Apa saja jenis-jenis vitamin B dan fungsinya?


Vitamin B memiliki berbagai macam jenis. Apa saja jenisnya? Apa fungsi dari masing-masing jenis vitamin B?

Vitamin B adalah vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D).

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia di dalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks.

Vitamin B1 (Tiamin)


Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamina, vitamin B1, aneurin (thio-vitamine, thiamine, thiamin) adalah vitamin yang terlarut dalam air. Tiamina terdiri atas cincin pirimidina dan cincin thiazola (mengandung sulfur dan nitrogen) yang dihubungkan oleh jembatan metilen. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel.

Tiamina disintesis dalam bakteri, fungi dan tanaman. Manusi harus memenuhi keperluan tiamin dari makanan. Asupan yang tidak cukup menyebabkan penyakit beri-beri, yang memengaruhi sistem saraf tepi dan sistem kardiovaskular. Kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff.

Tiamina berperan sangat vital agar otak dapat bekerja dengan normal. Sebuah senyawa turunan tiamina yang disebut benfotiamina, dengan efektif, mengurangi plak amiloid dan fosforilasi protein pada area kortikal otak tikus dan menekan aktivitas enzim glikogen sintase kinase 3.

Penelitian ini sangat mirip dengan kondisi penderita Alzheimer in vivo. Senyawa turunan yang lain semisal tiamina pirofosfat, merupakan koenzim pada siklus asam sitrat yaitu pada kompleks piruvat dehidrogenase dan kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase.

Video Penjelasan Kekurangan Vitamin B1

Vitamin B2 (Riboflavin)


Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan.

Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat.

Konsumsi

Sumber vitamin B2 terbanyak ditemukan pada makanan hewani, seperti daging, hati, ginjal, dan jantung, serta susu. Beberapa tanaman juga mengandung vitamin ini dalam kadar yang cukup tinggi, antara lain kacang almond, jamur, gandum, dan kacang kedelai. Tepung dan sereal biasanya juga diperkaya dengan vitamin ini. Walaupun bersifat tahan panas, riboflavin cenderung larut dalam air selama proses pemasakan. Makanan yang mengandung riboflavin sebaiknya tidak disimpan dalam wadah transparan karena vitamin ini mudah rusak oleh paparan cahaya.

Konsumsi riboflavin sangat bergantung pada berat tubuh, laju metabolisme, dan asupan kalori di dalam tubuh. Berdasarkan RDA, konsumsi perhari bagi pria adalah 1,7 mg dan bagi wanita adalah 1,3 mg, sedangkan bagi wanita hamil perlu tambahan 0,3 mg.

Peranan dalam tubuh

Riboflavin merupakan salah satu koenzim yang berperan dalam berbagai metabolisme energi di dalam tubuh, terutama dalam pemecahan senyawa karbohidrat menjadi gula sederhana. Senyawa kompleks lainnya, seperti lemak dan protein, juga dapat dikonversi menjadi energi.

Beberapa metabolisme vitamin lain dan mineral juga membutuhkan peranan vitamin ini. Selain itu, vitamin ini berperan dalam respirasi jaringan tubuh, pertumbuhan badan, dan produksi sel darah merah.

Defisiensi

Karena riboflavin memegang peranan besar dalam metabolime energi di dalam tubuh maka defisiensi vitamin ini akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh. Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan dengan efisien. Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah.

Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2 ini sering dialami oleh para pecandu alkohol.

Vitamin B3 (Niasin)


Niasin (niacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung alkaloid nikotina dan kemudian disebut sebagai vitamin B3, meskipun nikotinamida bukanlah nikotinamina.

Sekitar tahun 1956, niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan HDL, menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun penggunaan yang berlebihan dapat berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantasi.

Manusia membutuhkan vitamin B3 5-15 mg/hari dengan batas puncak 35 mg/hari. Kekurangan vitamin B3 akan menyebabkan pelagra dengan gejala umum diare, demensia dan dermatitis.

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)


Asam pantotenat dapat ditemukan pada banyak jenis makanan karena pada dasarnya hampir semua makhluk hidup membutuhkannya.

Konsumsi

Beberapa contoh sumber makanan yang banyak mengandung vitamin ini adalah ragi, kuning telur, brokoli, dan hati.

Sumber makanan lain yang juga mengandung vitamin B5 adalah daging ayam, ikan, susu, kacang-kacangan, avokad, dan ubi.[butuh rujukan] Konsumsi asam pantotenat yang dianjurkan perhari adalah 4-7 mg.

Koloni bakteri diusus (Enterobakter) juga dapat mensintesis asam pantotenat dalam jumlah sedikit

Peranan dalam tubuh

Asam pantotenat berperan sebagai komponen koenzim A yang terlibat langsung dalam proses asetilasi dan pelepasan energi dari molekul makronutrien. Koenzim ini sendiri memegang peranan kunci dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil dari metabolisme ini akan menghasilkan energi.[butuh rujukan] Asam pantotenat juga berperan dalam sintesis senyawa spingolipida, fosfolipid, sterol, hormon pertumbuhan, sel saraf, dan antibodi.

Defisiensi

Seperti vitamin lainnya, asam pantotenat hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Akan tetapi, bila jumlahnya tidak mencukupi maka tubuh akan mengalami banyak gangguan kesehatan, seperti kekejangan dan mati rasa.

Pada kondisi ringan, defisiensi asam pantotenat dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan gangguan pencernaan. Biasanya, defisiensi ini dialami oleh para pecandu alkohol dan manula. Hal ini disebabkan oleh menurunnya daya cerna makanan sehingga banyak nutrisi yang tidak diserap tubuh dan segera hilang.

Vitamin B6 (Piridoksin)


Piridoksina (vitamin B6) termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks. Senyawa ini bersifat larut dalam air dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energi.

Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh. Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai, yaitu piridoksal (PL), piridoksina (PN), piridoksamine (PM), piridoksal 5’-fosfat (PLP), piridoksin 5’-fosfat (PNP), dan pridoksamin 5’-fosfat (PNP).

Konsumsi

Beberapa makanan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin ini adalah biji bunga matahari,ikan, telur, daging, gandum, roti, sereal, sayur bayam, wortel, dan buah pisang.

Karena bersifat sensitif cahaya dan panas, vitamin B6 seringkali rusak selama proses pemasakan.

Peranan bagi tubuh

Piridoksina berperan sangat penting dalam metabolisme asam amino di dalam tubuh. Dengan bantuan piridoksina, asam amino dapat diserap tubuh di usus penyerapan dan digunakan untuk berbagai keperluan di dalam tubuh.

Vitamin ini juga turut bekerja dalam pemecahan protein dan sintesis asam amino. Selain itu, pembentukan senyawa histamin, serotonin, dopamin, dan adrenalin juga sangat tergantung pada keberadaan vitamin ini.

Serotonin yang dibentuk akan digunakan untuk menjaga sistem imun yang baik. Piridoksina juga mampu menyembuhkan PMS pada wanita.

Peranan penting piridoksina telah membawa vitamin ini untuk dikonsumsi sebagai suplemen untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga untuk membantu penyembuhan suatu penyakit. Beberapa penyakit terkait dengan metabolisme asam amino, seperti penyakit jantung dan stroke, dapat dipulihkan dengan lebih cepat dengan asupan vitamin ini, terutama bila dikombinasikan dengan asam folat dan vitamin B12.

Penyakit lainnya yang dapat dibantu pemulihannya adalah anemia, gangguan saraf, dermatitis, kolesterol, dan batu ginjal.

Defisiensi

Defisiensi piridoksina pada umumnya jarang terjadi karena vitamin ini tersebar di banyak sumber makanan. Jika terjadi kasus defisiensi, hal ini biasanya dikarenakan oleh adanya gangguan sistem penyerapan nutrisi di saluran pencernaan. Kejadian ini banyak terjadi pada pecandu alkohol.

Mekanisme lain yang dapat terjadi adalah bila penderita banyak mengonsumsi obat tertentu, seperti isoniazid, hidrolazin, dan penisilamin yang mampu menonaktifkan kerja vitamin ini. Gejala yang ditimbulkan antara lain dermatitis, bibir pecah-pecah, peradangan mulut, sirosis, dan insomnia.

Vitamin B7 (Biotin)


Biotin (vitamin B7) adalah vitamin larut air yang juga dikenal dengan vitamin H. Vitamin ini memiliki peranan yang sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak. Tidak seperti kebanyakan vitamin lainnya, biotin merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil diberbagai kondisi lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen.

Konsumsi

Sumber utama biotin antara lain berasal dari daging, kuning telur, dan pisang. Selain itu, biotin juga dapat diperoleh dari tanaman kacang-kacangan, molase, ragi, dan gandum. Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri yang mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.

Biotin hanya diperlukan dalam jumlah sedikit dan diserap tubuh di usus penyerapan melalui proses difusi. Berdasarkan RDA, biotin perlu di konsumsi sebanyak 30 hingga 100 mikrogram perhari. Kuantitas ini dapat ditingkatkan hingga 2500 mikrogram perhari untuk mengatasi masalah rambut dan kuku yang rusak, serta juga digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.

Peranan dalam tubuh

Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak, dan asam amino.

Reaksi ini dikenal dengan istilah katabolisme, yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai dengan pelepasan energi. Molekul sederhana tersebut kemudian akan dipakai tubuh untuk mensintesis sel-sel baru. Biotin juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase, salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi.

Biotin banyak digunakan untuk membantu pemulihan tubuh terhadap penyakit defisiensi holokarboksilase sintetase dan defisiensi biotinidase. Selain itu, biotin juga mamapu menurunkan kadar gula darah serta memperkuat struktur rambut dan kuku. Terkait dengan peranannya dalam metabolisme energi, vitamin ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengkatalis pemecahan lemak tubuh.

Defisiensi

Di dalam tubuh, biotin banyak berperan dalam metabolisme dan pertumbuhan tubuh, terutama dalam hal pembentukan asam lemak, antibodi, enzim pencernaan, dan niasin. Bila kadarnya di dalam tubuh tidak mencukupi maka akan timbul berbagai gangguan fisiologis. Sebagai contoh, defisiensi biotin serngkali menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti dermatitis, depresi, nusea, anemia, dan kerontokan rambut.

Sistem antibodi tubuh pun dapat terganggu. Hal ini menyebabkan tubuh mudah terinfeksi oleh bakteri dan jamur. Untuk mengatasi hal ini, penderita dapat diberi asupan kuning telur secara berkala karena memiliki kandungan biotin yang tinggi.

Vitamin B9 (Asam folat)


Asam folat (folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin BC, pteroyl-L-glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut air.

Konsumsi

Sayuran berdaun seperti bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk, adalah sumber yang kaya akan folat. Telur, hati, dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak asam folat.

Asam folat sangat sensitif terhadap cahaya, oksigen dan suhu tinggi. Karna dia juga cepat larut dalam air, jika bahan makanan yang mengandung asam folat dicuci, maka sering terjadi asam folatnya akan hilang terbawa dengan air. Maka itu juga sering orang kekurangan Vitamin B9. Karna itu disarankan untuk mengkonsumsi sayur-sayur yang mengandung asam folat untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah seperti di salad.

Peranan dalam tubuh

Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi homoSistein. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan asam folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun).

Asam folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects, NTDs) pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan di mana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80 %.

Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal 4 bulan sebelum kehamilan karena kekurangan asam folat berisiko bayi lahir dengan cacat pada sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf (neural tube deffect).

Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 (Kobalamin)

Vitamin B12 (kobalamin) adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemak dan produksi energi.

Konsumsi

Vitamin B12 bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan seperti ikan, kerang-kerangan, daging, telur, dan produk olahan dari susu. Vitamin ini terikat pada protein dalam makanan. Asam dalam perut melepaskan B12 dari protein pada saat pencernaan. Lalu vitamin B12 bergabung dengan faktor intrinsik agar bisa diserap oleh usus ke aliran darah.

Peranan dalam tubuh

Beberapa fungsi utama dari vitamin B12 bagi tubuh.

  • Menghasilkan sel darah merah.
  • Menjaga kesehatan sistem saraf, kulit dan mata.
  • Melepaskan energi dari makanan yang dikonsumsi.
  • Membantu proses aktivasi asam folat.
  • Membantu dalam proses sintesis DNA.

Persediaan vitamin B12 disimpan di dalam organ hati dan cukup untuk kebutuhan selama beberapa tahun. Oleh karena itu, tingkat vitamin B12 yang rendah jarang sekali terjadi. Penurunan kadar vitamin B12 umumnya terjadi pada orang tua, penderita HIV, dan vegetarian.

Selain vitamin B12 yang alami, terdapat juga suplemen vitamin B12 untuk mengatasi masalah defisiensi vitamin B12. Suplemen ini juga bisa digunakan untuk mengobati anemia pernisiosa (anemia yang terjadi akibat defisiensi vitamin B12).

