Apa saja jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia?

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.

Apa saja jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia ?

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan

Jenis-Jenis Hutan di Indonesia

A. Berdasarkan Iklim :

  1. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66 juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

  2. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

B. Berdasarkan Variasi Iklim, Jenis Tanah, dan Bentang Alam

  1. Kelompok Hutan Tropika :

    • Hutan Hujan Pegunungan Tinggi. Hutan hujan tropis dataran tinggi (hutan hujan pegunungan atas) merupakan tipe ekosistem atau formasi hutan yang merupakan areal dengan ketinggian > 3.300 mdpl. Hutan ini menempati wilayah pedalaman dengan keadaan tanah yang kering, jenis tanah yang bermacam-macam dan iklim yang selalu basah. Flora dan fauna yang ditemukan di sini berbeda dengan tumbuh-turnbuhan di tipe hutan lainnya, karena telah mengadopsi strategi dalam menanggulangi kondisi lingkungan yang keras. Hutan pegunungan memiliki tumbuhan yang relatif pendek dan kerdil (biasanya kurang dari 10 meter) serta ditutupi lumut dan tumbuhan sebangsa lumut lainnya.

    • Hutan Hujan Pegunungan Rendah. Hutan dataran rendah memiliki struktur vegetasi yang sangat komplek dan beragam. Hutan ini seringkali dirujuk sebagai hutan hujan dataran rendah. Pohon terbesar memiliki diameter lebih dari satu meter dengan tinggi pohon pencuat (emergent) mencapai 70 m. Lapisan bawah hutan umumnya tidak tersinari matahari dengan cukup.

    • Hutan Tropika Dataran Rendah. Hutan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun.

    • Hutan Subalpin. Hutan subalpin terletak di ketinggian 3000 — 4000 M dpl. Hutan ini lebih bersifat hutan basah daerah beriklim sedang (temperate rain forest) dengan perbedaan bahwa pada zona ini terdapat strata tunggal yang dibentuk oleh pohon-pohon kecil sebagai penutup tanah

    • Hutan Pantai. Hutan Pantai adalah Hutan yang tumbuh dan berkembang di tepi pantai, tidak dipengaruhi oleh iklim dan berada di atas garis pasang tertinggi. Daerah pantai berpasir yang tidak terkena pengaruh abrasi biasanya di jumpai dua zona atau formasi yaitu formasi Pescaprae dan formasi Barringtonia.

      • Formasi pescaprae didominasi oleh tumbuhan yang merayap seperti Ipomoea pescaprae merupakan jenis tumbuhan yang banyak ditemui pada daerah pantai di Indonesia. Selain itu terdapat juga jenis Ipomea carnosa, Ipomoea denticulata, dan Ipomoea littoralis.

      • Di belakang formasi Pescaprae umumnya terdapat jenis Barringtonia asiatica sehingga Formasi ini disebut Formasi Barringtonia. Formasi Barringtonia inilah yang sebenarnya disebut sebagai vegetasi hutan pantai. Jenis-jenis yang sering terdapat daerah ini adalah Barringtonia asiatica, Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, Hibiscus tiliaceus, Calophyllum inophyllum, Hernandia peltata, Sterculia foetida, Manilkara kauki, Cocos nucifera, Pongamia pinnata, Premna Corymbosa, Premna obtusifolia, Pemphis acidula, Cordia subcordata L, Erythrina variegata, Guettarda speciosa, Pandanus bidur, Pandanus tectorius dan Nephrolepis biserrata.

    • Hutan Mangrove. Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air payau,dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

      Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

    • Hutan Rawa. Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada kawasan atau wilayah yang selalu tergenang air tawar. Hutan rawa juga biasanya terdapat di belakang hutan payau atau mangrove. Secara periodik hutan rawa juga terbentuk pada daerah-daerah yang terletak di dekat aliran sungai bila adanya hujan yang selalu tergenang. Jenis-jenis Hutan Rawa adalah :

      1. Hutan rawa gambut, yaitu hutan rawa yang terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses penguraianya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kadungan bahan organik yang sangat tinggi. Hutan rawa gambut terletak di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir dan lahan basah daratan di belakang hutan bakau.

      2. Hutan rawa air tawar, yaitu hutan rawa yang memlliki permukaan tanah yang kaya akan mineral dan biasanya di tumbuhi oleh tanaman hutan yang cukup lebat. Biasanya terletak di antara dua sungai dan jauh ke pedalaman. Berada di antara hutan rawa gambut dan hutan dataran rendah.

      3. Rawa tanpa hutan, yaitu wilayah rawa yang merupakan bagian dari ekosistem dari rawa hutan, akan tetapi hanya di tumbuhi tumbuhan kecil seperti rumput air dan semak belukar.

    • Hutan Kerangas. Hutan kerangas adalah hutan yang memiliki lahan ekstrem dan rawan atau sangat peka terhadap gangguan misalnya kebakaran.Kata kerangas berasal dari bahasa Dayak Iban yang memiliki arti “tanah yang tidak dapat ditanami padi”. Sebutan tersebut diberikan karena kandungan tanah yang membentuk hutan kerangas sangat miskin unsur hara. Vegetasi yang mampu bertahan di hutan kerangas umumnya telah beradaptasi secara luar biasa karena kondisi tanah hutan kerangas memang sangat ekstrem. Salah satu contoh vegetasi hutan kerangas adalah genus Nephentes atau biasa disebut kantong semar, menyerap nutrisi dari hewan dan serangga yang masuk terjebak ke dalam kantung yang dimilikinya.

