Apa saja intervensi yang dapat dilakukan dalam strategi pencegahan KVA?

Pangan dan faktor sosial yang menjadi latar belakang KVA perlu dimengerti untuk merancang program intervensi.
Apa saja intervensi yang dapat dilakukan dalam strategi pencegahan KVA?

image

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam strategi pencegahan Kekurangan Vitamin A (KVA)

Melakukan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) kepada masyarakat, terutama anak-anak. Penanggulangan KVA melalui distribusi kapsul vitamin A memerlukan biaya yang meski tidak terlalu mahal, tetapi juga tidak murah. Selain itu keberhasilan penanggulangan KVA dengan distribusi kapsul vitamin A 200.000 SI bersifat sementara.

Pilihan berikutnya adalah merintis dan mengembangkan fortifikasi vitamin A ke dalam makanan. Fortifikasi Vitamin A dapat dilakukan ke dalam bumbu penyedap atau vetsin (monosodium glutamat) tetapi susah diterima masyarakat karena vetsin berubah warna dan tidak diterima konsumen.

Saat ini sedang dirintis fortifikasi vitamin A ke dalam minyak goreng, semoga rintisan ini tidak mengalami nasib seperti fortifikasi vitamin A ke dalam vetsin. Fortifikasi merupakan salah satu bentuk program yang paling murah dan memberikan hasil paling tinggi (cost efektif), tetapi harus dirancang dengan matang untuk mendapatkan makanan pembawa vitamin A tersebut.

Pilihan berikutnya, adalah penyuluhan dan pendidikan gizi agar masyarakat secara teratur mengonsumsi makanan sumber vitamin A. Meski vitamin A hanya terdapat pada makanan hewani yang relatif mahal, tetapi kita dapat memanfaatkan karotenoid yang banyak terdapat dalam sayur dan buah. Permasalahannya perilaku atau kebiasaan mengonsumsi buah juga belum membudaya, sementara kebiasan mengonsumsi sayur umumnya sudah membudaya di kalangan masyarakat kita, tetapi besar porsi serta frekuensi konsumsinya masih perlu ditingkatkan.

Apabila pilihan-pilihan yang diuraikan di atas dapat diimplementasikan bukan mustahil kita akan dapat mengatasi masalah KVA.