Apa saja Karakteristik dari Komunikasi Massa?

Komunikasi Massa (Mass Communications) adalah proses penyampaian pesan (informasi, gagasan) kepada orang banyak (publik) melalui media. Apa saja karakteristik dari komunikasi massa ?

1 Like

Karakteristik dari komunikasi massa antara lain :

  • Penyebaran yang cepat dan berkesinambungan
    Komunikasi massa biasanya bersifat kontinu dan tidak jarang. Pesan dikirim berdasarkan jadwal, bukan atas dasar keinginan seseorang.

  • Kemiripan arti
    Penerima menafsirkan pesan dengan cara mereka sendiri, yang mungkin kurang sejajar dengan pengirim. Inti dari komunikasi manusia adalah pencapaian himpunan makna paralel antara orang-orang yang mengirim dan mereka yang menerima pesan tersebut. Makna mengacu pada respons batin seseorang terhadap sebuah pesan - pengalaman internal yang diimpikannya, termasuk gambar, interpretasi, dan perasaan. Ketika komunikasi terjadi, komunikator dan penerima dihubungkan oleh pengalaman mereka tentang serangkaian makna paralel; mereka berbagi arti pesan.

  • Komunikan anonim dan heterogen
    Komunikan pada media massa bersifat anonim karena seorang komunikator tidak pernah mengenal komunikannya. Hal ini disebabkan karena adanya media perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa artikel tersebut alias tanpa adanya komunikasi tatap muka

  • Mengutamakan isi daripada hubungan/timbal balik
    Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang memiliki karakteristik dan haruslah tersusun, sehingga dalam komunikasi massa haruslah melibatkan isi yang berkualitas dan tidak memandang hubungan dengan komunikan. Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat adanya propaganda alias sering mengundang controversial yang timbul dari masyarakat. Namun, hal itu dapat diantisipasi oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada dalam media massa.

  • Bersifat satu arah
    Sebagai contoh mengapa komunikasi massa bersifat satu arah adalah ketika kita mendapatkan pesan berupa berita yang disampaikan melalui televisi, dan kita ada beberapa bagian yang tidak kita pahami, maka kita tidak dapat berkomunikasi langsung ke komunikator untuk mengulang atau menjelaskan pesan tersebut. Hal inilah yang dinamakan sifat satu arah dalam komunikasi. Komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dan komunikan menerima pesan tersebut tanpa adanya timbale balik dari komunikan atau dialog langsung dengan komunikator.

Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasinya perlu memahami karakteristik komunikasi massa, yakni seperti yang di uraikan di bawah ini:

  1. Komunikasi massa bersifat umum

    Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda tercetak, film, radio dan televisi apabila dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.

  2. Komunikasi bersifat heterogen

    Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dalam komunikasi massa dengan keterbukaan dalam memperoleh pesan-pesan komunikasi erat sekali hubungannya dengan sifat heterogen komunikan. Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda-beda, dengan kebudayaan yang beragam, berada dari berbagai lapisan masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis, maka oleh karena itu mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup dan derajat kehormatan, kekusasaan dan pengaruh.

    Jelasnya komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah-laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujua yang sama; meskipun demikian orang- orang yang tersangkut tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan tidak terorganisasikan.

  3. Media massa menimbulkan keserampakan

    Keserempakan adalah keserampakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media tercetak, karena yang terakhir dibaca pada waktu yang berbeda dan lebih selektif. Keserampakan penting untuk keseragaman dalam selektif dan interpretasi pesan-pesan. Tanpa komunikasi massa, hanya pesan-pesan yang sangat sederhana saja yang disiarkan tanpa perubahan dari orang yang satu ke orang yang lain.

  4. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi

    Komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi,karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah (one way communication), dan ratio output-input komunikan sangat besar. Tetapi dalam hubungan komunikator-komunikan itu terdapat mekanisme resmi yang dapat
    mengurangi ketidakpastian, terutama penelitian terhadap komunikan, korespondensi, dan bukti keuntungan dari penjualan (siaran komersial).