Sumber : Wikipedia dan Alodokter

Vitamin B


Vitamin larut air akan larut dalam air. Vitamin ini adalah vitamin B dan C. Vitamin larut air diabsorpsi melalu vena porta. Ketika kadar vitamin ini tinggi dalam tubuh, tubuh tidak menyimpan vitamin larut air, tetapi dikeluarkan melalui urin dalam jumlah yang kecil. Karena vitamin ini mudah diekskresikan oleh tubuh, makan konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini sangat diperlukan untuk mencegah gangguan fungsi normal tubuh. Vitamin ini tidak mempunyai prekusor. Mengandung unsur C, H, O, dengan tambahan kandungan unsur N, S, dan Co. Tidak hanya organisme kompleks saja yang membutuhkan vitamin ini, tetapi organisme sederhana. Vitamin larut air lebih sering menimbulkan gejala defisiensi karena mudahnya untuk diekskresikan melalui urin. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai vitamib B, diantaranya :

Vitamin B1


Vitamin ini pertama kali dikristalkan oleh Jansen dan Donath pada tahum 1926 dan pertama kali disintesis oleh Roger R. Williams dengan kawan-kawannya pada tahun 1936 (Neal dan Sauberlich, 1980). Dalam keadaan murni, tiamin hidroklorida berupa kristal putih yang beraroma khas seperti aroma ragi. Vitamin B1 melebur pada suhu 248, stabil dalam keadaan kering dan larut dalam air serta gliserin. Struktur Vitamin B1 dapat dilihat dibawah ini :

image

Tiamin adalah senyawa heterosiklik yang mengandung 2 sistem lingkar, yaitu lingkar pirimidina dan lingkar tiazol. Struktur kimianya tersusun atas 2-metil-6-aminopirimidina yang terikat pada gugus metilina pada 4-metil-5-hidroksi metiltiazol.

  • Peran dan fungsi vitamin B1
    Thiamin merupakan bagian dari sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme hidratarang. Vitamin ini diperlukan untuk metabolisme asam piruvat (pyruvic acid), yaitu zat yang dihasilkan pada pemecahan glikogen dalam otot untuk mengahsilkan energi.

  • Makanan
    Thiamin ditemukan dengan jumlah yang kecil pada banyak makanan. Sumbernya yang terbaik adalah bagian sereal yang berkecambah dan tanaman lainnya. Beras tumbuk, beras merah, tepung beras atau gandum yang masih mengandung bekatul (kulit ari) merupakan makanan penting sebagai sumber thiamin. Beras giling, tepung beras atau gandum yang putih (sudah dibuang kulit arinya) sedikit sekali kandungan thiaminnya, karena vitamin ini hilang bersama-sama lembaga (benih) dan berkatul (kulit ari) selama proses penggilingan. Makanan lain yang cukup baik sebagai sumber thiamin adalah susu, telur, kacang hijau, kedelai dan beberapa sayuran seperti kapri., kecambah (taoge).

  • Defisiensi
    Defisiensi tiamin yang berat menyebabkan penyakit beri-beri yang ditandai oleh neuropati permukaan/periferi, terutama dalam beberapa anggota tubuh yang paling banyak digunakan, diikuti oleh perasaan gatal, kaku, empuk dan kelemahan. Defisiensi marjinal dar tiamin, yang mungkin paling umum, terutama bagi orang-orang tua dalam masyarakat (Amerika) yang mungkin konsumsinya kurang ditambah dengan kurangnya penyerapan. Defisiensi paling baik diketahui/didiagnosis dengan jalan mengukur transketolase eritrosit atau tiamin yang terekskresi.

  • Kebutuhan
    Jumlah total dalam tubuh: sekitar 30 mg (80% sebagai tiamin pirofosfat). Sehubung dengan kebutuhan energi: 0,50 mg/1000 kkal. Kebutuhan dapat meningkat oleh adanya antagonis tiamin yang ada dalam teh dan kopi; kebutuhan lebih besar pada wanita selama hamil dan menyusui (+ 0,3 mg/hari dari rata-rata RDA, wanita: 1,0 – 1,1 mg/hari). Penyerapan tiamin secara difusi pasif. Pengangkutan tiamin secara aktif.

    Keracunan sangat rendah, tidak berpengaruh negatif pada manusia sampai dengan 200 kali RDA. Dieksresi melalui berbagai metabolit (multiple) dikeluarkan melalui urin.

Vitamin B2


Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Riboflavin pertama kali diisolasi/dipisahkan dari air susu pada tahun 1993 oleh Kuhn, Szent-Gyorgy dan Wagner-Jauregg dan pertama kali disintesis dalam tahun 1935. Struktur Vitamin B2 dapat dilihat dibawah ini :

image

Vitamin B2 atau riboflavin adalah senyawa heterosklik yang mempunyai inti atau lingkar isoaloksazin yang mengikat ribitol. Nama kimia vitamin B2 yang lengkap adalah 6,7-dimetil-9-(D-1-ribitil)-isoaloksazin.

  • Peran dan fungsi vitamin B2
    Riboflavin berfungsi sebagai bagian dari 2 koenzim: flavin adenin dinukleotida (FAD) dan riboflavin-5’-fosfat (FMN), dalam beberapa reaksi oksidasi/reduksi, terutama dehidrogenase suksinat (yang bersambung dengan siklus Krebs langsung pada fosforilasi oksidatif) dan pada beberapa lintasan untuk sintesis dan oksidasi asam lemak. Vitamin ini juga berfungsi sebagai oksidasi asam amino, oksidasi xantin, dan oksidasi glutation (eritrosit) digunakan sebagai pengukur status riboflavin.

  • Makanan
    Sumber utama vitamin B2 adalah susu dalam diet orang Barat (seperti halnya daging); oleh karena labil terhadap cahaya, maka hendaknya jangan disimpan dalam botol-botol tembus cahaya. Sebagian besar diekskresikan tanpa mengalami perubahan (bukan lagi bagian dari enzim) melalui urin.

  • Defisiensi
    Kekurangan vitamin B2 pada manusia sangat jarang di dunia Barat. Tanda-tanda defisiensi antara lain adanya vaskularisasi kornea, memerahnya (magenta) lidah (glositis), perbarahan membran mukosa sudut mulut (stomatitis) dan dermatitis basah (seboreik) di daerah skrotum dan hidung. Pengobatan dengan 6 mg peroral atau 25 mg per injeksi intramuskular.

  • Kebutuhan
    Rata-rata RDA : Pria: 1,4 – 1,6 mg/hari; Wanita: 1,2 – 1,3 mg/hari (+0,3 – 0,5 untuk kehamilan dan laktasi) sehubungan dengan kebutuhan protein. Penyerapan riboflavin terjadi dengan mudah dan penyimpanannya tidak ada.

Vitamin B3


Vitamin B3 merupakan subvitamin dari vitamin B. Nama lain vitamin B3 adalah Niacin atau asam nikotin. Vitamin B3 berfungsi dan berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein untuk menghasilkan energi. Niasin tidak disimpan dalam tubuh dan rupanya tidak beracun dengan dosis tinggi (misalnya 3-6 g/hari; dengan asam nikotin terkadang digunakan untuk menolong menurunkan kadar kolesterol serum dalam hiperkolesterolemia). Struktur Vitamin B3 dapat dilihat dibawah ini :

image

Vitamin B3 atau Niasin merupakan derivat piridin dengan gugus karboksil (COOH) adapun nikotinamida merupakan niasin yang gugus karboksilnya tergantikan oleh gugus amida (NH2). Bentuk aktif dari vitamin B3 adalah NADH/NADPH yang merupakan derivat nukleotida seperti vitamin B2. Vitamin B3 merupakan kofaktor enzim pada reaksi redoks dalam tubuh.

