Apa saja karakteristik dalam genre musik film?

Apa saja karakteristik dalam genre musik film ?

Terdapat banyak jenis film yang bisa kita lihat maka jenis musik yang dimainkan dalam fil-film tersebut tentunya akan berbeda. Apa saja karakteristik dalam genre musik film ?

1 Like

Karakteristik Musik Film berbagai genre

  1. Karakteristik Musik Film genre Horor

    Film horor adalah film yang dibuat untuk memberikan rasa takut, teror dan kepanikan. Cerita dalam film horor meliputi kejadian aneh, tempat angker, kematian tidak wajar, mimpi buruk, arwah penasaran, phobia, dan hal lain yang dianggap mengerikan (Dirks, 2014).

    Karakteristik musik film horor, yaitu: atonal, aleatorik, discord, kromatis, boom dan diam (Brownrigg, 2003). Elferen (2012) menyebutkan karakteristik musik film horor, yaitu: atonal, discord, diam dan nada panjang. Dari pendapat Brownrigg dan Elferen dapat disimpulkan karakteristik musik film horror adalah atonal, discord, kromatis, boom, nada panjang dan diam.

    Atonal adalah komposisi musik yang tidak berdasar pada tanda mula dan sukat (Jarret, 2014). Aleatorik adalah komposisi yang jika dimainkan oleh pemain yang berbeda menghasilkan suara yang berbeda (Banoe, 2003). Discord adalah akor yang tidak mempedulikan harmoni (Alba, 2014). Kromatis adalah tangga nada yang terdiri dari dua belas nada yang masing-masing berjarak satu semitone (Hasugian, 2008). Boom adalah suara keras secara tiba-tiba (Brownrigg, 2003).

  2. Karakteristik musik film melodrama

    Film melodrama adalah film yang bercerita tentang masalah hati (cinta dan kasih sayang) baik dengan lawan jenis, persahabatan, maupun keluarga, senang maupun sedih (Dirks, 2014). Kata Melodrama berasal dari kata Melos (musik) dan drama. Melodrama adalah film drama yang diiringi musik (Thorburn, 1976). Dari pendapat Dirks dan Thorburn dapat disimpulkan bahwa film melodrama adalah film yang bercerita tentang masalah hati baik senang maupun sedih dengan diiringi musik.

    Musik film melodrama sering menggunakan instrumen piano dan gesek (Fischoff, 2005). Srisayekti (2013) mengatakan bahwa tangga nada mayor sering digunakan untuk adegan sedih dan tangga nada mayor untuk adegan bahagia. Dari pendapat Fischoff dan Srisayekti dapat disimpulkan bahwa musik film melodrama sering menggunakan instrumen piano dan gesek. Musik film melodrama biasanya menggunakan tangga nada mayor untuk adegan bahagia dan tangga nada minor untuk adegan sedih.

  3. Karakteristik musik film komedi

    Film komedi adalah film yang dibuat untuk membuat penonton tertawa (Willem, 2005). Film komedi bercerita tentang kekonyolan, kejadian memalukan, kata-kata lucu, karakter yang lucu, hal-hal eksentrik dan lain-lain (Dirks, 2014). Dari pendapat Willem dan Dirks dapat disimpulkan bahwa film komedi adalah film yang bercerita tentang hal-hal lucu untuk membuat penonton tertawa.

    Karakteristik musik film pada film komedi, yaitu: scherzo dan mickey-mousing (Prendergast, 1992). Scherzo adalah komposisi musik bertempo cepat, lincah, dan bersukat ¾ untuk menggambarkan suasana senda gurau (Syafiq, 2003). Mickey mousing adalah musik yang mencerminkan (mengikuti) gerak-gerik tokoh dalam film (Fischoff, 2005). Dari pendapat Prendergast, Syafiq dan Fischhoff dapat disimpulkan bahwa karakteristik musik film komedi adalah mickey mousing dan scherzo.

  4. Karakteristik musik film action

    Film action adalah film yang menceritakan tentang kebaikan melawan kejahatan di mana konflik diselesaikan dengan kekerasan, pertarungan dan senjata. Film action juga disebut film yang kepahlawanan karena menceritakan tentang kebaikan melawan kejahatan (Willem, 2005). Dirks (2014) mengatakan bahwa film action disebut film heroik (kepahlawanan) karena menggunakan tokoh protagonis dan antagonis. Joseph (2011) mengatakan bahwa film action adalah film yang menceritakan perkelahian, pertempuran dengan senjata antara tokoh baik melawan tokoh jahat. Dari pendapat Willem, Dirks dan Joseph dapat disimpulkan bahwa film action adalah film yang menceritakan tentang kebaikan melawan kejahatan di mana penyelesaian konflik diselesaikan dengan kekerasan. Film action berhubungan dengan sifat kepahlawanan karena di dalam film ini terdapat tokoh protagonis yang mewakili kebaikan serta tokoh antagonis yang mewakili kejahatan.

    Musik film action memiliki beberapa karakteristik. Brownrigg (2003) menyebutkan enam karakteristik musik film action, yaitu menggunakan tiup logam dan perkusi, tutti, fortissimo, pengulangan motif (leitmotif), triadic harmonies dan regular rhythms. Hautchens melalui Lawson (2013) mengatakan bahwa musik film action menggunakan fanfare (tiup logam), tangga nada mayor, triadic harmonies, tempo mars dan dotted note. Willimek dan Daniela (2013) menyatakan bahwa tangga nada natural minor menimbulkan keberanian.

Referensi

https://eprints.uny.ac.id/16878/1/Sigit%20Purnomo%2010208241025.pdf