Apa Saja Kebiasaan yang dilakukan Oleh Orang yang Sangat Efektif?

efektif

Kebiasaan seseorang merupakan ciri atau karakter dari orang itu sendiri. Menurutmu, kebiasaan seperti apa yang biasa dilakukan oleh orang yang sangat efektif dalam melakukan pekerjaannya?

Buku dengan judul The 7 Habits of Highly Effective People karya Steven Covey merupakan salah satu buku paling berpengaruh dalam pengembangan diri.

Menurut Steven Covey, kebiasaan-kebiasaan kita mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Kebiasaan terdiri dari pengetahuan, keahlian dan keinginan.

Pengetahuan dapat membuat kita mengetahui apa yang harusnya kita lakukan, Keahlian memberikan kita kemampuan untuk mengetahui bagaimana melakukannya dan keinginan adalah motivasi kita dalam melakukan sesuatu.

7 Kebiasaan Orang yang sangat efektif, menurut Steven Covey, adalah :

  • Jadilah orang yang Proaktif, Orang yang efektif selalu membuat keputusan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui hal-hal yang dapat mereka pengaruhui.

    Salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di dunia adalah mengeluh. Dan mungkin salah satu keluhan yang paling sering kita dengar adalah mahalnya biaya hidup saat ini apabila dibandingkan dengan biaya hidup pada saat sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu. Orang-orang ini adalah contoh dari Orang Reaktif, mereka akan mengeluh akan banyak hal tanpa memikirkan solusi yang bisa mereka lakukan.

    Sebaliknya yang dilakukan oleh orang-orang yang proaktif adalah mereka menyadari bahwa memang hal seperti ini menjengkelkan dan memang merugikan, akan tetapi mereka tidak terus-menerus membahas permasalahan ini; justru mereka berpikir bagaimana cara mereka memanfaatkan keadaan ini untuk membuat suatu usaha atau inovasi dimana itu akan memberikan kemudahan bagi orang lain.Ingatlah bahwa semakin banyak anda mengeluh, maka waktu anda akan banyak yang terbuang sia-sia

    Ketika anda sering mengeluh, secara tidak langsung pikiran anda akan terfokuskan pada keluhan-keluhan tersebut, sehingga anda akan memikirkannya dan mencari tahu kejelekan-kejelakan yang ada secara terus-menerus.

  • Mulai pikirkan akhir perjalan hidup anda, Buatlah pernyataan terkait misi anda berdasarkan prinsip anda. Jelaskan pernyataan misi anda menjadi tujuan-tujuan jangka panjang anda

    Coba bayangkan jika anda telah meninggal dunia, namun anda diberi kesempatan untuk menjelaskan atau memberi pidato tentang diri anda yang telah meninggal tersebut; apa yang akan anda katakan? Anda harus jujur pada diri anda sendiri, karena anda hanya bisa berbicara jujur pada kesempatan itu dan anda disaksikan oleh semua orang yang anda kenal.

    Hampir semua dari kita harus mengatur ulang pola berpikir kita, karena saya yakin bahwa sebagian besar dari kita ingin dikatakan sebagai orang yang baik atau jujur atau mungkin pekerja keras dan sebagainya, akan tetapi sudahkah kita membuktikan bahwa kita layak disebut seperti itu? Renungkanlah kebiasaan ini agar anda dapat selalu berintrospeksi terhadap diri anda sendiri

  • Prioritaskan apa yang anda prioritaskan, Gunakan waktu anda untuk melakukan hal-hal yang mendukung misi anda (seimbangkan penggunaan waktu anda antara produktifitas dan pengembangan kapasitas)

    Apabila saya bertanya, apakah yang paling penting dalam hidup anda? Jawaban paling banyak yang akan saya terima adalah, saya ingin sehat, saya ingin menjadi kepala keluarga yang baik atau saya ingin masuk surga. Jawaban-jawaban tersebut terdengar sangat mulia, tidak mungkin anda menjawab menonton tv atau bekerja. Namun bagaimana dengan kenyataannya? Waktu yang anda gunakan lebih banyak yang terpakai untuk menonton tv atau anda hanya fokus terhadap pekerjaan anda, bahkan anda tidak memiliki waktu untuk keluarga, untuk berolahraga dan untuk menjalankan ibadah menurut agama anda.