Menurut Nurudin ada tujuh karakteristik komunikasi massa yaitu:

  1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
    Komunikasi massa bukan satu orang tetapi sekumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah menyimpan, menuangkan ide, gagasan simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

    Menurut Alexis Stan (1981) komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, jaringan televisi, stasiun radio, majalah, atau penerbit buka). Dengan demikian komunikator dalam komunikasi massa setidaktidaknya mempunyai ciri sebagai berikut:

    • Kumpulan individu.
    • Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa.
    • Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat.
    • Apa yang dikemukakan komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.
  2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
    Herbert Blumer memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut:

    • Audiens dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
    • Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain dan antar individu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.
    • Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
  3. Pesannya bersifat umum
    Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain pesan-pesan ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.

  4. Komunikasi berlangsung satu arah
    Dalam media cetak seperti Koran dan TV, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan).

  5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
    Komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesanpesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir secara bersamaan. Bersamaan sifatnya relatif.

  6. Media massa mengandalkan peralatan teknis
    Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar.

  7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
    Gatekeeper atau yang sering disebut penepis informasi/palang pintu/penjaga gawang adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebar lebih mudah dipahami.

    Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, memganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa dan menentukan kualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan (Nurudin, 2009).

Dalam komunikasi tatap muka terjadi penggunaan banyak saluran, dengan banyak kesempatan untuk mengirim dan menerima pesan, dan dengan proses komunikasi yang kompleks. Proses komunikasi massa lebih kompleks dari produksi dan distribusi pesanpesannya dibandingkan dengan sistem atau jenis komunikasi lainnya. Pesan-pesan media diterima dan dikonsumsi oleh banyak orang yang heterogen dan anonim.

Pesan-pesan media massa yang diproduksi oleh suatu tim tertentu, dan terkadang sulit secara pasti ditentukan siapa yang bertanggung jawab. Pekerjaan media melibatkan banyak unsur dan bidang. Media elektronik sifatnya lebih kompleks dalam mekanisme dan proses produksinya dibandingkan dengan media cetak. Dalam suatu produksi televisi misalnya, melibatkan penulis script, sejumlah aktor, seorang produser, seorang sutradara, operator kamera dan kru lainnya, serta host dan yang lainnya. Pertunjukkan melalui televisi merupakan hasil kerjasama di antara sejumlah pihak yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Dengan demikian, komunikasi massa dicirikan oleh sejumlah faktor, yakni:

  1. Pesan-pesan komunikasi massa diproduksi oleh suatu organisasi yang kompleks,

  2. Media bagi pesan-pesan duplikasi yang akurat,

  3. Pesan-pesan didistribusikan untuk sejumlah besar audience dalam waktu bersamaan.

Studi komunikasi massa meliputi prinsip-prinsip organisasi produksi, hubungan sosial, politik, dan ekonomi yang eksis di antara organisasi media dan audience. Komunikasi massa, dengan demikian, diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia. Organisasi media massa memiliki suatu produk untuk dijual dan audience adalah kostumernya.

Fokus penelitian komunikasi massa dapat diidentifikasi dalam sejumlah isu seperti sejarah komunikasi massa, praktek jurnalisme, hukum media, dan efek media. Penelitian komunikasi massa meliputi institusi media dan prosesnya, seperti difusi informasi dan efek media seperti persuasi dan manipulasi pendapat umum.

Menurut Wright, komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Diarahkan pada khalayak yang relatif lebih besar, heterogen, dan anonim.

  2. Pesan-pesannya mewakili usaha banyak orang yang berbeda dan disampaikan secara terbuka.

  3. Sering dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekaligus.

  4. Komunikatornya cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks, yang melibatkan biaya besar dan bekerja lewat suatu organisasi yang rumit.

Menurut Severin dan Tankard, komunikasi massa adalah sebagian berdimensi keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Joseph A. DeVito menunjukkan karakteristik komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya; disalurkan melalui pemancar audio dan/atau visual.

