Di sini saya akan mendeskripsikan beberapa marga lumut yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.
Aytoniaceae
Asterella. Lumut hati bertalus . Talus menggarpu (dikotom), permukaan atas memiliki pori besar dan bagian bawahnya memiliki jaringan yang menyerupai spons ( spongy ) . Pada penelitian ini, hanya dijumpai satu jenis, yaitu Asterella limbata . Talus kecil (3-5 mm), tipis, midrib tidak terlihat dengan jelas, sisik kecil, tidak bertumpuk, tersusun dua baris. Sisik ventral meruncing hingga berbentuk bulat telur yang besar berukuran lebar 0.5 mm. Receptacle berbentuk kerucut dengan permukaan yang kasar, pada bagian bawah receptacle terdapat lima involucre yang tidak berkembang, dan satu involucre yang berkembang berisi sporangium.
Fossombroniaceae
Fossombronia. Lumut hati yang telah memiliki daun, namun dalam klasifikasi dikelompokkan dengan lumut hati bertalus sederhana ( simple thalloid ). Susunan daun menggulung, dan memiliki kapsul berbentuk bulat . Jenis yang ditemukan di TNGMb adalah Fossombronia himalayaensis (Lampiran 5) , dikenali dengan daun tegak menggulung tidak beraturan , ujung daun bergelombang, rizoid berwarna cokelat muda, spora cokelat gelap kemerahan. Permukaan spora tuberculate tersebar tidak rapat , elater dengan 2-3 penebalan pita spiral.
Frullaniaceae
Frullania. Lumut hati berdaun, berwarnacokelat kemerahan, epifit pada batang pohon, ukuran bervariasi. Daun lateral cekung, memiliki cuping kecil ( lobule ) berbentuk seperti kantong, melekat pada cuping besar hanya dengan satu sel, daun ventral berbagi dua. Jenis yang ditemukan di TNGMb adalah Frullania neorota (Lampiran 5), lumut berukuran sedang hingga besar, lobule besar, percabangan menyirip tidak beraturan. Sel lembaran daun lateral berdinding tebal, berwarna jingga muda, trigon segitiga.
Jungermanniaceae
Solenostoma. Lumut hati berdaun, berwarna kekuningan, kecokelatan atau merah, berukuran kecil hingga sedang, cabang merayap hingga tegak dengan rizoid, daun tersusun dalam dua baris tanpa daun ventral. Sel daun berbentuk bulat, tebal, dan pada bagian basal sel lebih panjang. Jenis yang ditemukan adalah S. truncatum , susunan daun saling menempel rapat (seperti susunan genting), daun bulat telur hingga agak kotak, sel tepi daun menebal (1-4 deret), sel bagian pangkal lebih panjang, berdinding tipis, trigon berukuran sedang.
Marchantia
Marchantia. Lumut hati bertalus. Talus bercabang menggarpu (dikotom), sel epidermal tidak memiliki trigon, berdinding tipis atau sedikit tebal. Rongga udara tersusun dari satu lapis sel, dengan setiap rongga tersusun dari pori epidermis pada bagian permukaan atas. Pori epidermis dibatasi oleh beberapa sel yang membuat lingkaran, memiliki gemma cup . Pada penelitian ini hanya dijumpai satu jenis, yaitu Marchantia paleacea memiliki sisik tengah berbentuk bulat telur hingga membundar , biasanya dengan beberapa oil body , dan pori epidermis memiliki bukaan dalam yang besar. Receptacle berbentuk pipih, membelah menjadi 7-11 cuping, pada bagian bawah terdapat involucre berbentuk seperti silia.
Scapania
Scapania . Lumut hati berdaun. Hanya memiliki dua deret daun lateral terbagi menjadi ventral lobe dan dorsal lobe , tidak memiliki daun ventral. Bagian ventral lobe lebih besar dari dorsal lobe . Di TNGMb Scapania yang ditemukan memiliki ujung daun dengan gigi-gigi runcing yang tersusun dari beberapa sel. Pada penelitian ini hanya teridentifikasi Scapania hingga tingkat marga.