  • Peran/Fungsi
    Fungsinya yaitu untuk koenzim (e-pengangkut electron) dalam reaksi (0)/(H). Bagian dari Faktor Toleransi Glukose; dosis besar (10 x RDA +) bersifat vasodi, asi; flushing (untuk menurunkan kadar kolesterol serum) (3-6 g/hari).

    Pemberian nikotinamid tidak mempunyai pengaruh flushing dan lebih umu digunakan untuk mengobati defisiensi niasin (dengan dosis terapeutis : 50-250 mg/hari).

  • Makanan
    Sumber alami niasin atau vitamin B3 pada makanan terdapat pada sayuran, buah-buahan, daging, ikan, unggas, kacang-kacangan dan susu. Namun diantara sumber makanan tersebut yang mengandung vitamin B3 terdapat juga sumber makanan yang memiliki kandungan vitamin B3 tertinggi. Sumber alami vitamin B3 itu adalah jamur, tuna, salmon, dada ayam, asparagus, daging rusa, hati domba, daging sapi, dan telur.

  • Defisiensi
    Kekurangan niasin berakibat turunnya metabolisme. Karena niasin berfungsi memecah karbohidrat menjadi glukosa yang akan digunakan menjadi energi, maka kekurangan vitamin B3 dalam keadaan normal akan membuat seseorang lemas. Sedangkan saat seseorang mengalami kekurangan vitamin B3 cukup banyak dan parah akan berakibat penyakit pellagra.

    Penyakit pellagra ditandai dengan gejala seperti dermatitis, diare, demensia, serta kulit berlesi pada leher bagian bawah, hiperpigmentasi, radang mulut dan lidah, penebalan kulit (epidermis), adanya gangguan, delirium, amnesia dan kematian jika tidak ditangani dengan segera oleh medis. Kemudian gangguan mental bisa juga dialami oleh mereka yang mengalami defisiensi vitamin B3 ini. Seperti gelisah, depresi, apatis, kehilangan konsentrasi, mudah lupa, adalah beberapa penyakit mental yang menyerang mereka yang kekurangan vitamin B3. Selain itu dampak dari kekurangan vitamin B3 bisa menyebabkan kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

  • Kebutuhan
    Rata-rata RDA : 5-8 mg ekuvalen niasin untuk bayi; 20 mg ekuivalen niasin untuk wanita menyusui. 6,6 mg/100 kkal untuk dewasa; 13-14 mg untuk pria; 16-19 mg untuk wanita. Ekskresi melalui metabolit utama : 5’-methylnicotinamide, rata-rata sebanyak 3 mg/hari hilang melalui urin.

Vitamin B5


Asam pantotenat pertama kali diisolasi dari khamir dan ekstrak hati oleh Roger Williams. Nama pantotenat diambil dari kata Yunani Panthos yang artinya dimana-mana, karena vitamin ini ditemukan pada semua bahan biologis. Secara komersial ditemukan dalam bentuk garam kalsium yang larut dalam air, rasa agak manis, dan stabil pada pemasakan normal. Asam pantotenat memiliki rumus kimia C9H17O3N. Vitamin ini adalah hasil penyatuan zat organik dua derivat butirat dengan asam amino alanin.

Vitamin ini merupakan bagian dari koenzim yang diperlukan untuk pembutan zat lipoid(sterol) yang dibentuk di bagian luar (korteks) kelenjar tak bersaluran ini dan masuk ke dalam darah sebagai hormone, yang dapat membantu mengantar rangsangan saraf. Struktur Vitamin B25dapat dilihat dibawah ini :

image

  • Peran/Fungsi
    Pentingnya fungsi koenzim derivat asam pantotenat intraseluler ada beberapa yang diketahui dengan baik, terutama fungsi koenzim A (CoA atau CoASH) dalam lintasan metabolisme energi dan fungsinya sebagai pembawa grup asil (acyl) dalam proses sintesis lipid: asam lemak, gliserida, kolesterol, badan-badan keton dan sfingosin. Yang kurang diketahui adalah fungsinya sebagai pembawa asil dalam pengangkutan asam lemak transmitokondrial dan dalam pengaktifan asam lemak untuk sintesis dan penyimpanan trigliserida.

  • Makanan
    Sumber asam pantotenat terdapat pada daging, daging unggas, ikan, hati, telur, ragi, sereal biji-bijian, beras, polong-polongan berkulit, legum, susu, kembang kol, kentang, brokoli, jeruk, dan stroberi.

  • Defisiensi
    Kekurangan asam pantotenat sangat jarang, kecuali sebagai gejala ikutan dari beberapa malnutrisi umum. Kalau sengaja dibuat, tanda-tanda defisiensinya pada manusia termasuk: muntah, malaise, distress, abdominal/rongga perut dan cramp, diikuti oleh kelemahan pada tumit, kelemahan dan cramp pada kaki, insomnia, kelelahan dan sebagainya (Sauberlich, 1980).

  • Kebutuhan
    NRC dan NAS belum menentukan rekomendasi kebutuhan, tetapi 5-10 mg/hari dapat dianggap cukup untuk anak-anak dan dewasa. Diakhir tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an ada beberapa minat tentang vitamin ini dalam menyembuhkan kebakaran dan beberapa sifat lesi kulit dan pascaoperatif paralisis dari ileum, bahkan dalam mencegah memutihnya rambut (bagi orang Barat menjadi abu-abu) (Dubick dan Rucker, inpress). Keracunan asam pantotenat sangat rendah. Tidak ada pengaruh negatif kalau mengkonsumsi 10-20 g garam Ca, kecuali kalau ada diare. Diekskresikan dalam urin. Kurang dari 1 mg/hari diekskresi menunjukkan defisiensi.

Vitamin B6


Kelompok vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yang saling berikatan erat dan ketiganya mempunyai inti piridin. Ketiga senyawa tersebut adalah piridoksol/piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Dalam tanaman dan biji-bijian, vitamin B6 terdapat dalam bentuk piridoksol. Sedangkan yang diperoleh dari hewan ada dalam bentuk piridoksal dan piridoksamin fosfat.

