Jika sering memperhatikan bahan kandungan yang ada pada skincare anti-aging, retinol akan menjadi bahan utama yang sering ditemui. Retinol adalah nama lain dari vitamin A. Retinol merupakan bahan paling aktif yang dapat menyerap ke dalam kulit.
Retinol belum tentu cocok untuk semua tipe kulit
Fyi, retinol memang terdengar begitu menjanjikan untuk investasi kulit wajah. Tapi tidak semua tipe kulit cocok dengan bahan wajib skincare ini. Untuk tipe kulit sensitif, menggunakan skincare dengan bahan kandungan utama retinol kurang disarankan. Konsultasi dengan dermatologis adalah langkah tepat untuk menghindari kulit wajah iritasi.
Start from using retinoid
Masih ada istilah lain dari vitamin A yang sering dipakai di dalam produk skincare selain retinol, yaitu retinoid. Bedanya, retinol biasanya digunakan secara bebas pada produk-produk skincare yang dijual bebas di pasaran. Sedangkan retinoid memerlukan resep khusus dari dokter. Retinoid memiliki kandungan yang lebih keras dibandingkan retinol. Untuk kulit normal dan tidak sensitif, hal ini aman dilakukan. Untuk kulit sensitif dan berjerawat, konsultasi dengan dokter ahli tetap penting sangat dianjurkan.
Sunscreen is a must!
Retinol bekerja dengan membersihkan sel-sel kulit mati. Artinya, secara otomatis perlindungan kulit pada paparan sinar UV akan ikut berkurang. Agar kulit tetap terlindungi, selalu gunakan sunscreen SPF 30 sebelum memulai aktivitas di luar rumah.
Konsisten menggunakan retinol
Banyak perempuan yang memutuskan berhenti menggunakan retinol karena efek yang ditimbulkan di kulit wajah. Kulit mengelupas dan terlihat kemerahan di beberapa area. Proses seperti ini adalah normal. Pengelupasan kulit yang terjadi menandakan retinol bekerja dengan aktif di kulit wajah. Diperlukan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu untuk melihat hasil dari proses kerja retinol ini. Setelahnya, kulit akan mulai mengalami perubahan menuju tekstur yang lebih baik.