Apa saja jenis-jenis rasisme?


Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Lalu, apa saja jenis jenis rasisme yang ada?

Neubeck menjelaskan bahwa terdapat dua jenis rasisme. Tipe pertama adalah Personal Racism (individu atau kelompok kecil) yang mengungkapkan perasaan negatif dengan kata-kata dan/atau tindakan terhadap orang berkulit hitam. Tipe kedua adalah Institutional Racism, dimana institusi melakukan operasi rutin berskala besar seperti bisnis dan sistem kerja politik untuk untuk merugikan kelompok minoritas umumnya.

  • Personal Racism
    Personal Racism terjadi ketika individu (atau kelompok kecil individu) memiliki sikap curiga dan/atau terlibat dalam perilaku diskriminatif dan sejenisnya. Manifestasi Personal Racism adalah stereotip individu atas dasar dugaan perbedaan ras, menghina nama dan referensi, perlakuan diskriminatif selama kontak interpersonal, ancaman, dan tindak kekerasan terhadap anggota kelompok minoritas yang diduga menjadi ras inferior. Berikut adalah contoh tindakan Personal Racism;

    • Seorang petugas mempekerjakan orang kulit hitam hanya untuk pekerjaan tingkat rendah, berdasarkan stereotip tentang kemampuan atau takut bahwa kulit hitam akan membawa reaksi negatif dari para pekerja putih,
    • Seorang guru berasumsi bahwa anak-anak di kelas yang bukan anggota dari mayoritas kulit putih tidak bisa belajar dan karena itu mereka hanya diberi sedikit perhatian,
    • Pengemudi mobil berhenti di lampu merah, melihat ada pemuda berkulit hitam mendekati penyeberangan, pengemudi bergegas mengunci pintu mobil karena beranggapan bahwa mungkin pemuda berkulit hitam tersebut berbahaya.

Di sisi lain, Personal Racism juga dapat berupa tindakan nyata dari kebencian rasial. Hal ini sering mendapatkan perhatian media, terutama ketika tindakan yang mengancam jiwa atau membawa implikasi kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhir “kejahatan kebencian” atau “kejahatan Bias” terhadap orang kulit hitam (juga terhadap orang-orang Yahudi, laki-laki gay, dan lesbian, dan lain-lain) telah mengakibatkan cedera serius dan kematian, menginspirasi beberapa negara untuk mengeluarkan undang-undang kejahatan rasial untuk pencegahan tindakan rasisme.

  • Institutional Racism
    Rasisme kelembagaan melibatkan perlakuan yang diberikan khusus untuk masyarakat minoritas di tangan lembaga tersebut. Institutional Racism menarik perhatian pada fakta bahwa kelompok-kelompok seperti penduduk asli Amerika, Afrika-Amerika, latino-Amerika, dan Asia-Amerika sering menemukan diri mereka menjadi korban rutin kerja struktur organisasi tersebut. Tidak seperti beberapa bentuk Personal Racism, rasisme yang terjadi melalui operasi sehari-hari dan tahun ke tahun dari lembaga berskala besar seringkali sulit untuk mendeteksi tanpa investigasi. Berikut contoh dari tindakan Institutional Racism;
    • Aturan Senioritas diterapkan hanya kulit putih yang dipekerjakan. Baru-baru ini pekerja minoritas lebih tunduk pada PHK dibandingkan kulit putih,

    • Tes atau akademik kredensial secara rutin digunakan untuk karyawan potensial ketika tes tersebut diarahkan untuk pengetahuan dan pengalaman yang paling mungkin dimiliki oleh anggota kelas menengah kulit putih,

    • Kebijakan kredit dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilaksanakan dengan cara-cara yang membuat sulit untuk mendapatkan hipotek atau pinjaman untuk perbaikan rumah di lingkungan minoritas.

Rasisme dalam Perspektif

Prasangka rasial adalah suatu aspek pembeda secara ras pada suatu kelompok budaya yang mendorong terjadinya kompetisi. Kompetisi yang terjadi mengakibatkan perbedaan kekuasaan dan perlakuan yang tidak semestinya terhadap anggota kelompok lain, dengan kata lain terbentuknya kepercayaan terhadap superioritas suatu ras. Susetyo (2010 dalam bukunya mengatakan bahwa prasangka rasial merupakan prasangka yang ditujukan pada ras atau etnis tertentu. Prasangka hampir sama dengan diskriminasi, bahkan terkadang kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian.

