Apa saja jenis kelompok-kelompok kepentingan dalam sebuah sistem politik?

Kelompok kepentingan menurut Gabriel Almond
image

Kelompok kepentingan merupakan pemeran serta tidak resmi yang memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan di hampir semua negara. kelompok-kelompok kepentingan menjalankan fungsi artikulasi kepentingan, yaitu mereka berfungsi menyatakan tuntutan-tuntutan dan mmberikan alternatif-alternatif tindakan kepentingan. Selain itu, kelompok ini juga sering memberikan informasi kepada para pejabatpublik dan seringkali informasi yang diberikan bersifat teknis mengenai sifat serta konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari usul-usul kebijakan yang diajukan. Dengan demikian, kelompok kepentingan telah memberikan sumbangan yang berarti bagi rasionalitas pembentukan kebijakan.

Kelombok-kelompok kepentingan memiliki keberagaman, Gabriel A. Almond dan Binghm G. Powell dalam buku Comparative Politic today: A World View (1992) yang diedit bersama, membagi kelompok kepentingan dalam empat kategori, yaitu: a) kelompok anomi (anomic groups), b) kelompok nonasosiasional (nonassociational groups), c) kelompok institusional (institutional groups), dan d) kelompok asosiasional (associational gropus).

  • Kelompok Anomi
    Kelompok-kelompok ini tidak mempunyai organisasi, tetapi-individu-individu yang terlibat merasa mempunyai perasaan frustasi dan ketidak puasan yang sama. Sekalipun tidak terorganisir dengan rapi, dapat saja kelompokkelompok ini secara spontan mengadakan aksi massal jika tiba-tiba timbul frustasi dan kekecewaan mengenai suatu masalah. Ketidakpuasan ini diungkapkan melalui demonstrasi dan pemogokan yang tidak terkontrol, yang kadang berakhir dengan kekerasan. ledakan emosi ini yang serng tanpa rencana yang matang, dapat saja tiba-tiba muncul, tetapi juga dapat cepat mereda. Akan tetapi keresahan yang tidak cepat teratasi akan dapat memasuki keadaan anomi, yaitu situasi chaos dan lawlessness yang diakibatkan runtuhnya perangkat nilai dan norma yang sudah menjadi tradisi, tanpa diganti nilai-nilai baru yang dapay diterima secara umum.

  • Kelompok Nonasosiasional
    kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa solidaritas pada sanak saudara, kerabat, agama, wilayah, kelompok etinis dan pekerjaan. kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik dan tidak mempunyai organisasi ketat, walaupun lebih mempunyai ikatan daripada kelompok anomi, anggota-anggotanya merasa mempunyai hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi, massa konsumen, kelompok etnis, dan kedaerahan.

  • Kelompok institutional
    kelompok-kelompok formal yang berada dalam atau bekerja sama secara erat degan pemerintahan seperti birokrasi dan kelompok militer.

  • Kelompok asosiasional
    organisasi-organisasi atau kelompok yang dibentuk dengan suatu tujuan yang eksplisit, mempunyai organisasi yang baik dengan staf yang bekerja penuh waktu. hal ini telah menjadikan mereka lebih efektif daripada kelompok-kelompok lain dalam memperjuangkan tujuannya.

Sumber

  • Winarno, Budi, 2007, Kebijakan Publik: Teori dan Proses, Yogyakarta: MedPress.
  • Budiardjo, Miriam, 2008, Dasa-dasar Ilmu Politik Edisi Revisi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.