Apa saja hambatan pada Supply Chain Management (SCM)?

Hambatan pada Supply Chain Management (SCM)

Apa yang kamu ketahui tentang Hambatan pada Supply Chain Management (SCM)?

Supply chain didefinisikan sebagai rangkaian proses bisnis dan informasi yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melaluai proses manufacture dan distribusi ke konsumen akhir (Schroeder, 2000). Pelaku-pelaku yang terlibat dalam supply chain antara lain pemasok, pusat produksi/ manufacture / pabrik, distributor, wholesaler, retailer, dan end user . Struktur dari supply chain dapat dibagi menjadi tiga layer atau lapisan supply chain yaitu:

  1. Upstream supply chain (hulu), merupakan lapisan yang terdiri dari rangkaian pemasok mulai dari pemasok tingkat pertama hingga tingkat akhir sebelum masuk kedalam manufacture.

  2. Internal supply chain , merupakan lapisan yang terdiri seluruh rangkain proses yang terjadi pada manufacture atau organisasi untuk mengubah atau mentransformasi input dari pemasok menjadi output yang bernilai.

  3. Downstream supply chain (hilir), merupakan lapisan yang tertinggi dari seluruh rangkaian proses untuk melakukan pengiriman produk ke konsumen akhir.

Pada supply chain terdapat tiga alairan yang harus dikelola yaitu :

  1. Aliran barang /material

  2. Aliran uang/financial

  3. Aliran informasi

Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai aliran barang mulai dari pemasok melalui manufacture dan distribusinya ke end user (Oliver & Weber, 1982) atau sekumpulan set (alat), cara, atau pendekatan yang bertujuan untuk mengintegrasikan hubungan antara pemasok, manufacture, warehouse (depo), dan gudang agar berjalan secara efektif dan efisien, sehingga produk dapat diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah dan lokasi yang benar dalam waktu yang tepat untuk mengurangi total biaya produksi,tetapi disisi lain permintaan tetap dapat dipenuhi dan keuntungan didapatkan ( Simchilevi,et al, 2000). Persoalan utama dalam mengatur supply chain adalah perkiraan permintaan/ kebutuhan ( demand forecasting ) dan waktu pengiriman karena hal ini bersifat tidak pasti ( uncertainly ).

Setiap perusahaan pastilah mempunyai proses dan fungsi. Fungsi diartikan sebagai sesuatu yang ada selama organisasi dalam perusahaan tersebut berjalan. Proses merupakan suatu aktivitas yang memiliki awal dan akhir. Proses adalah suatu aktivitas-aktivitas terstruktur dan terukur untuk memproduksi output tertentu untuk konsumen ataupun target pasar dan memberikan pengaruh yang kuat bagaimana suatu pekerjaan diselesaikan didalam suatu organisasi (Defenfor, 1993).

Supply chain Management merupakan sesuatu yang sangat kompleks sekali dimana banyak hambatan yang dihadapi dalam implementasinya sehingga.dalam implementasi nya memang membutuhkan tahapan mulai tahap perancangan sampai tahap evaluasi dan continuous improvement. Selain itu implementasi Supply chain Management membutuh kan dukungan dari berbagai pihak mulai dari internal dalam hal ini seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini seluruh partner yang ada. Berikut ini merupakan hambatanhambatan yang akan dialami dalam implementasi Supply chain Management yang semakin menguatkan argument bahwa implementasi Supply chain Management memang membutuh kan dukungan berbagai pihak (Chopra & Meindl 2001):

1. Incerasing Variety of Products.

Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi perusahan yang selalu berfokus pada customer ( customer oriented ). Jika dahulu produsen melakukan strategi dengan melakukan pembagian segment pada customer, maka sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen.

2. Decreasing Product Life Cycles.

Menurunnya daur hidup sebuah produk membuat perusahan semakin kerepotan dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang tertentu maka perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidup produk diartikan sebagai umur produk tersebut dipasaran.

3. Increasingly Demand Customer.

Supply chain management berusaha mengatur ( manage ) peningkatan permintaan secara cepat, karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan permintaan yang secara cepat walaupun permintaan itu sangat mendadak dan bukan produk yang standart ( customize ).

4. Fragmentation of Supply chain Ownership.

Hal ini menggambarkan supply chain itu melibatkan banyak pihak yang mempunyai masing-masing kepentingan, sehingga hal ini membuat supply chain management semakin rumit dan kompleks.

5. Globalization.

Globalisasi membuat supply chain semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain tersebut mencakup pihakpihak di berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasi diberbagai pelosok dunia.