Apa Saja Fungsi Teman Sebaya secara Psikologi?

Teman sebaya

Teman sebaya adalah suatu kumpulan orang yang menghasilkan nilai tertentu dan standar khas bagi perilaku dan struktur sosial pemimpin dan pengikut.

Apa saja fungsi Teman Sebaya secara psikologi ?

Teman sebaya sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Hal ini dikarenakan anak usia 7 hingga 11 tahun menghabiskan lebih dari 40 persen waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebayanya (Santrock, 2007).

Penerimaan teman sebaya berfungsi untuk membentuk perilaku dan norma yang pada diri anak. hal ini dikarenakan anak yang diterima baik oleh teman sebayanya akan menghasilkan pola norma dan perilaku yang baik. Kondisi ini membuka peluang untuk menjadikan anak berhasil dalam tahapan perkembangan sosial berikutnya, sehingga anak mampu membentuk kehidupan yang bahagia (Hurlock, 1978).

Sementara itu, Santrock (2007) menjelaskan bahwa fungsi teman sebaya adalah sebagai sumber informasi dan perbandingan tentang dunia diluar keluarga yang mengelilingi anak. Hal ini dikarenakan anak akan menerima umpan balik terkait kemampuanya dari anak seusianya. Anak akan berusaha mengevaluasi segala tindakanya dengan ukuran apakah lebih baik, sama, atau lebih buruk dari apa tindakan yang dilakukan anak lain. Umpan balik dan evaluasi ini sangat sulit didapatkan dilingkungan keluarga karena perbedaan usia antar anggota keluarga.

Hubungan teman sebaya yang baik diperlukan untuk perkembangan sosioemosional anak. Hal ini didasarkan pada pendapat Piaget dan Sullivan yang menjelaskan bahwa melalui interaksi teman sebaya anak belajar tentang cara berinteraksi yang simetris dan timbal balik. Lebih lanjut, Piaget dan Kohlberg menjelaskan bahwa interaksi yang simetris dan timbal balik mengembangkan logika moral dan pemahaman sosial anak, sehingga anak mampu menggali prinsip kebaikan dan keadilan melalui interaksi dengan teman sebaya.

Menurut Santrock persahabatan dalam teman sebaya memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai kawan (companionship)
    Persahabatan memberikan teman yang bersedia meluangkan waktu bersama untuk melakukan kegiatan bersama.

  • Sebagai pendorong (stimulation)
    Teman sebaya memberikan informasi yang menarik, hiburan, dan kegembiraan.

  • Sebagai dukungan fisik (physical support)
    Persahabatan memberikan waktu, pertolongan, dan kemampuan.

  • Sebagai dukungan ego (ego support)
    Teman sebaya memberikan dorongan dan timbal balik kepada anak untuk mempertahankan kesan atas dirinya sebagai individu yang menarik, mampu, dan berharga.

  • Sebagai perbandingan sosial (social comparation)
    Hubungan persahabatan teman sebaya memberikan informasi tentang cara berinteraksi dengan orang lain. Anak akan menilai apakah tindakanya sudah baik atau belum dengan cara membandingkanya dengan tindakan orang lain.

  • Sebagai pemberi keakraban dan perhatian (intimacy/affection)
    Persahabatan teman sebaya memberikan hubungan yang erat, saling percaya, dan berkaitan dengan pengungkapan diri.

Kelly dan Hansen dalam Samsunuwiyati (2005) menyebutkan 6 fungsi positif dari teman sebaya, yaitu:

  • Mengontrol impuls-impuls agresif.

  • Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen. Teman-teman dan kelompok teman sebaya memberikan dorongan bagi remaja untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru mereka.

  • Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, mengembangkan kemampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan perasaan-perasaan dengan cara-cara yang lebih matang.

  • Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai.

  • Meningkatkan harga diri (self-esteem). Menjadi orang yanh disukai oleh sejumlah besar teman-teman sebayanya membuat remaja merasa enak atau senang senang tentang dirinya.

Fungsi Kelompok teman sebaya menurur (Santosa, 2006) ialah sebagai berikut :

  1. Mengajarkan kebudayaan masyarakatnya. Melalui kelompok sebayanya itu anak akan belajar standar moralitas orang dewasa, seperti bermain secara baik, kerja sama, kejujuran, dan tanggung jawab.

  2. Kelompok sebaya mengajarkan peranan- peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.

  3. Kelompok sebaya merupakan sumber informasi.

  4. Mengajarkan mobilitas sosial.

  5. Menyediakan peranan- peranan sosial baru.

  6. Kelompok sebaya membantu anak bebas dari orang- orang dewasa.

Dukungan kelompok sebaya membuat anak merasa kuat dan padu.

Santosa (2004) berpendat “teman sebaya adalah kelompok anak sebaya yang sukses ketika anggotanya dapat berinteraksi”, sedangkan Hurlock (1978) mengartikan teman sebaya sebagai anak yang memiliki usia dan taraf perkembangan yang sama. Selanjutnya, Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005: 97) menyatakan bahwa kelompok sebaya terdiri dari sejumlah individu yang rata-rata usianya hampir sama yang memiliki kepentingan tertentu yang bersifat sangat sementara.