  • Peran/Fungsi
    Fungsinya secara umum adalah untuk pembentukan sel darah merah, untuk mengoptimalkan fungsi otak, sintesa protein, dan pemecahan protein. Piridoksin juga memegang peranan penting dalam hal metabolisme asam amino dan digunakan untuk pencegahan penyakit jantung. Vitamin B6 juga bisa digunakan untuk mempelancar siklus menstruasi bagi wanita, meningkatkan energi dan melawan penyakit, dan dapat menjada kadar gula darag seseorang.

    Fungsinya juga sebagai koenzim lebih dari 60 reaksi enzim dalam banyak proses metabolisme tetapi terutama dalam proses sintesis/katabolisme/transport asam amino (dalam intestin), juga sintesis porfirin, fosfolipid, dan sintesis sfingolipid, produksi taurin, bagian/melekat pada fosforilase.

  • Makanan
    Sumber utama B6 adalah hati, ragi, madu, kentang, aplukat, ubi jalar, sayur-sayuran, biji-bijian, dan gandum.

  • Defisiensi
    Kekurangan vitamin B6 tak dikenal pada orang dewasa karena vitamin ini terdapat secara luas. Tetapi terdapat kasus pada bayi yang diberi susu buatan yang defisien vitamin B6 dan mengakibatkan kejang (konvulsi). Pada orang dewasa defisiensi dapat ditimbulkan baik karena pemberian suatu antagonis maupun karena penggunaan obat yang bereaksi dengan aldehida, seperti INH (isonicotinic acid hydrazide) yang digunakan pada tuberkulosis atau hidralazin yang digunakan pada hipertensi.

  • Kebutuhan
    Kebutuhan setiap hari yang direkomendasikan di USA: 2 mg untuk wanita, 2,2 mg untuk pria, 2,4 mg untuk wanita hamil dan laktasi. Vitamin B6 dalam dosis yang sangat tinggi bersifat toksik dan juga menyebabkan kejang.

Vitamin B7


Biotin juga dikenal sebagai Vitamin B7 dan Vitamin H, adalah vitamin B kompleks yang larut dalam air, dimana berperan penting dalam membantu metabolisme protein dalam tubuh dan proses glukosa. Vitamin B7 juga dikenal sebagai Vitamin H; ”H” berasal dari bahasa Jerman untuk ”rambut” dan ”kulit”, Hair und Haut. Biotin mengalir dalam peredaran darah dan untuk jumlah yang banyak atau tidak berguna, Biotin dieliminasi/dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Dengan kata lain, tubuh tidak membangun cadangan untuk Vitamin B7, sehingga kita harus memenuhi Vitamin B7 setiap harinya. (Christian Nordqvist, 2014). Struktur Vitamin B7 dapat dilihat dibawah ini :

image

Vitamin B7 atau Vitamin H (untuk rambut) juga dikenal sebagai Biotin. Rumus kimianya C10H16N2O3S dan nama IUPAC 5-[(3aS,4S,6aR)-2-oxo-1,3,3a,4,6,6a-hexahydrothieno[3,4-d]imidazol-4-yl]pentanoic acid (PubChem). Struktur biotin terdiri dari cincin ureido (tetrahydroimidizalone) dan menyantu dengan cicin tetrahydrothiophene. Asam valeric melekat pada salah satu atom karbon dari cicin tetrahydrothiophene.

  • Peran/Fungsi
    Vitamin B7 atau Biotin memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh kita. Berdasarkan University Mryland Medical Center, Vitamin B7 digunakan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam amino. Selain berperan penting dalam metabolisme, biotin juga dapat menjaga kesehatan rambut dari kerontokkan dan kebotakan, kuku dan kulit. Seperti kutipan dari The Ablon Skin Institute Research Center and University of California menemukan bahwa penggunaan biotin menampakkan pertumbuhan rambut pada wanita. Lauren Graf, clinical dietitian for Montefiore-Einstein Cardiac Wellness Program berkata

    ”Biotin sangat penting untuk rambut, kulit, dan kuku. Kekurangan biotin dapat menyebabkan kuku rapuh dan rambut tipis. Ada beberapa fakta yang menyatakan bahwa suplemen biotin dapat mencegah rambut menjadi tipis. Meminum suplemen biotin tidaklah berbahaya dan mungkin memperbaiki kualitas rambut seseorang.”

    B7 juga membantu pengobatan diabetes. Penyelidikan oleh Alpha Therapy Center menemukan bahwa pengobatan yang mengkombinasi chromium picolinate dan B7 membuktikan terjadinya metabolisme glukosa pada pasien diabetes tipe 2. Dosis yang tinggi pada Biotin juga membantu dalam penyembuhan neuropati perifer, kerusakan saraf dikarenakan kadar gula darah yang kronis akibat diabetes. Biotin juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase, salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi.

    Fungsinya juga untuk pembentukan produk antara yang mendapat proses karboksilasi, terikat secara kuat dengan enzim melalui suatu hubungan S-peptida dengan sisi lisin dari rantai molekul, minimal untuk 3 enzim bersifat ”memfiksasi CO2” dalam sel-sel hewan, yaitu karboksilase asetil coA (untuk sintesis asam lemak), karboksilase propionil (untuk mengatur panjang rantai asam lemak berkarbon ganjl) dan karboksilase piruvat (pembentukan oksaloasetat dan kebalikan proses glikolisis).

  • Makanan
    Bermacam-macam makanan yang mengandung biotin dan salah satunya terdapat makanan yang mengandung biotin dalam jumlah yang besar. Makanan yang paling tinggi mengandung biotin adalah kuning telur mentah. Dalam 100 g porsi kuning telur mentah mengandung 600 mcg biotin. Pada sayuran dan buah-buahan seperti kacang hijau, brokoli, kubis, kembang kol, ubi kalar, dan sayuran hijau dan berdaun seperti bayam. Buah yang mengandung biotin seperti pisang, alpukat, stroberi, raspberry, semangka, dan jeruk. Dianjurkan untuk memakan mentah, karena biotin akan hilang ketika dimasak. Biji-bijian seperti gandum, kedelai, lentil, kacang plong, dedak, dan beras merah merupakan sumber biotin yang baik. Begitu juga dengan kacang-kacangan seperti almond, kacang pecan, kacang tanah dan kenari. 100 g porsi brewer’s yeast mengandung 200 mcg biotin. Selain itu, hati dan ginjal dianggap salah satu sumber terbaik dari biotin. 100 g porsi hati ayam mengandung 170-200 mcg biotin. Daging sapi, daging ayam dan ikan seperti salmon, sarden, haddock, dan tuna adalah beberapa sumber biotin terbaik. Produk perusahaan susu seperti susu, keju, dan yogurt mengandung biotin juga.

  • Defisiensi
    Defisiensi biotin dapat dilakukan dengan banyak memakan albumin telur mentah yang akan menyebabkan penyakit egg white injury. Hali ini disebabakan oleh karena albumin telur mentah tersebut mengandung 68.000 dalton avidin (glikoprotein) yang mengikat biotin secara kuat pada 4 sisi; ini akan menghalangi penyerapannya dari saluran pencernaan kecuali kalau avidin tersebut mendapat proses pradenaturasi dengan jalan memasak. Oleh karena cukup banyak (walaupun bervariasi) proporsi biotin yang oleh diproduksi oleh bakteri endogen (Swenseid dkk., 1965) pemberian antibiotik dosis tinggi dapat menurunkan kadar biotin pada manusia (misalnya dengan 6 g streptomycin selama 10-20 hari). Pada hewan percobaan , pemberian antibiotik dosis tinggi secara rutin mengalami hal yang serupa (Appel dan Briggs, 1980a).

    Defisiensi biotin menyebabkan gejala umum, melibatkan dermatitis bersisik (scaly) dan kekeringan kulit, papil papil atrofi lidah, mengelabunya membran mukosa, depresi, kelelahan sehingga tidak ada di sekitarnya, rasa nyeri urat-urat daging, dan banyak lagi simpton tidak spesifik lainnya. Gejala tersebut dapat dihilangkan dengan menginjeksikan biotin 150-300 μg selama 3-5 hari (Appel, 1980a).

  • Kebutuhan
    Kebutuhan akan biotin bervariasi dan mungkin kurang dari 150-300 μg/hari (rata-rata konsumsi diperkirakan 100-300 μg/hari).

Vitamin B9


Asam Folat (bahasa Inggris : folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin BC, pteroyl-L-glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut air dan merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang diperlukan untuk replikasi dan perkembangan sel, metabolisme asam amino dan sintesis nukleat. Struktur Vitamin B9 dapat dilihat dibawah ini :

image

Folic acid atau asam folat tersusun dari pteridine ring system / pteridin heterosiklik, p-aminobenzoic acid (para amino benzoic acid / PABA), dan 1 molekul glutamic acid. Folate secara natural adalah pteroylpolyglutamic acid dengan 2 – 8 grup glutamic acid. Struktur asam folat dapat dilihat di bawah ini.

  • Peran/Fungsi
    Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat dan Asam Folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun).

    Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan Asam Folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects) NTD’s pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0,4 – 0,8 mg perhari, resiko timbulnya NTD’s pada bayi dapat diturunkan hingga 80% Pada kelompok lainnya, konsumsi asam folat yang cukup dapat menurunkan serum homosistein dan dapat proteksi terhadap penyakit jantung koroner.

  • Makanan
    Sayuran berdaun seperti bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk adalah sumber yang kaya akan folat. Telur, hati dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung asam folat.

    Asam folat sangat sensitif terhadap cahaya, oksigen dan suhu tinggi. Karena asam folat cepat larut dalam air, jika bahan makanan yang mengandung asam folat dicuci, maka sering terjadi asam folatnya akan hilang terbawa dengan air. Karena itu disarankan untuk mengkonsumsi sayur-sayur yang mengandung asam folat untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah seperti salad.

  • Defisiensi
    Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik (sel darah besar dan imatur) dan defek tabung saraf pada janin (spina bifida).

Vitamin B12


Vitamin B12 atau Sianokobalamin (Cyanocobalamine) adalah vitamin yang banyak berhubungan dengan darah dan system susunan saraf pusat, ditemukan oleh dua peneliti yang bekerja secara terpisah pada tahun1948, yaitu E.L Smith di Inggris dan L.F. Parker di Amerika Serikat. VitaminB12 berperan dalam menjaga agar sel‐sel berfungsi normal, terutama sel‐sel saluran pencernaan, sistem saraf, dan sumsum tulang, serta memecah homo‐sistein (substansi dalam darah yang meningkatkan risiko stroke dan penyakit Alzheimer). Struktur Vitamin B12 dapat dilihat dibawah ini :

image

  • Peran/Fungsi
    Vitamin B12 berfungsi untuk mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi 5-50 mcg sehari.

  • Makanan
    Sumber pokok dari senyawa ini dalam rantai makanan adalah mikroorganisme yang telah mengembangkan alur-alur metabolisme yang membentuk kobalamin. Hewan mendapatkan kobalamin dengan jalan memakan mikroorganisme tersebut atau memakan hewan lain. Hati dapat menimbun kobalamin sekitar satu miligram. Selain itu, ginjal dan jantung merupakan sumber vitamn B12 yang amat baik dengan jumlah yang berarti. Vitamin ini juga terdapat dalam daging, ikan, keju, dan telur.

  • Defisiensi
    Defisiensi kobalamin menimbulkan suatu penyakit sistem gabungan (Combined system desease) yaitu penyakit yang melibatkan beberapa sistem organ tubuh : sekresi getah lambung berkurang (sehingga meningkatkan resiko terkena karsinoma lambung), sistem saraf mengalami gangguan karena terjadi degenerasi collumma posterior medulla spinalis, dan terjadi pula gangguan dalam eritropoesis sehingga timbul anema yang disertai dengan timbulnya sel-sel darah merah yang besar (megalosit) dalam peredaran darah dan megaloblas dalam sumsum tulang belakang.

    Defisiensi vitamin B12 biasanya terjadi karena kekurangan faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang digunakan untuk penyerapannya. Keadaan ini dapat terlihat pada orang-orang yang sekresi lambungnya terganggu, atau pada orang yang telah mengalami gastrektomi total. Keadaan yang memberikan kesan defisiensi vitamin B12 kadang-kadang terlihat pada vegetarian ketat yang tidak memakan makanan hewani apa pun. Dalam kondisi demikian ini vitamin tersebut dapat diinjeksikan (umumnya dengan dosis 100 μg setiap bulan) atau diberikan peroral dengan dosis yang lebih besar (30 μg).

  • Kebutuhan
    Kebutuhan vitamin B12 3 μg/hari (NRC); 2 μg/hari (FAO/WHO). Kebutuhan minimal setiap harinya adala 0,2 μg/hari. Keracunan tidak terjadi pada vitamin ini, kecuali ada reaksi alergi pada dosis tinggi.

3 Likes

Vitamin B dapat dibedakan antara lain menjadi vitamin B1 yang ditemukan oleh R.J. Williams (1936), vitamin B2 (vitamin G) yang ditemukan oleh P.Gyorgy dan R. Khun (1993), vitamin B3, vitamin B6, vitamin B7, vitamin B11, dan vitamin B12 (Koes Irianto, 2009).

1. Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1 merupakan salah satu bagian dari vitamin B yang mempunyai peranan utama dalam oksidasi lemak, karbohidrat, dan asam amino, terutama karbohidrat. Vitamin B1 juga penting untuk sel-sel saraf agar berfungsi dengan baik.

Sumber utama vitamin B1 adalah padi-padian utuh atau bekatul (bagian luar dari beras yang terlebas menjadi serbuk halus pada proses penggilingan beras), hati, limpa, ragi.

Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri, dengan tanda-tanda bengkak di kaki dan tangan, dan kelumpuhan kaki dan lengan.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 disebut juga riboflavin, merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang mempunyai peranan utama dalam oksidasi lemak, karbohidrat, dan asam amino.

Vitamin B2 terdapat dimana-mana dalam alam. Daging, hati, ragi, susu, keju, telur, kacang-kacangan, dan sayur mayur yang berupa daun merupakan sumber vitamin B2 yang baik. Susu sapi mengandung kira-kira 5 kali lebih banyak vitamin B2 dibandingkan dengan air susu ibu (Koes Irianto, 2009).

Gejala klinis defisiensi vitamin B2 akan timbul bilamana:

  • Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung vitamin B2,

  • Keperluan vitamin B2 meningkat, misalnya pada pertumbuhan yang cepat, wanita hamil atau yang sedang menyusui, suhu tubuh yang tinggi.

Kekurangan vitamin B2 menyebabkan angular stomatitis (luka diujung bibir), sariawan, radang lidah.

3. Vitamin B3 (Niasin)

Vitamin B3 disebut juga dengan niasin merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang berperan untuk membantu melepas energi dalam karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu juga berperan dalam kesehatan kulit, membantu sistem fungsi sistem saraf.

Sumber utama vitamin B3 adalah semua bahan makanan sumber protein, sereal, kopi, teh. Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak dan bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka sariwawan, depresi, diare, pening, kelelahan, sakit kepala, gangguan pencernaan, insomnia, dan nyeri anggota badan.

4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Asam pantotenat sebagai ko-enzim merupakan factor yang penting dalam memajukan pertumbuhan ragi, tumbuhan hijau dan jasad renik (mikroorganisme). Dalam proses kimia pun banyak pengaruhnya sebagai pengankut pecahan-pecahan 2 atom karbon (gugus asentil) dalam metabolisme tubuh. Begitu juga perannya dalam perombakan karbohidrat dan dalam pembentukan asam amino tertentu bagi sintesis protein.

Vitamin B5 merupakan komponen struktur koenzim-A yang berperan dalam proses oksidasi sel dan memilhara tingkat gula darah yang normal. Kekurangan vitamin B5 menyebabkan radang kulit, nafsu makan menurun, dan insomnia (sulit tidur). Sumber vitamin B5 adalah ragi, hati, kuning telur, daging, buah- buahan, dan sayur-sayuran. Gejala defisiensi asam pantotenat pada manusia belum dikemukakan, tetapi baru dicobakan pada tikus (Koes Irianto, 2009).

5. Vitamin B6 (Piridoksin)

Tergolong dalam vitamin B6 adalah salah satu vitamin yang larut dalam air dan merupakan salah satu bagian dari vitamin B komplek yang berfungsi penting membantu mempertahankan fungsi saraf dan juga berperan dalam pembentukan sel darah merah.

Vitamin B6 terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, telur, hati, ikan, sayuran hijau, beras, susu. Karena vitamin B6 terdapat banyak dalam bahan makanan, maka keadaan defisiensi tidak mudah terjadi. Cengeng, mudah kaget dan kejang merupakan gejala klinis defisiensi vitamin B6 (Koes Irianto, 2009).

6. Vitamin B9 (Floasin)

Asam folat berupa kristal berwarna kuning dan dapat dilarutkan dalam air. Hati, ginjal, daging, telur, daging ayam, ragi, ikan, roti, nasi, tepung, ragi dan jamur merupakan sumber asam folat akan tetapi terdapat juga pada sayuran hijau. Kadar asam folat dalam susu kambung rendah hingga bayi yang hanya dapat susu kambing sebagai makanannya akan menderita defisiensi. Asam folat untuk sebagian akan hilang jika bahan makanan dimasak atau oleh pengaruh sinar.

Tanda-tanda defisiensi asam folat dapat terjadi pada bayi yang hanya dapat susu kambing sebagai makanan tunggal, dan adakalanya pada ibu yang sedang mengandung. Bayi yang baru dilahirkan mempunyai persediaan asam folat untuk 3-6 bulan. Persediaan tersebut lambat-laun menurun karena dari susu, apalagi jika diberikan susu kambing tambahannya, tidak mencukup kebutuhan. Tanda-tanda defisiensi timbul lebih cepat pada bayi yang bertumbuh cepat, pada prematur, dan pada bayi dengan gangguan resorpsi (Koes Irianto, 2009).

7. Vitamin B12 (Sianokobalamin)

Vitamin B12 merupakan salah satu vitamin larut dalam air yang berfungsi dalam menjaga aktivitas sistem saraf pusat, metabolisme sel dalam pelepasan energi, dan pembentukan darah.

Vitamin B12 terdapat hanya dalam bahan makanan berasal hewan. Sumber vitamin B12 adalah makanan hewani seperti produk susu, daging, ikan, unggas, dan telur. Akan tetapi walaupun kacang kedelai tidak mengandungnya, pada tempe terdapat vitamin B12. Defisiensi vitamin B12 dapat timbul pada mereka yang pantang makan daging (vegetarian), karena makanannya tidak mengandung vitamin tersebut.

Golongan vitamin B kompleks mencakup thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasin amida), pyridoxin (vitamin B6), asam pantotenat, asam folat, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), sianokobalamin (vitamin B12), biotin dan choline.

Semua vitamin dari golongan ini biasanya ditemukan di dalam bahan pangan yang sama seperti hati, ragi, dedak dari biji-bijian. Semua vitamin golongan ini dibutuhkan untuk kewajaran metabolisme dan untuk keaktifan enzim. Kekurangan vitamin B, menyebabkan penyakit beri-beri.

Tiamin (vitamin B1) bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan dalam hati, ginjal, jantung, otak, dan otot. Bila tiamin terlalu banyak dikonsumsi, kelebihannya akan dibuang melalui air kemih. Tiamin aktif dalam bentuk kokarboksilase dikenal sebagai tiamin pirofosfatasse (TPP).

Pada prinsipnya tiamin berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP (Adenosin Trifosfat).

Sumber tiamin yang baik sebetulnya bijibijian, seperti beras PK (pecah kulit) atau bekatulnya. Karena derajat penyosohan yang tinggi, bagian penting tersebut biasanya juga hilang dan kini dimulai usaha fortifikasi biji-bijian dengan tiamin. Daging, unggas, ikan, dan telur sumber vitamin B1, sayur dan buah kadar tiaminnya kecil.

Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan dengan kelompok flaavin. Riboflavin yang larut dalam air memberi warna fluoresense kuning-kehijauan. Roboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar ultra violet, tetapi tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sangat sensitif terhadap basa.

