Apa saja hal-hal yang bikin heran akan Yangon Myanmar?

Yangon Myanmar

Hampir dua tahun lebih pemerintah Myanmar membebaskan visa bagi wisatawan dari Indonesia yang ingin plesir ke negara bekas jajahan Inggris ini. Memang di bawah kepemimpinan yang baru, Myanmar mulai membuka diri, baik itu dari segi perekonomian hingga pariwisata. Meskipun saat berkunjung ke negara terkenal dengan 1001 pagoda ini fasilitas untuk turis masih kurang. Namun positifnya, kita bisa melihat secara langsung kehidupan sehari-hari warga Myanmar yang bikin kamu terheran-heran. Apa saja hal tersebut?

1. Kaum pria yang selalu bersarung
Meskipun mayoritas warga Yangon memeluk agama Buddha, namun Longyi alias sarung memang tak pernah lepas dari warga Yangon, baik untuk pria maupun wanita. Mulai dari kaum pekerja kantoran maupun pekerja kasar pun selalu menggunakan Longyi di setiap kesempatan. Konon, ini merupakan kebiasaan yang sudah diturunkan sejak zaman bangsawan dulu. Jika kamu mencari longyi khas Myanmar, bisa dengan mudah menemukannya di Bogyoke Market, pusat oleh-oleh yang ada di Yangon. Harganya jika dikonversi ke dalam rupiah sekitar Rp 200 hingga Rp 300 ribu.

2. Wajah berlumur bedak
Tanaka merupakan bedak alami yang terbuat dari olahan batang kayu. Sebagian besar warga Myanmar tak bisa lepas dari tanaka di wajah mereka. Dengan tanaka, mereka bisa melindungi wajah dari terpaan matahari yang pada saat musim panas bisa menembus hingga 40 derajat celcius.

3. Setir mobil di kanan ala Indonesia tetapi mobil dijalankan di ruas kanan jalan
Nah paling unik sekaligus mengherankan, hampir semua mobil di sana memiliki setir di sebelah kanan layaknya di Indonesia. Tapi anehnya, mereka tetap mengemudikan kendaraan di sebelah kanan. Uniknya lagi, di sana sempat ditemukan dua setir yang berbeda dalam satu waktu lho! Sempat pernah ada kejadian di mana dua mobil bersenggolan. Nah, yang satu menggunakan setir kanan dan mobil yang satu lagi menggunakan setir kiri. Kebayang bisa se-chaos apa?

4. Hobi menyirih
Dengan alasan kesehatan dan hobi, kebanyakan warga Yangon melakukan kebiasaan mengunyah sirih dan meludahnya di sembarang tempat. Bahkan, di sepanjang jalan pun banyak pedagang yang menjajakan sirih yang sudah dipaket dalam satu plastik. Kalau di Indonesia menyirih merupakan salah satu kebiasaan yang sudah ditinggalkan dan sangat jarang ditemukan, warga Yangon masih banyak yang melakukannya hingga kini!

5. Taksi tanpa argo dan AC
Bisa dibilang kondisi taksi di Kota Yangon sudah cukup baik, akan tetapi tidak disertai sistem argo. Tentunya, hal ini banyak digunakan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Bagi turis, ini adalah salah satu tantangan untuk berlatih kemampuan tawar menawar dengan bahasa isyarat, atau jika beruntung, bisa tawar menawar menggunakan bahasa Inggris.

6. Surganya Pagoda
Sudah menjadi rahasia umum kalau di Myanmar tersimpan ribuan pesona pagoda. Untuk di Yangon saja ada banyak pagoda yahg bisa kita kunjungi, mulai dari yang terbesar, Swhedagon hingga ribuan pagoda kuno yang bisa kita jumpai di Bagan.

Sumber: