Apa saja kebiasaan buruk dalam belajar dan bagaimana cara memperbaikinya ?

kebiasaan buruk dalam belajar

Kebiasaan kita dalam belajar akan berdampak besar pada sukses atau tidaknya hasil pembelajaran. Ada yang biasa-biasa saja tapi sukses dalam prestasi belajarnya, ada yang memang giat dan rutin dalam belajar dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi yang pertama sangat jarang terjadi, justru kebiasaan belajar yang kedualah yang efektif.

Tetapi tidak semua orang ingin belajar kebanyakan dari mereka menganggap kalau belajar itu tidak penting ini adalah salah satu contoh dari kebiasaan buruk kita dalam belajar.

Bagaimana cara memperbaiki kebiasaan buruk dalam belajar kita ?

Kebiasaan buruk belajar yang dialami oleh anak-anak sekarang menjadi pemicu orang tua dalam mendidik anaknya. Banyak sekali anak yang memiliki kebiasaan buruk dalam belajarnya. Para orang tua sudah mencari banyak cara agar anaknya mau belajar, mereka sudah mencoba menemani anaknya untuk belajar, mereka sudah mencoba memberi reward atau hadiah kepada anaknya, dan sepertinya tidak ada satupun yang berhasil.

Jika ini semua terjadi pada keluarga, mungkin sudah waktunya untuk melihat kebiasaan belajar yang mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar. Inilah kebiasaan yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan skolastik mereka, tetapi kebiasaan produktif mereka pada umumnya dan mungkin ini adalah waktu untuk memperbaikinya.

Berikut ini adalah contoh dari kebiasaan buruk dalam belajar dan bagaimana cara memperbaikinya

1. Musik dan Televisi
Musik dan televisi berfungsi sebagai gangguan utama, bahkan saat dinikmati oleh anggota keluarga di ruangan lain di rumah. Lampu dan suara yang berkedip tidak hanya mengejutkan minat anak, musik dan televisi malah memperlambat proses belajar dan menghalangi pemahaman bacaan. Menahan diri untuk menonton TV atau mendengarkan musik selama masa belajar memberi cara terbaik untuk dilakukan.

2. Mitra Studi yang Salah
Mitra studi dapat menjadi sumber pendidikan yang berharga bagi anak, asalkan mereka adalah orang yang tepat. Tidak semua teman membuat mitra studi, jadi tunggulah anak Anda dengan cermat untuk memastikan apakah mereka mendapatkan manfaat dari pekerjaan rumah yang dihabiskan dengan teman-temannya.

3. Konektivitas
Konektivitas sosial dapat berfungsi sebagai gangguan yang terus berlanjut untuk anak terutama para remaja, dengan pesan teks konstan, pemberitahuan, peringatan, dan panggilan masuk. Kumpulkan semua ponsel, laptop, dan tablet selama waktu belajar mereka untuk menghilangkan kebiasaan ini.

4. Tidak Memiliki Waktu yang Cukup
Jika Anda berharap agar anak Anda bisa menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) matematika selama 10 menit, perjalanan dari tempat parkir sekolah ke lapangan sepak bola untuk berlatih, Anda mungkin harus mempertimbangkannya lagi. Sementara kegiatan ekstrakurikuler tidak diragukan lagi karena itu memberi manfaat bagi anak-anak, pekerjaan rumah (PR) dan waktu belajar yang memadai diperlukan untuk menghasilkan kualitas nilai.

5. Kekacauan Rumah Tangga
Sulit bagi anak untuk mendapatkan ruang yang cukup dan waktu belajar yang tenang disaat rumah tangga mereka yang ramai. Pertimbangkan lagi dalam memilih kamar tidur yang spesifik untuk waktu belajar anak antara jam kerja tertentu sehingga anak dapat mendapatkan penuh perhatian untuk belajar. Sebagai alternatif, perpustakaan umum atau sekolah juga harus menyediakan lingkungan belajar yang sangat baik dan bebas dari gangguan atau keramaian.

6. Kurangnya Catatan dan Mengambil Keterampilan
Berlatih dalam mencatat, dan jika anak belum mempelajari strategi mencatat yang terbaik, kesuksesan menjadi semakin sulit karena materi pelajaran menjadi lebih menantang. Bagaimana Anda bisa mengajari anak bagaimana cara mencatat poin-poin penting dalam sebuah pelajaran, mencatat dengan bantuan visual / menggambar dan mengatur pola pikir mereka? Melalui serangkaian situs web bermanfaat seperti NoteTakingHelp.com, GreatSchools, dan eHow Mom yang menawarkan saran demi kesuksesan akademis anak.

7. Penundaan
Penundaan adalah suatu hal buruk jika tertanam sejak kecil, anak akan terbiasa menunda-nunda suatu pekerjaan dan terkadang melalaikannya. Bantu anak Anda untuk membangun keterampilan dalam mengatur waktu yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dan proyek, membaca, dan mempersiapkan ujian-ujian di sekolah. Bila orang tua memprioritaskan jadwal keluarga dan kegiatan ekstrakurikuler di sekitar akademisi, siswa akan menang.

8. Kurangnya Persiapan
Hampir tidak mungkin untuk belajar tanpa adanya alat yang tepat, jadi jika anak Anda tidak sengaja lupa membawa pulang buku pelajran atau buku tulis mereka dan materi pelajaran yang diperlukan, bantu anak dalam membuat daftar bawaan yang dapat digunakan anak Anda setiap hari sebelum meninggalkan kelas untuk membantu mengingatkan mereka. Bekerja dengan guru juga untuk dapat membantu memberikan dukungan.

SUMBER :