Penyakit berbahaya yang ada pada ikan Nila kebanyakan disebabkan oleh bakteri jahat. Bakteri yang menginfeksi ikan nila antara lain A. hydrophila, Corynebacterium sp., Enterobacteria sp., Listeria sp., Pseudomonas sp., Plesiomonas sp. dan Kurtiha sp.
Deskripsi bakteri yang ditemukan pada ikan nila
Aeromonas hydrophila
A. hydropila merupakan bakteri yang paling banyak di temukan pada sampel ikan yaitu 36.6 %. A. hydropila termasuk ke dalam Gram negatif, dengan warna koloni krem, tepian koloni rata dan elevasi cembung, berbentuk batang, bersifat motil, oksidase dan katalase positif fermentatif, indol positif (Cowan, 1974). Bakteri ini umumnya hidup di air tawar.
Aeromonas sp. bisa muncul setiap saat terutama kondisi lingkungan jelek. Penularan bakteri Aeromonas sp. dapat berlangsung melalui air, kontak badan, kontak dengan peralatan yang tercemar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kordi (2004) bahwa penularan Aeromonas sp. dapat berlangsung melalui peralatan yang tercemar dan ikan yang terinfeksi Aeromonas sp. gerakannya menjadi lebih lambat, lemah dan mudah ditangkap.
Menurut Saragih dkk., (2015) serangan bakteri ini bersifat laten, jadi tidak memperlihatkan gejala penyakit meskipun telah dijumpai pada tubuh ikan. Serangan bakteri ini baru akan terlihat apabila sistem imun ikan menurun akibat ikan stres yang di sebabkan oleh penurunan kualitas air. Bakteri ini ditemukan pada ikan nila yang menunjukan gejala klinis antara lain terdapat luka pada kulit.
Corynebacterium sp.
Corynebacterium sp. merupakan bakteri ke dua yang paling banyak ditemukan yaitu 20 %. Menurut Wilson dan Miles (1975) dalam Suhendi (2009), Corynebacterium sp. merupakan bakteri yang terdapat terutama pada kulit dan membran mukus. Nabib dan Pasaribu (1989) menambahkan bahwa Corynebacterium sp. merupakan penyebab penyakit ginjal pada ikan.
Enterobacteria sp.
Enterobacteria sp. bakteri dari famili Enterobacteriaceae yang bersifat patogen pada ikan. Bakteri ini termasuk dalam gram negatif berbentuk batang. Habitat hidupnya diperairan yang tercemar atau mengandung urine. Bakteri ini dapat ditularkan secara horizontal, yaitu kontak antara inang yang satu dan yang lainnya atau melalui air.
Listeria sp.
Listeria sp. bakteri ini ditemukan pada ikan yang hidup di lingkungan yang terkontaminasi oleh polusi dan limbah. Listeria sp. merupakan bakteri patogen bagi manusia dan hewan (Kwantes dan Isaac, 1975) dalam Suhendi (2009). Salah satu spesies patogen yaitu Listeria monocytogenes yang menyebabkan penyakit Listeriosis. Salah satu gejala listeriosis adalah septisemia, infeksi pada aliran darah.
Pseudomonas sp.
Pseudomonas sp. yang ditemukan pada ginjal ikan, termasuk bakteri Gram
negatif dan bersifat aerob, berbentuk batang pendek, katalase positif, oksidase positif, dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain (Cowan, 1974). Bakteri ini termasuk dalam keluarga Pseudomonadaceae yang menjadi penyebab pada ikan. Bakteri Pseudomonas merupakan patogen oportunistik yang menyerang ikan air tawar dan digolongkan ke dalam kelompok bakteri perusak sirip (bacterial fin rot). Gejala ikan yang terinfeksi bakteri ini adalah: terdapat benjolan merah pada pangkal sirip dada, perut membengkak, tubuh penuh borok, pendarahan pada organ internal, sekitar mulut, opercula dan daerah, terjadi nekrosis pada jaringan limpa dan ginjal.
Plesiomonas sp.
Plesiomonas sp. adalah bakteri kelompok nonspora yang membentuk bacillus, gram negatif, oksidase positif, dan merupakan organisme fakultatif anaerob, yang tersebar meluas di air tawar. Pertumbuhan Plesiomonas sp. di air tawar tergantung pada suhu, ketersediaan hara, dan tingkat cemaran limbah (Arfianto dan Liviawaty, 1992).
Dalam penelitian, sebagian besar pertumbuhan strain Plesiomonas sp. tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah 8 - 10°C (Miller, 1986) dalam Suhendi (2009). Dalam kestabilan ekologi kolam, pertumbuhan terbesar Plesiomonas sp. ditemukan dalam lumpur di dasar kolam, tetapi juga sangat tergantung pada air yang teroksigenasi dan toleran terhadap pH tinggi.
Kurtiha sp.
Biasanya terdapat di lingkungan serta feses hewan. Kurthia sp. tidak bersifat patogen dan merupakan flora normal pada perairan ikan salmon.
Scomberomus sp.
Isolasi bakteri dilakukan pada ginjal. Ginjal ikan terletak dibawah kolum vertebrae. Secara makrokopis ginjal ikan teleostei terlihat berwarna coklat tua atau hitam, terbagi atas ginjal anterior dan posterior. Bagian anteriornya berfungsi sebagai organ lomfomieloid, sedangka bagian posteriornya berfungsi sebagai organ ekskretori.