Riboflavin merupakan komponen suatu enzim yang dikenal sebagai flavoprotein dan terlibat dalam reaksi-reaksi metabolisme intermediet. Kekurangan riboflavin timbul cheilosis dengan gejala retak-retak pada kulit di sudut-sudut mulut (bibir), kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah, mulut makin sakit. Sumber riboflavin terutama berasal dari hasil ternak, hati, ginjal, dan jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi.

Niasin atau niasin amida merupakan dua senyawa yang memiliki sifat biologis sama. Niasin amida banyak terdapat dalam jaringan ternak dan lebih larut dalam air, niasin larut sebagian dalam air panas. Vitamin ini tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi. Niasin sangat mudah diserap oleh usus kecil, dan beberapa cadangan dapat disimpan oleh tubuh.

Triptofan merupakan precursor (pendorong pembentukan) niasin. Niasin berperan dalam reaksi enzimatik dalam tubuh atau metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yaitu koenzim I (Nicotinamide adenin dinucleotide = NAD) dan koenzim II (Nicotinamide adenine dinukleotide phosphate = NADP); keduanya berperan sebagai penerima hidrogen.niasin sangat diperlukan agar suplai energi dalam jaringan tubuh berjalan normal.

Kekurangan niasin mengakibatkan pelagra dengan gejala spesifik, sakit tenggorokan, lidah, dan mulut serta terjadi dermatitis semitrik pada pada bagian tubuh yang tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit dan leher.

Vitamin B6 terdiri dari kelompok piridina yang banyak kesamaannya satu dengan yang lain, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamina. Vitamin B6 larut dalam air dan relatif stabil terhadap panas dan asam. Piridoksal akan rusak dalam larutan alkali, tetapi paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan.

Vitamin B6 bertindak sebagai koenzim piridoksal fosfat bagi banyak reaksi enzim, dan sebagian besar terlibat dalam metabolisme asam amino (dekarboksilasi, transaminasi, dan perubahan triftopan menjadi niasin). Sumber utama vitamin B6 adalah daging, unggas, dan ikan, kentang, ubi jalar, dan sayur-sayuran, susu dan biji-bijian secara berurutan.

Kekurangan vitamin B6 menyebabkan gejala kulit rusak, syaraf motorik terganggu, dan kelainan darah. Pada bayi sering terjadi kekurangan vitamin B6 karena mengkonsumsi susu kering yang tlh kehilangan vitamin B6; bayi tersebut menderita rangsangan syaraf, kejang, lemah badan, dan sakit perut.

Asam pantotenat secara komersial ditemukan dalam bentuk garam kalsium, larut dalam air, agak manis, dan stabil dalam pemasakan yang normal.

Asam pantotenat merupakan bagian dari koenzim A yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein khususnya dalam produksi energi. Asam pantotenat juga terlibat dalam metabolisme asam lemak dan lipida lain. Sumber asam pantotenat terbanyak terdapat dalam royal jelly, suatu persediaan makanan yang terdapat di dalam sarang lebah bagi calon ratu, ratu dan calon pekerja.

Biotin merupakan koenzim dari berbagai enzim yang ikut berpartisipasi dalam proses karboksilasi, dekarboksilasi, dan reaksi deaminasi. Biotin sangat diperlukan dalam sintesis asam lemak dan dalam reaksi fiksasi CO2 pada proses perubahan perurat menjadi oksaloasetat. Dalam siklus krebs (TCA cycle), biotin diperlukan bagi perubahan asam suksinat menjadi fumarat dan oksalosuksinat menjadi ketoglutarat.

Sumber biotin terutama terdapat dalam saluran pencernaan karena mikroflora mampu membuatnya dalam jumlah yang cukup banyak. Disamping itu jeroan, kuning telur, dan khamir banyak mengandung biotin. Destiobiotin dan oksibiotin merupakan senyawa yang aktif dalam ragi an bakteri. Biotin merupakan bagian penting dalam koenzim.

Vitamin B12 adalah suatu vitamin yang sangat kompleks molekulnya, yang mengandung sebuah atom kobalt yang terikat mirip dengan besi terikat dalam hemoglobin, atau magnesium dalam klorofil. Vitamin B12 terdapat dalam beberapa bentuk, dan dikenal sebagai kobalamina; sianokobalamina merupakan salah satu bentuk yang paling aktif.

Sianokobalamina larut dalam air, tahan terhadap panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali. Hanya sedikit yang hilang oleh cara pemasakan normal. Kini vitamin B12 dapat disintetis dan diproduksi dengan murah dari hasil samping reaksi fermentasi yang diperlukan dalam poduksi antibiotik seperti penisilin dan streptomisin.

Vitamin B12 banyak terdapat pada hasil ternak terutama hati, sayuran daun komprey, oncom dari bungkil kacang tanah, produk fermentasi kedelai seperti tempe, tuco, dan kecap. Vitamin B12 berperan dalam menjaga agar sel-sel berfungsi normal terutama sel-sel saluran pencernaan, sistem urat syaraf, dan sumsum tulang.

Dalam sumsum tulang koenzim vitamin B12 sangat diperlukan untuk sintesis DNA. Bila DNA tidak diproduksi, erothroblast tidak membelah diri tetapi membesar menjadi megablast. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan pernicious anemia, suatu penyakit yang disebakan oleh keturunan, yaitu karena faktor intrinsik tidak diproduksi oleh tubuh, akibatnya vitamin B12 tidak diserap.

Sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel eritrosit yang normal, tetapi memproduksi dan memasukan sel makrosit ke dalam saluran darah. Karena itu daya angkut hemoglobin menjadi sangat terbatas. Akibatnya timbul anemia, pucat, gangguan perut, kurang berat dan glositis.

Asam folat (folic acid) banyak terdapat dalam daun hijau gelap, , hati, ginjal, khamir yang efektif untuk pengobatan anemia megaloblas pada wanita yang sedang mengandung. Folasin merupakan nama atau istilah yang digunakan bagi asam folat dan senyawa kimia lain yang memiliki keaktifan asam folat. Asam folat terdiri dari tiga komponen yang terikat menjadi satu gugusan pteridina, asam para amino benzoat, dan asam glutamat.

Asam folat sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi dalam larutan asam. Dan eka terhadap sinar matahari. Dalam larutannya bila disimpan dalam suhu kamar dan pemasakan yang normal, asam folat banyak yang hilang. Sebagian besar asam folat banyak disimpan dalam hati. Perubahan asam folat menjadi folasin terjadi dalam hati.

Asam folinat merupakan bentuk aktif dari asam folat, yang dalam perubahannya diperlukan asam askorbat. Asam folinat merupakan koenzim untuk beberapa sistem enzim. Kekurangan asam folat ditandai oleh gejala anemia, yaitu jumlah sel butir darah merah berkurang.