Apa saja Jenis-jenis Obligasi?

obligasi

Obligasi adalah suatu surat tunda hutang yang dikeluarkan umumnya oleh perseroan terbatas dan mendapat bunga setiap tahun sekalipun suatu perseroan tidak mendapatkan laba dalam tahun tertentu, namun perusahaan harus membayar bunga bagi para pemegang obligasi. Bunga ini besarnya sudah ditentukan terlebih dahulu dan dicantumkan dalam obligasi yang bersangkutan.

Apa saja Jenis-jenis Obligasi ?

1 Like

Berdasarkan jenis penerbitnya secara umum obligasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Obligasi pemerintah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu obligasi pemerintah pusat (Treasury Bonds) dan obligasi pemerintah daerah (Municipal Bonds). Di lain sisi, berdasarkan strukturnya, obligasi dapat dibedakan menjadi:

  • Obligasi suku bunga tetap (Fixed Rate / Straight Bonds)
    Obligasi jenis ini memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala kepada investor sepanjang masa berlakunya obligasi.

  • Obligasi Floating (Floating Rate Notes)
    Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor. Floating rate notes ini populer digunakan pada saat inflasi dan tingkat bunga di masa yang akan datang sulit untuk diprediksi. Obligasi ini biasanya dijual mendekati harga par karena penyesuaian yang otomatis sesuai dengan kondisi pasar.

  • Obligasi tanpa kupon (Zero Coupon Bonds)
    Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga (discount) dari nilai par. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.

  • Obligasi Convertible dan Exchangeable
    Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa (common stock) dari perusahaan penerbit obligasi disebut convertible bonds. Sedangkan exchangeable bonds dapat ditukarkan dengan saham biasa perusahaan lain.

Obligasi dapat dibedakan pula menjadi dua, yaitu unsecured bonds dan secured bonds. Berikut ini adalah klaasifikasi obligasi menurut Gitman (2003):

  • Unsecured bonds

    • Debentures, hanya bisa diterbitkan oleh perusahaan yang terpercaya. Biasanya convertible bonds adalah debentures.
    • Subordinated debentures, obligasi jenis ini tidak akan dibayar sebelum obligasi lain yang lebih senior dibayarkan.
    • Income bonds, bunga hanya dibayarkan jika perusahaan dapat menghasilkan laba. Biasanya diterbitkan untuk mereorganisasi perusahaan yang kurang berhasil. Penerbit obligasi tidak dianggap default jika gagal membayar bunga.
  • Secured bonds

    • Mortgage bonds, obligasi ini dijaminkan menggunakan bangunan atau gedung.
    • Collateral trust bonds, obligasi ini dijaminkan menggunakan saham dan atau obligasi yang dimiliki oleh penerbit obligasi. Nilai jaminan biasanya 25% sampai 35% di atas nilai dari obligasi yang diterbitkan.
    • Equipment trust certificates, obligasi ini biasanya digunakan untuk mendanai asset seperti pesawat, truk, gerbong kereta, kapal, dan sebagainya. Trustee membeli sebuah asset dengan dana yang diperoleh dari penjualan obligasi lalu meminjamkan asset tersebut ke perusahaan.

Jenis-jenis obligasi antara lain :

  • Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.

  • Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.

  • Junk bond atau “obligasi berimbal hasil tinggi” adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.

  • Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.

  • Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), di mana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama “Treasury Inflation-Protected Securities” (TIPS) dan I-bonds.

  • Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.

  • Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).

  • Obligasi subordinasi, obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hierarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk “tranches”. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.

  • Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah “UK Consols” yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.

  • Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang di mana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomor urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak. Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk ini sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.

  • Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.

  • Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.

  • Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, di mana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.

  • Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi.

  • Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang

Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing


Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini :

  • Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.

  • Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.

  • Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan diperdagangkan pada pasar Kanada.

  • Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang yen yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan diperdagangkan pada pasar Jepang.

  • Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan diperdagangkan pada pasar Amerika.

  • Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.

  • Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang diterbitkan di London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.

  • Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang yen oleh kreditur asing.

  • Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar baru Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan diperdagangkan pada pasar Taiwan.[6]

  • Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang renminbi (RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRT dan diperdagangkan pada pasar Cina.

Obligasi di Indonesia


Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  • Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  • Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
  • Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut “obligasi syariah” atau “obligasi sukuk”, sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

Pasar obligasi

Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:

  1. Pasar Primer. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).

  2. Pasar Sekunder. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

Aspek Pajak Obligasi

Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

  • Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
    atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
    Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

  • Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
    Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Sumber : wikipedia

Beberapa ahli ekonom telah mengklasifikasikan jenis-jenis obligasi, secara umum terdapat jenis-jenis obligasi antara lain sebagai berikut:

  1. Obligasi atas dasar emiten (penerbitnya)

    • Obligasi Pemerintah Pusat ( Government Bond ), adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam hutang pemerintah (obligasi RI tahun 1950).

    • Obligasi Badan Usaha Milik Negara ( State Owned Company Bond ), adalah obligasi yang diterbitkan oleh BUMN untuk pendanaan (obligasi Jasa Marga, BAFINDO).