Bartramiaceae
Philonotis. Lumut sejati acrocarp dengan ukuran bervariasi, daun berbentuk seperti tombak dan ujung daun bergigi, tepi menggulung atau rata. Ciri yang mudah diamati dari marga ini adalah kapsulnya yang membentuk seperti buah pir atau seperti bola. Jenis yang ditemukan adalah Philonotis mollis dan Philonotis roylei. Pada P. mollis memiliki daun dengan tepi revolute, bergigi ganda, dan ujung daun agak meruncing , sedangkan P. roylei memiliki tepi recurved tidak terlalu revolute dan nyaris rata, ujung daun runcing. Brachytheciaceae
Eurhynchium . Lumut sejati pleurocarp , percabangan tidak beraturan, ujung daun runcing, bertulang daun satu, terkadang berakhir di tengah daun, bentuk sel linear, sel pada bagian pangkal daun terlihat lebih besar. Jenis yang ditemukan adalah Eurhynchium celebicum, lumut ini memiliki percabangan menyirip tidak beraturan dengan daun tersusun pipih dan rata , daun berbentuk bulat telur membesar, ujung daun runcing, tulang daun tidak terlihat jelas dan berakhir pada tengah daun.
Bryaceae
Lumut sejati acrocarp berukuran kecil hingga sedang. Susunan daun spiral, daun berbentuk bulat telur hingga seperti tombak , biasanya memiliki penebalan daun, tulang daun jelas. Sel helaian daun berbentuk belah ketupat memanjang atau segi enam, jarang memiliki dinding sel yang tebal. Jenis yang didapatkan adalah Rhodobryum ontariense , memiliki struktur daun membentuk kumpulan daun pada ujung batang, bentuk daun bulat telur, ujung daun meruncing, memiliki gigi pada tepi daun bagian atas, tepi daun dengan penebalan sel yang jelas . Jenis lain yang ditemukan dari suku ini adalah Bryum argenteum, B. apiculatum, B. australe, dan B. capillare.
Ciri B. argenteum dikenali dari bentuk daunnya bulat telur, sel pada daun bagian atas terlihat transparan, sedangkan sel bagian tengah daun berwarna hijau. Ciri B. apiculatum memiliki ujung daun meruncing, sel belah ketupat hingga persegi, tulang daun melebihi ujung daun, berwarna merah, daun revolute, tepi daun tersusun dari satu lapis sel . Ciri B. australe memiliki daun berwarna hijau kekuningan, ujung daun meruncing , tepi revolute di sepanjang daun dan B. capillare memiliki daun spathulate , tersusun secara spiral rapat, tulang daun melebihi ujung daun, membentuk seperti gigi panjang , tepi daun mengalami penebalan .
Dicranaceae
Lumut sejati acrocarp dengan ukuran yang bervariasi. Susunan daun spiral, daun berbentuk meruncing hingga linear. Tulang daun bervariasi dari sempit hingga lebar. Sel- sel pada lembaran daun umumnya memanjang. Bentuk sel beragam umumnya memiliki panjang dan lebar sama, beberapa jenis memiliki sel alar yang terdiferensiasi dengan jelas dan berwarna cokelat kemerahan. Dicranaceae yang ditemukan terdiri atas tujuh marga, 15 jenis.
Ciri yang mudah diamati pada Dicranaceae dapat dilihat dari bentuk selnya. Sel pada daun berbentuk segi empat dan berdinding tebal merupakan ciri yang mudah dikenali untuk Ceratodon purpureus . Ciri Ditrichium difficile memiliki sel-sel daun berbentuk persegi panjang, kapsul dengan gigi peristome tanpa sekat, dan dinding peristome berpapil, sedangkan Dicranella coarctata memiliki bentuk sel-sel daun persegi panjang (panjang dan sempit), dan tepi daun pada bagian ujung sedikit bergigi. Lumut yang mudah dikenali dengan apopisisnya panjang melebihi kapsulnya adalah Trematodon conformis . Ciri unik lainnya dari suku ini adalah dari marga Campylopodium medium yang memiliki sporofit melengkung seperti leher angsa.
Marga dengan jumlah jenis terbanyak adalah Campylopus sebanyak tujuh jenis. Lumut dari marga ini mudah diamati dengan melakukan sayatan melintang daun untuk melihat letak stereid dan hyalocist yang berada di atas atau di antara guide cell.
Salah satu ciri untuk mengamati Campylopus dapat dilihat dari sel alar yang berkembang dengan jelas dan berukuran besar, pada Campylopus ericoides dapat dikenali dengan sel alar besar dan berwarna kemerahan. Hampir mirip dengan ericoides, C. comosus memiliki sel alar yang lebih kecil, rata, dan berdinding tebal. Selain itu tulang daun C. comosus lebih kecil daripada C. ericoides yang mencapai 1/2 ukuran daun.
Beberapa Campylopus memiliki struktur gigi di balik tulang daun, terlihat jelas dengan melakukan sayatan melintang di bawah tulang daun dalam ukuran yang beragam, pada C. aureus hal ini merupakan ciri yang mudah diamati, selain memiliki tulang daun lebar mencapai 2/3 lebar daun, tidak menyempit pada bagian basalnya, ujung daunnya bergigi.
Letak guide cell berada di antara hyalocist dan stereid merupakan salah satu ciri yang dimiliki C. crispifolius, sayatan melintang memperlihatkan hyalocist lebih besar daripada guide cell dan sekumpulan stereid berada pada bagian dorsal (Lampiran 4). Tulang daun melebar pada bagian bawah daun mencapai ½ lebar daun. Sel alar tidak terdiferensiasi dengan jelas.
Ciri C. involutus adalah daunnya berbentuk linear , sel berbentuk bulat telur memanjang, dinding sel tebal, ujung daun meruncing , basal daun auriculate , dan memiliki gigi halus. Sayatan melintang pada daun menunjukkan berkas stereid kecil yang tersusun dalam 1-2 baris, tulang daun lebar mencapai ½ lebar daun.
Ciri C. umbelatus memiliki tepi daun menggulung dari bagian tengah daun hingga ujung daun, lumut ini memiliki tulang daun melebar pada bagian helaian daun. Pada sayatan melintangnya menunjukkan gigi yang jelas di balik tulang daun. Sel alar tidak terdiferensiasi dengan jelas.
Lumut yang memiliki hyalocist yang besar dan berdinding tebal merupakan ciri C. zollingerianus. Selain itu lumut ini memiliki tulang daun yang lebar mencapai ½ lebar daun, pada sayatan melintang daun, stereid tidak terlihat jelas. Sel alar tidak berkembang dengan baik.
Bryohumbertia walkeri memiliki sel berbentuk segi empat pada bagian ujung daun dan pada bagian bawah berbentuk segi empat namun lebih pendek dan berdinding tebal. Daun bagian atas melipat dan bergigi halus. Bagian pangkal lebar membentuk auriculate , tulang daun memiliki ukuran 1/4 — 1/3 dari lebar daun.
Fissidentaceae
Fissiden. Lumut sejati acrocarp , tinggi tanaman bervariasi dari beberapa mm hingga beberapa cm. Susunan daun menyamping dalam baris berpasangan ( distichous ), ciri khas dari suku ini adalah daunnya memiliki pelepah daun ( sheating lamina atau vaginant lamina ) dan tulang daun yang jelas .
Fissiden yang ditemukan di TNGMb adalah Fissiden plagiochiloides dan F. robinsonii. Jenis F. plagiochiloides berukuran 2-6 cm, bentuk daun linear dengan ujung meruncing, tulang daun jelas, memiliki tepi crenulate, daun melebar pada bagian pangkal hingga ujung daun pelepah, jarak antar daun terlihat jelas, sedangkan jenis F. robinsonii berukuran lebih kecil (2-5 mm), daun berbentuk linear dengan ujung daun meruncing, tulang daun jelas dan melebihi ujung daun, tepi daun agak crenulate dan tepi daun tidak mengalami penebalan.