  • Jangan berpikir bahwa jika anda ingin jadi pemenang maka orang lain harus kalah. Selalu berpikir untuk mendapatkan win-win solution, bukan win-lose solution.

    Coba bayangkan apabila saya dan anda adalah seorang penulis dan kita sama-sama baru menyelesaikan sebuah buku dan kita memiliki kesempatan untuk mengundang 1000 penggemar untuk mendengarkan anda berbicara.
    Coba bandingkan dua hal ini:

    • Pertama, anda membaca buku saingan anda lalu, anda memberikan ulasan tentang buku tersebut ke penggemar anda, maka hampir semua akan membeli buku saingan anda. Lalu lawan anda juga melakukan hal yang sama, sehingga buku anda pun makin banyak yang terjual dan anda memiliki penggemar yang lebih banyak.

    • Kedua, coba bayangkan apabila pesaing anda telah memberikan ulasan mengenai buku anda dan penggemar buku anda bertambah. Lalu anda tidak melakukan hal yang sama, justru anda membuat sebuah akun palsu di media sosial dan anda menjelek-jelekan buku tersebut, sehingga pembeli buku dari pesaing anda justru berkurang. Apakah anda yakin bahwa suatu saat hal yang sama tidak akan terjadi pada anda?

  • Mengerti sebelum ingin di mengerti, Mengerti sebelum dimengerti merupakan kebiasaan yang paling penting didalam berhubungan dengan sesama manusia

    Apabila anda memiliki sebuah saluran di youtube dan mengunduh sebuah video, anda tidak perlu mengatakan bahwa anda telah bekerja keras untuk video yang anda unduh dan menyuruh penonton saluran anda untuk berlangganan (subscribe) saluran anda, 99% dari orang yang menonton video anda tidak akan peduli dengan hal tersebut. Akan tetapi jika anda mengunduh sebuah video yang bermanfaat dan tidak membosankan, maka dengan otomatis para penonton akan berlangganan saluran youtube anda. Maka anda harus mengerti bagaimana kualitas yang anda berikan sebelum anda ingin dimengerti oleh orang lain

  • Bersinergi. Mengkombinasikan setiap perbedaan yang ada untuk menciptakan suatu hasil yang lebih hebat membutuhkan sikap saling mempercayai dan saling mengerti

    Hampir sama seperti poin “mengerti sebelum dimengerti”; jika ada sebuah pohon yang terdapat 5 buah apel segar dan dua anak yang sama-sama tidak dapat meraih apel tersebut, jika salah satu dari mereka mengangkat anak yang lainnya maka mereka akan sama-sama mendapatkan apel tersebut. Lain halnya apabila mereka berdua justru saling berkelahi karena keserakahan mereka.

  • Ketahuilah sebelum anda melakukan. Sediakan waktu untuk merencanakan sesuatu sebelum melakukan sesuatu

    Ada seorang lelaki yang sedang berusaha memotong sebuah batang kayu yang cukup besar menggunakan sebuah gergaji, namun setelah satu jam hasil yang didapatkan nihil. Lalu datang seseorang dan memberi saran kepada lelaki tersebut untuk mengasah gergaji agar lebih tajam, tapi yang dijawab olah laki-laki tersebut adalah mengasah pisau gergaji itu membuang-buang waktu. Disini yang saya maksud adalah banyak dari kita yang terlalu malas untuk mengasah pisau kita atau otak kita sebelum melakukan suatu hal karena kita selalu ingin segera mendapatkan apa yang kita mau.

1. Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan.

Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas–dan dengan menggunakan pendekatan dari dalam ke luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

2. Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali –pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan- tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya.

Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

3. Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

4. Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang).

Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

5. Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

6. Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan- perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1+ 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1= 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

7. "Mengasah Gergaji"

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.

Bagi sebuah organisasi, kebiasaan “Mengasah Gergaji” menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru.

Bagi sebuah keluarga, kebiasaan “Mengasah Gergaji” meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.