    • Obligasi Perusahaan Swasta ( Corporate Bonds ), adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman kepada pemilik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Obligasi ini terdiri dari:

      • Participating Bonds , Pemilik obligasi selain memperoleh bunga yang tetap juga memperoleh pembagian keuntungan yang diperoleh perusahaan.

      • Client Bonds , obligasi yang diberikan kepada langganan perusahaan dalam rangka mengembangkan pemilikan efek kepada masyarakat.

      • Debenture Bonds , obligasi yang tidak dijamin atau tanpa suatu jaminan.

  2. Obligasi atas tingkat bunga. Obligasi yang tingkat bunganya berbeda- beda, antara lain sebagai berikut:

    • Fixed Coupon Rate , obligasi yang memberikan bunga yang tetap jumlahnya kepada pemiliknya. Contohnya: Obligasi dengan bunga ditangguhkan, obligasi dengan premi, obligasi indeks.

    • Floating/variable coupon rate, obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang (tidak tetap) kepada pemiliknya. Contohnya: Obligasi dengan bunga variabel, obligasi indeks.

    • Zero coupon bond, obligasi dengan tingkat bunga nol artinya obligasi ini dijual dengan diskon pada awal periode dan kemudian dilunasi sesuai nominal pada akhir periode.

  3. Obligasi atas dasar jaminan, terdiri dari:

    • Secured Bonds , obligasi yang dikeluarkan dengan jaminan.

      Contohnya: obligasi dengan garansi, obligasi dengan jaminan aset, obligasi dengan klausal hipotek negatif.

    • Unsecured Bonds , obligasi yang tidak disertai jaminan apapun.

      Contohnya: debenture bonds.

  4. Obligasi atas dasar jangka waktu, terdiri dari:

    • Obligasi dengan jangka waktu terbatas (Limited Bonds), obligasi yang memiliki jangka waktu jatuh tempo untuk pengambilan hutang-hutangnya.

    • Obligasi dengan jangka waktu tidak terbatas ( Unlimited Bonds) , obligasi yang tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu untuk pengambilan hutangnya.

1 Like

Obligasi dikelompokkan menjadi beberapa jenis yang berbeda, diantaranya dilihat dari sisi penerbit, dilihat dari sistem pembayaran bunga, dilihat dari hak penukaran, dilihat dari segi jaminan, dilihat dari segi nilai nominal dan dilihat dari segi perhitungan imbal hasil. Berikut adalah jenis-jenis obligasinya:

  1. Dilihat dari sisi penerbit, obligasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu, Corporate Bonds, Treasury Bonds, Municipal Bonds, Agency Bonds. Corporate bonds ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memenuhi struktur permodalan. Treasury bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan ekonomi. Obligasi ini memiliki waktu jatuh tempo panjang berkisar 25 tahun dan difasilitasi pajak. Municipal Bonds merupakan Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik. Agency Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh instansi milik pemerintah, seperti BUMN. Obligasi ini mendapat dukungan dari pemerintah dan memperoleh fasilitas pajak.

  2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga, obligasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu, Zero Coupon Bonds, Coupon Bonds, Fixed Coupon Bonds, dan Floating Coupon Bonds. Zero coupon bonds merupakan obligasi yang bunganya dibayarkan ketika obligasi tersebut jatuh tempo. Coupon bonds merupakan Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. Fixed coupon bonds merupakan Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran yang akan dibayarkan secara periodik. Floating coupon bonds merupakan obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut.

  3. Dilihat dari hak penukaran, obligasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu, Convertible Bonds, Exchangeable Bonds, Callable Bonds, Putable Bonds. Convertible bonds merupakan obligasi yang dapat dikonversikan ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. Exchangeable bonds merupakan obligasi yang dapat ditukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. Callable bonds merupakan obligasi yang dapat dibeli kembali oleh emiten pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. Putable bonds merupakan obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

  4. Dilihat dari segi jaminan, obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu, Secured Bonds dan Unsecured Bonds. Secured bonds merupakan obligasi yang dijamin dengan menggunakan aset khusus atau aset lainnya dari perusahaan penerbit. Sedangkan unsecured bonds merupakan obligasi yang tidak dijamin dengan kekayaan tertentu atau obligasi tanpa jaminan dari perusahaan penerbit.

  5. Dilihat dari segi nilai nominal, obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu, Conventional Bonds dan Retail Bonds. Conventional bonds merupakan obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nominal yang besar, seperti Rp 1 miliar per satu lot. Sedangkan retail bonds merupakan obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah.

  6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil, obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu Conventional Bonds dan Syariah Bonds. Conventional bonds merupakan obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. Sedangkan syariah bonds merupakan obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Obligasi syariah sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu, Obligasi Syariah Mudharabah dan Obligasi Syariah Ijarah. Dimana Obligasi Syariah Mudharabah merupakan pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Sedangkan Obligasi Syariah Ijarah merupakan kupon (fee ijarah) yang bersifat tetap, dan bisa diketahui atau diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Referensi

Susanto, Akbar. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Non Keuangan Tahun 2011-2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.