Perbedaan yang mendasar dari keduanya antara lain, prasangka merupakan sebuah sikap sedangkan diskriminasi berupa sebuah tindakan. Dalam hal ini rasisme merupakan tindakan dari prasangka negatif terhadap ras, etnik, agama, gender tertentu dari individu atau kelompok lain. Sikap diskriminasi rasialis menurut warna kulit sudah terjadi di berbagai belahan negara di dunia, sebagai contoh, prasangka bahwa orang berkulit hitam bodoh dan selalu mengandalkan kekuatan fisik, sedangkan tidak membiarkannya menjadi sesorang yang mendominasi suatu kelompok yang majemuk adalah diskriminasi.

Rasisme mempunyai banyak pengertian, mulai dari konsep pembeda hingga aspek-aspek yang ada di dalamnya. Konsep rasial juga dijelaskan oleh Gelman dan Wellman (dalam Berger 2014:) yaitu rasis merupakan ciri atas individu-individu yang mementingkan asas-asas esensialisme subjektif. Dalam hal ini esensialisme subjektif merupakan salah satu kepercayaan dari pemikiran bahwa anggota-anggota dari suatu kelompok memiliki banyak kemiripan di luar, tetapi semuanya mengakui bahwa ada ciri-ciri dasar yang membedakan antara satu individu dengan individu lain. Ciri-ciri tersebut mencakup aspek biolgis beserta sifat-sifat bawaan dasarnya.

Isu rasialisme dapat timbul dalam masyarakat yang masih menganut superioritas dan minoritas, di mana dalam masyarakat minoritas tersebut terdapat perbedaan-perbedaan secara biologis dari pada masyarakat mayoritas. Dalam hal ini muncul sebuah paham yang menolak suatu golongan masyarakat berdasarkan rasnya.
Seperti dikatakan di atas, rasisme tidak terlepas dari dua aspek yaitu diskriminasi ras dan prasangka ras (prejudice). Istilah diskriminasi ras mencakup segala bentuk perilaku pembedaan berdasakan ras. Bentuk diskriminasi ras tampak jelas dalam pemisahan tempat tinggal warga ras tertentu di kota-kota besar di dunia Barat maupun Timur.

Prasangka atau prejudice merupakan akar dari segala bentuk rasisme. Prasangka adalah pandangan yang buruk terhadap individu atau kelompok manusia lain dengan hanya merujuk kepada ciri-ciri tertentu seperti ras, agama, pekerjaan, dan kelas. Diskriminasi dan prasangka saling menguatkan. Prasangka mewujudkan suatu rasionalisasi bagi diskriminasi, sedangkan diskriminasi acapkali membawa ancaman. Dalam suasana prasangka dan diskriminasi tidak ada tempat bagi toleransi dan keterbukaan.

Jenis-Jenis Rasisme

Di Amerika, rasisme dibagi menjadi dua bentuk yaitu, rasisme gaya lama dan rasisme gaya baru.

  • Rasisme gaya lama yaitu sekelompok orang yang mempunyai pandangan tertutup dan memegang keras pendiriannya tentang kaum minoritas. Rasisme ini menimbulkan banyak tekanan dari kaum minoritas sehingga memberikan ruang untuk melakukan perlawanan. Kuatnya perlawanan terhadap rasisme gaya lama memunculkan apa yang disebut rasisme gaya baru.

  • Rasisme gaya baru meyakini bahwa diskriminasi adalah masa lalu dan menganggap kaum minoritas terlalu mendapatkan banyak simpati. Dalam hal ini rasisme gaya baru akan memberikan ruang untuk melakukan diskriminasi ras terselubung.

Di sisi lain permasalahan ras tidak lagi dilihat dari aspek esensial sebagai kategori biologis, ras dapat dirubah dan dikonstruksi. Fenomena ini juga menjadi topik hangat untuk diangkat oleh media. Media merupakan agen kepentingan mayoritas yang mengkontruksi pesan. Sehingga dalam hal ini penyebaran segala informasi yang ada termasuk rasisme tidak akan lepas dari peran media.