Apa saja hewan Yang Berisiko Tularkan Penyakit?

Salah satu zoonosis yang sering menimpa manusia adalah keracunan makanan akibat mengkonsumsi produk hewan. Misalnya keracunan mengkonsumsi daging mentah. Lain lagi dengan penyakit leptospirosis yang dibawa tikus.

Hewan Yang Berisiko Tularkan Penyakit

Monyet
Sejumlah pakar penyakit menular menyatakan, kera atau monyet bisa membawa virus Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan berpotensi mematikan. Herpes B dapat menyebabkan ensefalitis, pembengkakan otak. Virus ini terdapat dalam air liur dan dapat masuk ke otak.

Kelalawar
Meskipun kelalawr jarang ditemukan, binatang ini juga dapat menebabkan virus serius. “Kelalawar dapat menyebabkan rabies pada manuisa”, Virus rabies sering menyebar melalui kontak dengan binatang lain yang terinfeksi, seperti serigala, anjing hutan, rakun, selain anjing dan kucing. Rabies dapat mempengarui sistem syaraf pusat dan dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial, dan kesulitan menelan. Jika tidak diobati, maka rabiess biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari setelah gejala ini ini muncul.

Kelinci liar
Sebagai binatang peliharaan, kelinci memang terlihat begitu manis dan menggemaskan. Namun juga bisa membahayakan karena dapat menularkan penyakit tularemia. Tularemia adalah penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernafasan serius. Tularemia juga dikenal sebagai demam kelinci. Gejala yang ditimbulkan diantaranya demam mendadak, menggigil, nyeri sendi, dan lemah bahkan orang yang terinfeksi dapat berisiko terkena pneumonia (radang pada organ paru) dan kesulitan bernafas. Orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini adalah pemburu.

Burung
Burung dapat menularkan sejumlah penyakit. Diantaranya flu burung, penyakit yang cukup mendapat perhatian internasional pada 1990-an. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 yang dapat menyebabkan menular melalui penanganan unggas yang terinfeksi. Sejak tahun 1997, lebih dari 120 juta burung diseluruh dunia mati atau dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. H5N1 sangat mematikan pada manusia. Menurut WHO (Organisasi Keshatan Dunia), lebih dari 300 orang telah meninggal dunia akibat flu burung sejak 2003. Gejala umum yang dapat terjadi adalah demamtinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu mendapatkan perhatian medis.

Tikus
Hantavirus adalah penyakit yang ditularkan oleh tikus. Hantavirus terdapat dapad tinja, air liur, dan air kencing tikus. Gejala pada penderita antara lain demam dan nyeri otot, sakit perut, diare, dan muntah. Gejala berlanjut menjadi batuk dan sesak nafas dalam 4-5 hari setelah terinfeksi. Jika tak segera ditangani, maka penyakit ini bisa berakibat fatal, yakni infeksi paru-paru. Bukan hanya itu, tikus juga dapat menularkan penyakit leptospirosis. Penyakit jenis ini adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan meningitis. Bakteri tersebut juga dapat menularkan bakteri salmonela dan giardia, yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan.

Reptil
Reftil adalah hewan yang sangat berbahaya karena secara alami membawa bakteri salmonela pada kulit mereka. Sama halnya dengan manusia yang memiliki (bakteri staph) pada kulit. Reptil juga mempunyai bakteri, yakni salmonela, pada kulit mereka. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi salmonela yang disebabkan oleh reptil.

Sapi
Sapi mempunyai keterkaitan dengan penyebaran tiga penyakit utama, sperti infeksi salmonela, infeksi E coli dan Ensefalitis. Strain bakteri E Coli yang dikenl sebagai O157:H7 tidak berbahaya untuk hewan ternak, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian pada manusia. Ensefalitis sapi atau Mad Cow Disease, adalah penyakit peradangan otak akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika menyebar ke manusia, maka penyakit ini dapat menyebabkan Creutzfeld-Jakob Disease, suatu penyakit degeneratif otak dan bisa mematikan pada manusia. Sulit untuk mengetahui berapa banyak jumlah kasus Creutzfeld-Jakob karena masa inkubasinya cukup panjang.

Anjing
Anjing merupakan teman terbaik manusia yang juga bisa menjadi musuh terburuk manusia ketika menularkan penyakit. Selain menyebabkan rabies, anjing dapat menularkan parasit seperti cacing tambang dan cacing galang. Bhkan kutu pada anjing dapat membawa bakteri yang menyebabkan penyakit Rocky Mountain Spotted Fever, Yang berakibat fatal jika tidak dibobati.
Kucing
Selain menyebarkan rabies, kucing juga dapat menularkan penyakit tularemia dan toksoplasmosis. Bakteri dan parasit yang menyebabkan tularemia dan toksoplamosis biasanya dibawa oleh hewan lain. Toksoplasma dapat terpapar apabila manuisa melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kekhawatiran akan terjadi pada wanita hamil karena dapat menyebar dari ibu ke janin. Toksoplasma dangat potensial menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kecacatan pada bayi. Toksoplasmosi berat dapat menyebabkan kerusakan pada otak, mata atau organ lainnya.

Referensi: