Apa saja jenis-jenis statistika?

Jenis-jenis statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan , menganalisis, mengelola, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Apa saja jenis-jenis statistika ?

Statistika dari definisinya meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, penyajiandata, analisis data, dan interprestasi dari hasil analisis tersebut. Berdasarkan pada definisitersebut, statistika dibagi dalam dua jenis yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif(inferensial).
macam-macam statistika antara lain :

  1. Statistika Deskriptif
    Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan caramendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yangdilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptifdalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapatmenggunakan statistic deskriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlakuuntuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistic inferensial.
    Yang ermasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik,diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata – rata danstandar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistic deskriptif juga dapat dilakukan mencarikuatnya hubungan antara variable melalui analisis kolerasi, regresi, dan membuat perbandingandengan membandingkan rata – rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwadalam analisis korelasi, regresi, atau membandingan dua rata – rata atau lebih tidak perlu diujisignifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bawa, dalam statistik deskriptif tidak ada ujisignifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi,sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

  2. Statistika Inferensial
    Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistic probabilitas), adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis datasampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampeldiambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi yang jelas, danteknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
    Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatukesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluangkesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluangkesalahn 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka traf kepercyaan99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikasi. Penguji tarafsignifikasi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada table t, uji Fdigunakan table F. Pada setiap table sudah disediakn untuk taraf signifikasi berapa persen suatuhasil analisis dapat digeneralisasikan. Dapat diberikan contoh misalnya dari hasil analisiskorelasi ditemukan koefisien korelasi 0,54 dan untuk signifikansi untuk 5%. Hal itu berartihubungan variable sebesar 0,54 itu dapat berlaku pada 95 dari 100 sampel yang diambildarisuatu populasi. Contoh lain misalnya dalam analisis uji beda ditemukan signifikasi untuk 1%.Hal ini berarti perbedaan itu berlaku pada 99 dari 100sampel yang diambil dari populasi.
    Jadi signifikasi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan.
    di dalam statistika inferensial terdapat 2 statistika yaitu :

    • Statistika Parametrik
      Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter poplasinya harus memenuhisyarat – syarat tertentu seperti syarat data berkala interval/rasio, syarat pengambilan sampelharus random, berdistribusi normal atau normalitas dan syarat memiliki varian yang homogenatau homogenitas, model regresi linear, dan sebagainya. Dalam statistika parametrik indikator –indikator yang dianalisis adalah parameter – parameter dari ukuran objek yang bersangkutan.

    • Statistika Non Parametrik
      Statistika non parametrik adalah bagian statistika yang parameter populasinya bebas darikeharusan terpenuhinya syarat – syarat data berskala interval/ rasio syarat pengambilan datasecara random, berdistribusi normal atau normalitas dan syarat memiliki varian yang homogenatau homogenitas, model regresi linier, dan lain – lain. Dalam statistika non parametrik indikator – indicator sisi lain dari parameter ukuran objek yang diteliti.

    Penggunaan statistik parametrik dan nonparametrik tergantung pada asumsi dan jenisdata yang dianalisis. Statistik parametrik memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yangutama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam pengunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang akan diuji harus homogen,dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik non parametrik sering disebut distribution free (bebas distribusi). Statistik parametrik mempunyai kekuatan yang lebihdaripada statistik non parametrik, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi. Sepertidinyatakan oleh Emory (1985) bahwa The parametric test are more powerful are generally thetests of choice if their use assumptions are reasonably met. Selanjutnya Phophon (1973) menyatakan “… parametric procedure are often markedly more powerful than their nonparametric counter parts. Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistik paramertis kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yangd iajukan.