba melakukan perbaikan untuk penyempurnaan produk, hanya saja seringkali perubahan ini justru membuat pengeluaran menjadi meningkat.

Sulitnya dalam membuat produk yang menarik bagi pelanggan dengan sesuatu yang tidak memadai akan membuat pelanggan hanya mencoba sekali dan tidak akan tertarik kembali.

Seringkali pelanggan hanya tertarik pada produk karena produk tersebut adalah produk baru, yang akan membuat pelanggan tidak tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan. Tentunya hal ini akan merugikan perusahaan.

MVP membuat perusahaan kehilangan fokus, karena mencoba untuk memuaskan pelanggan yang didapat dari feedback pelanggan mengenai MVP.