Elizabeth N. Neumann mengidentifikasi ciri komunikasi massa sebagai berikut:

  • Bersifat tidak langsung. Pesan-pesan komunikasi massa sampai ke khalayak harus melalui media teknis.

  • Proses komunikasi massa bersifat satu arah. Tidak ada interaksi antara peserta komunikasi (media dan khalayak).

  • Pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka untuk publik yang tidak terbatas dan anonim.

  • Mempunyai publik atau khalayak yang tersebar.

McQuail mengidentifikasi ciri khusus institusi media, yakni:

  1. Lembaga media massa memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan berupa informasi, pandangan, gagasan, dan budaya.

  2. Media massa juga menyediakan saluran untuk hubungan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari audience ke audience lain, dari seseorang ke masyarakat, dan institusi masyarakat terkait.

  3. Operasi sebagian besar kegiatan lembaga media dalam lingkungan publik, terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau pengirim), mewakili kondisi publik. Media massa berperan dalam membentuk opini publik.

  4. Partisipasi khalayak media massa bersifat sukarela, tanpa ada keharusan atau kewajiban sosial. Media tidak dapat mengandalkan otoritas sendiri dalam masyarakat.

  5. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar. Sebagaimana halnya dengan industri lainnya, industri media banyak tergantung pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan.

  6. Lembaga media selalu berkaitan dengan kekuasaan negara. Kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-pandangan berbagai hal seperti kebebasan, tanggung jawab, dan etika media massa berbeda dalam penerapannya di setiap negara.

  7. Selain sebagai sumber pesan, komunikator dalam komunikasi massa juga melakukan fungsi penyeleksian (gate keeper) yang dapat menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas pesan-pesan yang hendak disampaikan agar audience lebih mudah memahaminya. Di samping itu, proses seleksi redaksi juga menyesuaikan konteks teknik dan artistik dari produk media. Menurut Bittner, peran gate keeper dipengaruhi oleh aspekaspek kuat berupa ekonomi, pembatasan hukum, batas waktu, etika pribadi dan profesionalitas, kompetisi media, dan nilai berita.

Dari sejumlah penjelasan di atas, disimpulkan bahwa karakteristik komunikasi massa dapat diidentifikasi seperti berikut:

  • Komunikator terlembagakan. Komunikasi massa melibatkan lembaga, komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, bukan kerja perorangan. Kegiatan komunikasi lebih terencana, terjadwal, dan terorganisasi.

  • Pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Pesan komunikasi massa ditujukan untuk semua orang, tidak untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa tidak dimaksudkan untuk kebutuhan perorangan atau pribadi. Proses produksi dan reproduksi pesan melibatkan orang c) Komunikan bersifat anonim dan heterogen. Anonim berarti pengirim dan penerima tidak saling kenal. Heterogen merujuk pada kemajemukan khalayak yang datang dari berbagai latar belakang sosial, demografis, ekonomis, dan kepentingan yang beragam. Khalayak komunikasi massa tersebar luas dan tidak mengenal batas geografis dan kultural.

  • Media massa menimbulkan keserempakan. Pesan-pesan media masa diterima dan dikonsumsi oleh khalayak secara serempak dan sama.

  • Komunikasi massa lebih mengutamakan isi (apa yang dikatakan) daripada hubungan (cara mengatakan). Isi pesan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lainnya.

  • Pola penyampaian pesan komunikasi massa bersifat cepat dan tidak terkendala waktu dalam menjangkau khalayak luas. Di samping itu, penyampaian pesan juga bersifat berkala, tidak bersifat temporer dan permanen.

  • Stimulasi alat indera terbatas. Stimulasi alat indera tergantung pada jenis media. Indera penglihatan digunakan untuk menggunakan media cetak, seperti ketika membaca surat kabar, majalah, atau buku; indera pendengaran dimanfaatkan untuk mendengar radio; dan indera penglihatan dan pendengaran jika menikmati siaran televisi.

  • Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect). Komunikator tidak dapat dengan segera tahu bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikan. banyak dan terorganisasi dengan rapi dan profesional.

Referensi

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/338/1/KOMUNIKASI%20MASSA%20full.pdf