Orang-orang terdekat dalam kehidupan keseharian akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan self-esteem. Ketika anak berada di lingkungan sekolah dengan teman yang sering memperoloknya, maka lingkungan tersebut kurang baik bagi pertumbuhan self-esteem yang sehat. Sebaliknya, teman sebaya dan kawan-kawan dekat dapat pula menumbuhkembangkan self-esteem yang sehat. Ini dikarenakan suasana pergaulan yang saling mendukung, saling menghargai terhadap usaha dan hasil yang dicapai seseorang.

Havinghurst (Slamet Santosa, 2006: 82) menyatakan fungsi kelompok sebaya dapat berupa pengaruh positif dan pengaruh negatif:

  • Fungsi positif dari kelompok sebaya yaitu :

    • Apabila dalam hidupnya individu memiliki kelompok sebaya maka lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang.
    • Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas
      antarkawan.
    • Apabila individu masuk dalam kelompok sebaya, setiap anggota kelompok dapat menyeleksi kebudayaan dari beberapa temannya.
    • Setiap anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan dan melatih kecakapan bakatnya.
    • Mendorong individu untuk bersikap mandiri.
    • Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
  • Fungsi negatif dari kelompok sebaya yaitu:

    • Sulit menerima individu yang tidak memiliki kesamaan.
    • Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota kelompok.
    • Menimbulkan rasa iri pada anggota yang tidak memiliki kesamaan dengan dirinya.
    • Timbulnya persaingan antaranggota kelompok.
    • Timbulnya pertentangan antarkelompok sebaya yang satu dengan yang lainnya.

Kelompok Dukungan Sebaya merupakan kelompok dukungan yang diberikan untuk dan oleh orang dalam situasi yang sama. Kelompok dukungan sebaya meliputi sekumpulan orang yang menghadapi tantangan yang sama, bisa diantara seseorang yang menghadapi tantangan untuk pertama kalinya dengan seseorang yang telah mampu mengelolanya. Menurut Solomon P (2004) kelompok dukungan sebaya disebut juga dengan peer group support yang didefinisikan sebagai suatu sistem pemberian dan penerimaan bantuan dengan rasa hormat, tanggung jawab bersama dan kesepakatan bersama yaitu melalui dukungan, persahabatan, empati, saling berbagi, dan saling memberi bantuan.

Ciri-ciri Kelompok Dukungan Sebaya


Mead dan MacNeil (2005) menjelaskan ciri-ciri dukungan kelompok sebaya ( peer group support) sebagai berikut:

  1. Dukungan peer group tidak selalu menganggap orientasi masalah. Terlepas dari kenyataan bahwa orang mungkin berkumpul hanya berbagi pengalaman tentang masalah kesehatan psikologis, percakapan tidak harus fokus pada pengalaman itu. Ada kepercayaan yang lebih dan keterbukaan dengan orang lain.

  2. Penilaian dan evaluasi bukan bagian dari hubungan. Sebaliknya, orang berusaha untuk tanggung jawab bersama dan komunikasi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kebutuhan mereka satu sama lain tanpa ancaman atau paksaan.

  3. Dukungan peer group mengasumsikan timbal balik penuh. Tidak ada peran pembantu statis, meskipun ini tidak mengherankan, timbal balik adalah kunci untuk membangun hubungan yang alami.

  4. Dukungan peer group mengasumsikan evolusi sistemik sebagai lawan pemulihan individu dari masalah atau penyakit tertentu.

Manfaat Kelompok Dukungan Sebaya


Menurut Agoes (2005) kelompok dukungan sebaya mempunyai beberapa Manfaat, antara lain:

  1. Sebagai teman ( companionship ) .
    Persahabatan akan memberikan kesempatan kepada remaja untuk menjadi seorang teman yang siap menyertai atau menemani dalam berbagai aktivitas bersama sepanjang waktu

  2. Sebagai orang yang merangsang hal yang positif (positive stimulation) .
    Ketika seorang sahabat sedang mengalami suatu kegagalan atau dalam suasana kesedihan, maka remaja dapat berperan sebagai pendorong (motivator) dan membantu memberi jalan keluar pemecahan masalah, sehingga dapat lepas dari kesedihan. Seorang sahabat sejati, akan dapat membangkitkan semangat untuk menghadapi permasalahannya dengan tabah dan dapat menyelesaikannya dengan berhasil.

  3. Memberikan dukungan secara fisik (psysical support) .
    Persahabatan mampu menjadikan seseorang mau mengorbankan waktu, tenaga dan bantuan materil-moril kepada sahabatnya. Bahkan ia akan hadir secara fisik ketika sahabatnya sedang mengalami penderitaan/kesedihan, dengan kehadiran fisik dari sahabatnya maka seseorang dapat merasakan perhatian dan pertolongan secara tulus.

  4. Memberi dukungan ego (ego support).
    Persahabatan menyediakan pengharapan, yaitu adanya dukungan yang membangkitkan semangat berani, menumbuhkan perasaan diri berharga (dihargai), merasa diri menarik perhatian orang lain ( attractive ).

  5. Sebagai pembanding sosial ( sosial comparison ) .
    Persahabatan memberi kesempatan dan informasi penting tentang pribadi, karakter, sifat-sifat, minat bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain. Dengan mengetahui hal itu, individu dapat merefleksikan ke dalam diri-sendiri sehingga ia dapat belajar baik secara langsung maupun tidak langsung tentang orang itu, untuk meningkatkan kemampuannya agar menjadi lebih baik