Apa saja hal yang harus diingat sebelum menentukan minimum viable product?

MVP merupakan produk web atau aplikasi dengan spesifikasi seminimal dan pembuatan secepat mungkin, namun mampu melayani kebutuhan inti pengguna semaksimal mungkin. MVP biasanya digunakan oleh user experience (UX) designer untuk membaca arah pasar produk yang tengah dibuatnya. Ada beberapa hal yang harus kamu ingat sebelum menentukan minimum viable productmu. Apa sajakah itu?

Inti dari MVP ialah hanya menghabiskan sedikit waktu mendesain dan mengembangkan aplikasi. Hasilnya, akan mendapatkan banyak sekali masukan di hari-hari pertama peluncuran. Hal ini akan meningkatkan kualitas keputusan yang diperlukan untuk aplikasi.

Ada beberapa hal yang harus diingat sebelum menentukan minimum viable productmu.

  • Ketika kamu memiliki sebuah ide, amati pasar yang sudah ada. Aplikasi apa saja yang sudah ada di pasar? Apa inovasi, dan pelayanan yang mereka berikan? Bagaimana kamu dapat membuat produkmu berbeda atau, bahkan paling penting, lebih baik dari lawanmu?

  • Ketika kamu selesai menulis fitur-fitur yang dibutuhkan, selalu tinjau ulang setiap fitur dan tanyakan pada dirimu sendiri apakah fitur itu dibutuhkan. Apakah pengguna benar-benar harus membuat akun? Mungkinkah kita menghilangkan beberapa fitur agar kita dapat menghindari membuat backed yang tidak diperlukan

  • Pendapat kedua selalu lebih baik ketika ingin menilai sebuah MVP

  • Apakah terdapat API, SDK, atau framework yang tersedia yang dapat membantu mengembangkan aplikasimu?

  • Untuk rencana kerja produk, rencanakan satu rilis di depan dan terus membuat rencana kerja jangka pendek karena hal itu sangat diperngaruhi dengan feedback pengguna.

  • Lakukan riset teknis yang lain ketika kamu telah menyelesaikan fiturmu. Tidak ada yang suka kejutan ketika mengembangkan sebuah aplikasi.

  • Bicarakan idemu. Terdapat banyak sekali nilai yang kamu dapatkan dengan feedback

  • Ketika berkolaborasi dengan desainer, minta mereka mengikuti sebaik mungkin standar yang telah ditetapkan iOS. Coba kurangi animasi pada produkmu.

Referensi:
https://ronyfhebrian.wordpress.com/2015/11/01/bagaimana-membuat-minimum-viable-product-mvp/