Apa saja hal-hal yang mempengaruhi Keputusan Kebijakan Luar Negeri?

Keputusan Kebijakan Luar Negeri

Dalam buku “ Introduction to Internasional Relations: Justice and Power ”dijelaskan bahwa pengaruh internal meliputi individu, peranan, birokratik, dan societal sedangkan pengaruh eksternal yaitu sistemik.

Apa saja hal-hal yang mempengaruhi Keputusan Kebijakan Luar Negeri?

Menurut Wolfe dan Couloumbis dalam bukunya yang berjudul “ Introduction to Internasional Relations: Justice and Power .” Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan tidak lepas dari pengaruh yang datang dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Dalam buku ini dijelaskan bahwa pengaruh internal meliputi individu, peranan, birokratik, dan societal sedangkan pengaruh eksternal yaitu sistemik.

Pertama, aspek individu atau idiosinkratik berkaitan dengan aktor yang mengeluarkan kebijakan luar negeri suatu negara, aspek ini berkaitan dengan persepsi, karakteristik pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan luar negeri. Kedua, aspek peranan didefinisikan sebagai gambaran perkerjaan atau sebagai aturan-aturan yang diharapkan bagi seseorang yang berkompetensi terhadap pembuat kebijakan dan pelaksanaan kebijakan. Ketiga, aspek birokratik, aspek birokratik terkait dengan stuktur dan proses pemerintahan serta efeknya terhadap kebijakan luar negeri. Pembuat kebijakan mengambil keputusan dengan dipengaruhi nilai-nilai organisasi atau birokratik dimana ia terlibat didalamnya. Dan aspek sosial yaitu menyangkut efek struktur kelas, penyebaran, pendapatan, status, dan persamaan ras linguistik, budaya dan agama terhadap kebijakan luar negeri. Pada aspek eksternal terdapat aspek Sistemik merupakan seluruh struktur dan sistem internasional. Lebih lanjut dijelaskan bahwa aspek sistematik memiliki pola atau model perimbangan kekuatan.

Sedangkan dalam buku berjudul “ Understanding Foreign Policy Decision Making ” yang ditulis Alex Mintz dan Karl DeRouen. Digambarkan bahwa konsep Decision merupakan tahap terakhir dalam pengambilan keputusan suatu negara. Dalam buku tersebut Konsep Decision Maker menjadi beberapa tipe, yaitu One-Shot Or single decisions, Strategic interactive, Sequential decision making, dan Group decisions. One-Shot Or single decisions yaitu keputusan yang diambil tanpa adanya pertimbangan maupun interaksi terhadap aktor lainnya. Tipe ini jarang digunakan karena keputusan merupakan keputusan yang dibuat interaktif dengan actor lainnya. Lalu ada tipe strategic interactive decisions yaitu keputusan yang dibuat yang melibatkan adanya dua aktor atau lebih yang saling interaktif. Dimana aktor-aktor tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Tipe sequential decision making yang melihat bahwa suatu keputusan merupakan serangkaian keputusan yang saling terkait satu dengan lainnya. Dan Tipe Sequential-interactive decisions yaitu pembuat kebijakan luar negeri terdiri dari dua aktor atau lebih selain itu adanya hubungan satu sama lain antarkeputusan tersebut, dan yang terakhir group decisions yaitu keputusan yang dipengaruhi oleh dinamika group-group , hal ini menjadi rumit karena anggota dari group tersebut memiliki agenda, kepentingan dan referensi yang berbeda.

Pembentukan pengambilan keputusan pada kebijakan luar negeri yang dipengaruhi oleh faktor internal adalah cara masyarakat diorganisasikan dan berfungsi, seperti politik domestik, opini publik, sikap publik, posisi geografis dan kekuatan nasional.

Sementara faktor eksternal adalah situasi dan kondisi yang ada di luar wilayah Negara tersebut seperti aksi dan reaksi dari Negara lain serta situasi dunia (Kurniawan, 2017). Faktor internal seperti politik domestik lebih mengacu situasi kondisi politik domestik salah satunya adalah peran partai politik yang memperngaruhi diambilnya kebijakan karena dalam sistem politik yang memungkinkan banyak, menyoroti peran partai politik dalam proses pengambilan keputusan, apakah partai-partai ini berpartisipasi dalam pemerintahan dengan tingkat pengaruh yang berbeda. Partai politik berusaha mencapai tujuan mereka sendiri dalam persaingan satu sama lain, dengan tujuan untuk memenangkan jabatan, jadi mereka mungkin mendukung isu-isu bukan demi masalah itu sendiri, tapi untuk memenangkan suara semaksimal mugkin (Xing, 2015).

Selain itu opini publik juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam kebijakan luar negeri. Opini publik sebagai ungkapan sejumlah besar pendapat dari masyarakat. Dapat dikatakan bahwa opini publik merupakan salah satu faktor terpenting yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dalam perhitungan. Peran opini publik dalam proses ini di bawah sistem demokrasi, di mana ada kebebasan berekspresi yang lebih besar, namun kita harus memperhatikan hal yang penting, kebebasan yang terkait dengan ekspresi yang berbeda berarti bahwa opini publik berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan, di bawah sistem ini dapat menyesatkan opini publik, yang bertujuan dengan diarahkan, diinginkan maka hal ini dapat disebut sebagai sistem informasi yang menyesatkan (Kafarneh, 2013, pp. 62-70).

Sikap publik terhadap pengambilan keputusan juga berperan aktif sebagai salah satu faktor yang terlihat serta akan menunjukkan mengenai diterima atau tidaknya kebijakan yang telah dibuat baik dalam nasional maupun internasional. Sikap publik dan opini publik merupakan bagian yang tak terpisahkan, melalui adanya pemberitaan atau tulisan yang bertujuan untuk membentuk perspektif individu atau kelompok sehingga sama-sama dapat menimbulkan respon dari sikap publik mengenai kebijakan yang telah dibuat oleh pembuat keputusan.

Sementara faktor eksternal yaitu, kondisi yang ada di luar wilayah Negara tersebut seperti aksi dan reaksi dari Negara lain, serta adanya campur tangan dari organisasi internasional dan regional. Faktor eksternal menghubungkan tentang hubungan antara negara-negara dalam sistem internasional dan Negara sebagai aktor dalam proses pembuat keputusan. Tindakan yang dilakukan oleh Negara di tingkat internasional diatur oleh kepentingan nasional. Pada level internasional adanya Negara lain hingga organisasi internasional yang dapat menekan Negara pada tingkat analisis internasional. Kehadiran organisasi internasional seperti PBB, organisasi regional dan sebagainya akan mempengaruhi pembuat keputusan dalam membuat kebijakan. Pertimbangan mengenai tekanan dari organisasi internasional lebih mungkin terjadi, ketika organisasi semacam itu menekan Negara A untuk mengambil posisi tertentu dengan menerapkan norma dan peraturan organisasi yang telah dibuat, maka kemungkinan ini untuk mempengaruhi preferensi Negara A. Disamping itu, kebijakan luar negeri suatu Negara akan dapat mempengaruhi Negara lain di wilayah regional maupun internasional (Kamps, 2005)