Apa saja jenis pendekatan dalam analisis saham?

Analisis saham umumnya dapat dilakukan oleh para investor dengan mengamati dua pendekatan dasar yaitu:

Analisis Teknikal

Menurut Husnan (2001), analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Sutrisno (2005:330) menyatakan bahwa:

Analisis teknikal adalah pendekatan investasi dengan cara mempelajari data historis dari harga saham serta menghubungkannya dengan trading volume yang terjadi dan kondisi ekonomi pada saat itu. Analisis ini hanya mempertimbangkan pergerakan harga saja tanpa memperhatikan kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham. Pergerakan harga tersebut dihubungkan dengan kejadian-kejadian pada saat itu seperti adanya pengaruh ekonomi, pengaruh politik, pengaruh statement perdagangan, pengaruh psikologis maupun pengartuh isu-isu lainnya.

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di periode yang lalu dan upaya untuk menentukan kapan investor harus membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya dengan menggunakan indikator-indikator teknis atau menggunakan analisis grafik. Indikator teknis yang digunakan adalah moving average (trend yang mengikuti pasar) , volume perdagangan , dan short- interest ratio. Sedangkan analisis grafik diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai pola seperti key reserval, head and shoulders , dan sebagainya. Analisis ini menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilai saham.

  • Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Menurut Husnan (2001), analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menetapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga di peroleh taksiran harga saham.

Analisis ini sering disebut sebagai share price forecasting dan sering digunakan dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas. Langkah yang paling penting dalam analisis ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Faktor yang dianalisis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan, yang meliputi kondisi manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan.

Menurut Jogiyanto (1998), analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan data-data finansial yaitu data-data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, seperti laba, deviden yang dibagikan dan sebagainya. Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Sutrisno (2005), mengemukakan analisis fundamental merupakan pendekatan analisis harga saham yang menitikberatkan pada kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan analisis ekonomi yang akan mempengaruhi masa depan perusahaan.

Analisis fundamental menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Beberapa faktor utama atau fundamental yang mempengaruhi harga saham yaitu penjualan, pertumbuhan penjualan, operasional perusahaan, laba, dividen, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perubahan manajemen, dan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh manajemen perusahaan.

Analisis Fundamental


Beberapa tipe investor ketika dihadapkan dengan risiko seperti risk averse (tidak menyukai risiko), risk neutral dan risk seeker (menyukai risiko). Pada dasarnya, investor bersifak risk averse sehingga dijumpai perbedaan antara investor dengan gambler. Investor menyadari tingkat risiko investasi saham, tetapi risiko tersebut telah dipertimbangkan secara fair dengan return yang kelak akan diperoleh. Berbeda dengan gambler cenderung bersikap agresif dan spekulatif dalam keputusan investasi.

Analisis fundamental mempelajari indikator yang mempengaruhi nilai intrinsik saham. fokus pada laporan keuangan , kondisi industri dan perekonomian nasional . Analisis fundamental dapat dilakukan dengan pendekatan top down, dan memperlihatkan taxonomi analisis dimulai dari,

  1. indikator makroekonomi untuk menentukan waktu ideal untuk pengalokasian dana dan mempertimbangkan keadaan ekonomi nasional,

  2. indikator industri, melihat tingkat return suatu industri dan tingkat respon pasar tehadap suatu industri,

  3. indikator perusahaan, mengetahui kondisi perusahaan, prospek dan pergerakan harga saham.

Analisis Teknikal


Analisis teknikal bermanfaat untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di waktu lampau. Analisis teknikal dapat dilakukan untuk saham satu perusahaan atau kondisi pasar secara keseluruhan dengan menggunakan grafik atau indikator teknis. Informasi tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat untuk analisis. Pada dasarnya analisis teknikal adalah alat untuk menentukan kapan investor membeli atau menjual saham dengan memanfaatkan indikator teknis atau grafis. Ada beberapa istilah dasar dalam analisa teknikal yaitu:

  1. Tren, suatu arah pergerakan harga saham dalam masa tertentu. Harga saham mengalami kecenderungan kenaikan secara terus menerus dianggap mengalami tren naik/ bullish . Jika harga saham mengalami kecenderungan turun terus menerus dianggap mengalami tren turun/ bearish . Support, adalah sebuah titik harga terendah dari suatu saham dimana telah beberapa kali terjadi penurunan harga saham angka tersebut tidak pernah tembus.

  2. Resistance, adalah titik harga tertinggi suatu saham dimana beberapa kali terjadi kenaikan harga saham angka tersebut tidak pernah tembus. Overbought, saham yang memiliki harga rendah akan ramai dibeli investor sehingga harga tersebut akan semakin naik sampai saat investor yang telah membeli diharga yang rendah untuk merealisasikan keuntungan. Sehingga akan menjual sahamnya untuk memperoleh keuntungan. Hal ini dikatakan sebagai overbought atau jenuh beli. Oversold atau jenuh jual, harga saham yang turun terus menerus tidak akan berlanjut dalam waktu lama karena akan ada sebagian investor yang memiliki dana dan berupaya membeli saham karena dirasa cukup murah.