Faktor yang Memengaruhi Spiritualitas
-
Inner value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri, (suara hati) transparency, responsibilities, accountabilities, fairness dan social wareness.
-
Drive yaitu dorongan dan usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan.
Ada tiga sebab yang membuat seseorang dapat terhambat secara spiritual, (Tasmara, 2001) yaitu :
-
Tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali.
-
Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proporsional.
-
Bertentangannya atau buruknya hubungan antara bagian-bagian.
Kecerdasan ruhaniah sangat erat kaitannya dengan cara dirinya mempertahankan prinsip lalu bertangung jawab untuk melaksankan prinsipprinsipnya itu dengan tetap menjaga keseimbangan dan melahirkan nilai manfaat yang berkesesuaian. Prinsip merupakan fitrah paling mendasar bagi harga diri manusia. Nilai takwa atau tanggung jawab merupakan ciri seorang profesional. Mereka melangar prinsip dan menodai hati nurani merupakan dosa kemanusiaan yang paling ironis.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Gandhi, Tasmara, 2001), yang membuat daftar tujuh dosa orang-orang yang menodai prinsip atau nuraninya sebagai berikut:
- Kekayaan tanpa kerja (wealth without work).
- Kenikmatan tanpa suara hati (pleasure without conscience).
- Pengetahuan tanpa karakter (knowledge without caracter).
- Perdagangan tanpa etika (moral) (commerce without morality).
- Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan (science without humanity).
- Agama tanpa pengorbanan (religion without sacrifice).
- Politik tanpa prinsip (politic without principle).
(Tasmara, 2001), mengatakan kecerdasan spritual dari sudut pandang keagamaan ialah suatu kecerdasan yang berbentuk dari upaya menyerap kemahatahuan Tuhan dengan memanfaatkan diri sehingga diri yang ada adalah Dia Yang Maha Tahu dan Maha Besar. Spiritual merupakan pusat lahirnya gagasan, penemuan, motivasi, dan kreativitas yang paling fantastik.
Mujib mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai,
“Kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk berbuat lebih manusiawi, sehingga dapat menjangkau nilai-nilai luhur yang mungkin belum tersentuh oleh akal fikiran manusia”.
Zohar dan Marshall (2007) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu :
1. Sel Saraf Otak
Otak menjadi jembatan antara kehidupan bathin dan lahiriah kita. Ia mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan mampu mengorganisasikan diri. Menurut penelitian yang dilakukan pada era 1990-an dengan menggunakan WEG (Magneto – Encephalo–Graphy) membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi kecerdasan spiritual.
2. Titik Tuhan (God spot)
Dalam peneltian Rama Chandra menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal yang meningkat ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung. Dia menyebutnya sebagai titik Tuhan atau God Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang menentukan dalam pengalaman spiritual. Namun demikian, titik Tuhan bukan merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual.
Perlu adanya integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan seluruh segi kehidupan.