    • Hutan Batu Kapur. Hutan batu kapur adalah subbiom dari hutan hujan tropis yang terdapat pada areal sempit dengan habitat dan floranya yang khas. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora endemik (hanya terdapat di tempat-tempat tertentu) dan langka. Hutan Batu Kapur ini di Indonesia hanya ada satu dan berada di Provinsi Sulawesi Selatan.

    • Hutan pada batu Ultra Basik. Hutan pada Batu Ultra Basik memiliki kandungan logam berat yang cukup tinggi sehingga menyebabkan tipe vegetasi yang ada sangat khas. Tanah yang berkembang pada batuan ultrabasa bersifat sangat tandus, sebagai akibat adanya kandungan basabasa (Fe, Mg, Al dan Ni) yang tinggi. Tanah ultrabasa menempati dua zonasi menurut ketinggian tempat yaitu zona lowland mafic (1.000 mdpl) dan zona upland mafic (1.000 mdpl). Jenis-jenis dominan seperti jenis Heritiera trifoliata merupakan jenis pohon yang sudah beradaptasi dengan sifat-sifat tanah ultrabasa

  2. Kelompok Hutan Monsun

    • Hutan Monsun Gugur Daun. Hutan gugur daun tropika, hutan musim tropika atau hutan monsun (monsoon forest) adalah suatu bioma berupa hutan di wilayah tropika dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun mengalami musim kering (kemarau) yang panjang selama beberapa bulan. Walaupun wilayah ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter tiap tahunnya –bahkan lebih, musim kering panjang itu memaksa kebanyakan tumbuhan menggugurkan daun-daunnya, dan dengan demikian memengaruhi kehidupan makhluk di dalam hutan itu.

    • Hutan Monsun yang Selalu Hijau (Evergren). Hutan ini hampir sama seperti hutan monsu gugur daun. Perbedaannya adalah pada jenis hutan ini, tanaman akan selalu terlihat hijau sepanjang tahun.

    • Sabana. Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis.Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis. Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.

C. Berdasarkan Terbentuknya

  1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia.

  2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia.

D. Berdasarkan Statusnya

  1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.

  2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB).

  3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.

E. Berdasarkan Jenis Tanamannya

  1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.

  2. Hutan Heterogen (Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan.

F. Berdasarkan Fungsinya

  1. Hutan Lindung
    Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.

  2. Hutan Konservasi.
    Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri atas :

    • Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman Buru.

    • Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya (TAHURA) dan taman wisata alam.

  3. Hutan Produksi
    Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya. Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonversikan (HPK).

Flora di Indonesia tidak sama dengan negara lain. Begitu juga flora di salah satu daerah di Indonesia, tentu tidak sama dengan daerah lainnya. Flora di Indonesia sangat bervariasi dan selalu hijau sepanjang tahun. Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan hayati yang melimpah. Banyak di antara flora Indonesia yang tergabung dalam suatu hutan. Berikut 5 jenis hutan yang ada di Indonesia.

  1. Hutan Bakau
    Hutan bakau tumbuh di pantai-pantai landai dan berlumpur yang terkena pasang surut. Hutan bakau sangat penting karena menjadi tempat bagi berbagai jenis ikan dan udang. Hutan bakau juga dapat melindungi daratan dari pengaruh abrasi dan dapat menjadi penampung banjir dari pedalaman daratan. Hutan bakau dapat ditemui di Pantai Papua, Sumatra bagian timur, dan sepanjang pesisir Kalimantan.

  2. Hutan Rawa
    Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa dengan berbagai jenis tumbuhan seperti beluntas, pandan, dan ketapang. Jenis hutan ini banyak terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

  3. Sabana
    Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan dan banyak terdapat semak belukar. Sabana umumnya dijumpai di Nusa Tenggara.

  4. Hutan Musim
    Hutan ini dinamai hutan musim karena memiliki perbedaan kondisi pada musim hujan dan kemarau yang cukup mencolok. Tumbuhan yang ada di hutan musim pada musim kewarau biasanya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh lebat kembali. Tumbuhan yang mengalami peristiwa ini di antaranya pohon jati dan pohon kapok. Hutan ini biasanya terdapat di daerah bertemperatur tinggi. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Nusa Tenggara.

  5. Hutan Hujan Tropis
    Ini adalah jenis hutan yang paling terkenal di Indonesia yang negara tropis ini. Kepulauan Indonesia yang beriklim tropis banyak memperoleh sinar matahari, memiliki curah hujan yang tinggi, dan temperatur rata-rata tinggi. Oleh karena itulah tumbuhan dari berbagai macam jenis dapat tumbuh dengan mudah di daratan Indonesia dan membentuk hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki keragaman hayati yang melimpah, dan menjadikannya paru-paru dunia yang utama (dunia berutang pada Indonesia karena hal ini) sekaligus tempat hidup berbagai spesies hewan dan tumbuhan.