Apa saja jenis-jenis fashion fotography?

Foto Foto

Fotografi Fashion adalah genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya. Fotografi fashion yang paling sering dilakukan untuk iklan atau majalah fashion seperti Vogue, Vanity Fair, atau Allure. Seiring waktu, fotografi fashion telah mengembangkan estetika sendiri di mana pakaian dan mode diperkuat dengan adanya lokasi eksotis atau aksesoris.

Apa saja jenis-jenis fashion fotography ?

1 Like

Jenis-Jenis Fashion Photography

Setiap jenis dan desain pakaian yang ingin ditampilkan pada foto akan menjadi penentu utama bagaimana cara fotografer memotret. Juga setiap jenis fashion genre memiliki pendekatan yang spesifik. Mari kita bahas sama-sama informasi setiap jenis fotografi fashion berikut ini.

1. Editorial Fashion Photography

fashion photography 1

Contoh editorial fashion photography (sumber: harpersbazaar.com)

Malam itu kamu sedang membaca majalah. Saat sedang asik memilah-milah halaman, kamu pasti sering menemukan foto-foto model yang sedang berpose dengan pakaian glamor dari berbagai brand . Foto inilah yang dinamakan editorial fashion photography .

Fotografi jenis ini ditampilkan di majalah fashion , buku, poster, dan lain-lain. Bisa menampilkan seorang perempuan yang sedang berjalan kaki di perkotaan atau petualangan di padang pasir.

Tak sekadar berfoto biasa, sebuah editorial fashion fotografi harus bisa membangun sebuah cerita yang mengalir melalui foto. Berbagai cerita, artikel, publikasi, dan ide digabungkan dengan konten visual disampaikan kepada pembaca.

Buat kamu yang kepo , cerita ini dibuat oleh sutradara atau fotografernya langsung. Kemudian disampaikan kepada model untuk memerankan cerita lewat ekspresi dan pose tertentu. Gagasan ini harus berkaitan dengan produk yang akan dipasarkan.

2. High Fashion Photography

fashion photography 2

Fotografi high fashion (sumber: nikon.com.au)

Kamu pasti pernah mendengar tentang brand Gucci, Prada, Hermes bukan? Sebagian besar konten yang akan kamu lihat di high fashion photography adalah brand untuk fashion kelas atas dalam bentuk iklan. Perusahaan-perusahaan tersebut juga sangat ketat memilih majalah mana yang akan mereka gunakan sebagai media promosi kepada pembaca.

Makanya kamu hanya melihat deretan brand yang tergolong high class tersebut di majalah ternama seperti Vogue, bukan majalah fashion remaja yang bisa dengan mudah kamu temukan di toko buku. Ini membuktikan bahwa standar mereka sangat tinggi karena benar-benar mementingkan kualitas produk.

Tak perlu banyak properti dan cerita yang rumit, high fashion lebih mengedepankan konsep sederhana tetapi tetap elegan dengan menampilkan model dan selebriti papan atas sebagai daya tarik tersendiri.

Banyak juga dari mereka yang sengaja memasang satu foto di dua halaman untuk menarik perhatian pembaca. Foto ini tidak diambil oleh sembarang fotografer loh , melainkan fotografer fashion terkenal untuk membuat konten mereka. Hal ini merupakan salah satu taktik mereka untuk memberi tahu kepada pembaca bahwa barang premium juga harus disajikan secara eksklusif melalui fotografi.

Ringkasan

https://kreativv.com/fotografi/fashion-photography/

1. Catalogue Photography

Saat ingin membeli baju di e-commerce atau marketplace, tentu Sista akan menemukan contoh foto model yang berpose dengan menggunakan busana-busana yang akan dijual. Begitu pun saat ingin memilih-milih pakaian dari fashion brand favorit Sista, masing-masing merek busana pasti juga memiliki ragam foto sampel produk yang diperagakan oleh model. Foto-foto tersebut yang disebut sebagai hasil dari catalogue photography.

Sesuai namanya, catalogue photography memang berkaitan erat dengan proses komersial, di mana tujuan akhirnya adalah untuk ‘menjual’ ragam busana yang ditampilkan pada konsumen. Karena tujuan itu juga, catalogue photography biasanya dikemas dalam konsep yang super simpel, mengandalkan background polos, dan biasanya dilakukan dengan sentuhan styling yang minimal. Hal ini dilakukan agar outfit yang dijual benar-benar menjadi point of interest atau fokus utama bagi orang-orang yang melihatnya.

2. Fashion Editorial Photography

Mendengar kata * editorial photography,* mungkin akan langsung tertuju pada media seperti majalah, koran, atau publication website lainnya. Ya, hal ini memang nggak sepenuhnya salah, karena editorial photography pada dasarnya memang ditujukan untuk melengkapi kebutuhan editorial dari sebuah media. Dengan kata lain, foto-foto yang dihasilkan dari proses editorial photography umumnya akan digunakan untuk mendampingi informasi atau cerita yang ingin disampaikan oleh si pembuat karya.

Karakteristik utama editorial photography adalah bersifat ‘ telling a story’ alias menyampaikan cerita. Dengan melihat serangkaian foto fashion editorial, pembaca diharapkan sudah bisa menangkap latar belakang kisah yang ada di baliknya tidak hanya lewat teks, namun juga melalui sajian visual. Umumnya, fashion editorial photography diciptakan dengan setting sesuai tema atau informasi yang ingin disampaikan. Nggak hanya berpose untuk menonjolkan fashion item , model harus bisa bergaya dan berekspresi sesuai aktivitas yang sejalan dengan konsep keseluruhan cerita.

3. Beauty Editorial Photography

Tidak jauh berbeda dengan fashion editorial, konsep dasar beauty editorial juga adalah sama-sama untuk menyampaikan cerita atau informasi melalui sajian visual. Bedanya, jika yang ingin ditonjolkan dalam fashion editorial adalah busana, maka beauty editorial lebih menjadikan riasan dan detail aksesori sebagai fokus utama objeknya.

Itu sebabnya, untuk menghasilkan karya beauty editorial, fotografer akan berfokus mengambil close-up shot dan bereksperimen dengan angle wajah atau tubuh bagian atas model. Namun tentu saja, sama seperti fashion editorial, karya beauty editorial juga dihadirkan dalam bentuk serangkaian foto agar tetap bisa menyampaikan cerita atau informasi pada orang-orang yang melihatnya.

4. Lookbook Photography

Perpaduan antara catalogue photography dan editorial photography adalah cara yang paling sederhana untuk mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan lookbook photography. Secara visual, lookbook photography memang menampilkan model yang berpose dengan beragam ekspresi dan setting layaknya sebuah foto editorial, baik itu di luar ruangan maupun di studio . Namun, tidak akan bisa menemukan kandungan cerita di baliknya . Hal ini karena lookbook photography memang dibuat dengan tujuan yang lebih mirip sebuah karya katalog, yakni untuk menunjukkan dan ‘menjual’ produk fashion item pada konsumen.

Bedanya, lookbook photography dikemas dengan rangkaian aktivitas dan setting suasana, agar konsumen bisa membayangkan seperti apa fashion item itu bisa digunakan dalam berbagai aktivitas. Kalau foto katalog biasanya dibuat dengan konsep styling yang minimalis dan simpel, padu padan untuk foto lookbook juga dibuat lebih ekstra dan variatif agar item yang ditampilkan semakin terlihat menarik. Simpelnya nih, lookbook photography menyajikan ide pada konsumen tentang bagaimana pakaian tersebut bisa digunakan atau di- styling dalam kehidupan sehari-hari.

5. High Fashion Photography

Sesuai namanya, high fashion photography memang berkaitan erat dengan merek-merek busana high fashion dunia, sebut saja Gucci, Prada, Hermes, dsb. Biasanya, akan menemukan karya high fashion photography dalam bentuk iklan atau promosi dari merek-merek fashion kenamaan tersebut. Itu sebabnya, sebuah karya high fashion photography umumnya selalu dibuat dengan melibatkan proses dan kedetailan tingkat tinggi dan selektif, mulai dari pemilihan model, fotografer, lokasi, hingga konsep dan properti yang ditampilkan.

Tidak heran, jika akan mudah menemukan wajah dan nama-nama populer di industri fashion dunia yang terlibat dalam proses pembuatan high fashion photography. Media yang dipilih untuk menampilkan foto high fashion pun tidak sembarangan, dan biasanya cuma bisa Sista temukan pada majalah-majalan yang juga tidak kalah high-end seperti Vogue, Harper’s Bazaar, Elle, dan sebagainya. Kesan sophisticated, megah, dan ‘mahal’ juga sangat lekat dengan karya fotografi fashion yang satu ini.