ATAP KANDANG
Atap kandang terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes, dan lain-lain. Untuk daerah panas atau dataran rendah sebaiknya menggunakan bahan genting sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30-45%, asbes atau seng sebesar 15-20% dan rumbia tau alang-alang sebesar 25-30%, ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5-4,5 meter dan dataran tinggi 2,5-3,5 meter. Bentuk dan model atap kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan bagi ternak. Terdapat beberapa macam tipe atap kandang yang meliputi:

Rumus Kemiringan Kandang
|
|
|
t2 |
= |
tinggi rata-rata ujung B |
t1 |
= |
tinggi rata-rata ujung A |
Kemiringan kandang yang ideal adalah 2-5%
JENIS-JENIS KANDANG
Berdasarkan Sistem Pemeliharaan
-
Kandang Tipe Tunggal
Kandang tunggal merupakan tipe kandang yang ditempati oleh satu ternak di lengkapi oleh tempat pakan dan tempat minum. Penempatan ternak pada kandang tunggal dilakukan dengan metode satu baris atau sejajar, sedangkan pada bagian belakang adalah parit pembuangan kotoran.
-
Kandang Tipe Ganda
Kandang ganda merupakan tipe kandang yang ternaknya saling berhadapan ( head to head ) atau tolak belakang ( tail to tail ), dan dilengkapi oleh tempat pakan dan tempat minum.
-
Kandang Tipe Paddock
Kandang paddock merupakan tipe kandang dengan penempatan ternak secara individual dan memiliki umbaran sehingga memungkinkan ternak untuk bisa bergerak lebih bebas dibanding dengan kandang tipe individu dan kandang tipe ganda. Kandang ini dikhususkan untuk ternak agar dapat melakukan exercise .
Pembuatan kandang sapi harus direncanakan dan dikerjakan dengan seksama. Kandang yang nyaman akan membuat ternak semakin baik dan berkualitas dengan produksi susu yang masksimal.
Berdasarkan Letak Posisi Tempat Pakan
-
Head to Head
Kandang tipe ini artinya bahwa tempat palung atau tempat pakan saling berhadapan sehingga akan memudahkan petugas dalam memberi pakan, karena tidak perlu berputar mengelilingi kandang.
-
Tail to Tail
Kandang tipe ini dapat diartikan bahwa ekor sapi saling berhadapan dan tempat pakan saling bersebrangan dengan baris lain. Keuntungan dari tipe kandang ini akan memudahkan petugas dalam membersihkan kotoran sapi. Kandang tipe ini biasanya banyak dipergunakan dalam peternakan sapi perah. Sebab membutuhkan kebersihan yang sangat ektra sebelum dilakukan pemerahan.
Berdasarkan Kandang Pedet
-
Kandang Pedet Individual
Setiap ruangan kandang cukup dipisahkan dengan sekat – sekat yang berasal dari bahan besi atau pipa – pipa bulat, ataupun bambu dan kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak melukai kulit pedet, tinggi penyekat cukup satu meter. Ukuran kandang individu untuk pedet umur 0 sampai dengan 4 minggu adalah 0, 75 x 1, 5 m dan umur 4 sampai dengan 8 minggu 1,0 x 1,8 m ( Anonimus, 1995 ).
-
Kandang Pedet Kelompok
Pedet yang sudah besar dapat dimasukkan atau dipelihara dalam kandang kelompok yang juga dilengkapi dengan tempat pakan dan minum secara individual sehingga mereka mendapatkan pakan dan minuman secara merata dan tidak terganggu satu sama lain. Pedoman ukuran atau kapasitas kandang kelompok untuk pedet umur 4 sampai dengan 8 minggu adalah 1 m/ ekor, dan umur 8 sampai dengan 12 minggu adalah 1,5 m/ ekor. Ketinggian dinding keliling 1 meter. Setiap kelompok sebaiknya tidak melebihi 4 ekor. Karena dapat menekan penyebaran penyakit, terutama scours (Sugeng, 2003).
PENENTUAN LETAK KANDANG
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Kemudian untuk lantainya sebaiknya dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan. Sebaiknya kandang dibangun di dekat sarana transportasi, dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan, bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
PENENTUAN JARAK KANDANG
Kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap, untuk ruangan isolasi dan karantina atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang.