Gambar : Batu Bara (Sumber : Babich, D. 2008)
Batu bara (coal) merupakan mineral organik yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang mengendap dan kemudian berubah bentuk karena proses fisik dan kimiawi yang berlangsung selama jutaan tahun. Batubara mengandung banyak karbon ©, tetapi juga memiliki hidrogen (H), oksigen (O), sulfur (S) dan nitrogen (N), serta beberapa konstituen anorganik (mineral) dan air (H2O).
Gambar : Produksi Batu Bara di Dunia (Sumber : Babich, D. 2008)
Berdasarkan kualitasnya, batubara memiliki kelas (grade) yang secara umum diklasifikasikan menjadi empat kelas utama menurut standar ASTM (Kirk-Othmer, 1979) atau lima kelas jika peat termasuk jenis batubara termuda.
-
Peat
Kelompok ini sebenarnya termasuk jenis batubara, namun merupakan bahan bakar. Hal itu disebabkan karena masih tahap awal proses pembentukan batu bara. Endapan tersebut masih menunjukkan sifat awal dari bahan dasarnya (tumbuhan). -
Lignite
Lignite sering juga disebut brown-coal. Lignite memiliki moisture content yang tinggi . Saat dikeringkan, gas dan air akan keluar. Endapan ini dapat digunakan secara terbatas untuk tujuan sederhana, karena panas yang dilepaskan sangat rendah sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Lignite merupakan kelas batu bara yang paling rendah. -
Sub-bituminous
Kelompok ini memiliki ciri-ciri tertentu yaitu warna kehitaman, keras, dan kuat. Endapan ini dapat digunakan untuk pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi. Sub-bituminous biasanya digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Sub-bituminous juga merupakan sumber bahan baku penting dalam produksi aromatic hydrocarbons dalam industri kimia sintetis. -
Bituminous
Bituminous adalah mineral padat, berwarna hitam atau coklat tua, brittle dengan membentuk bongkahan prismatik serta tidak mengeluarkan gas dan air saat dikeringkan. Butuminous sering digunakan untuk keperluan transportasi, industri serta untuk pembangkit listrik tenaga uap. -
Antrachite
Antrasit merupakan kelas batu bara tertinggi. Antrasit berwarna hitam, keras, berkilau, mempunyai presentase fixed carbon yang tinggi dan unsur volatile yang rendah. Antrasit yang baru ditambang mengandung kurang dari 15% moisture content.
Referensi :
Babich, D. 2008. Ironmaking Textbook. RWTH Aachen Departmen of Ferrous Metallurgy : Germany