Apa saja Faktor yang mempengaruhi pengembangan kecerdasan spiritual?

Faktor yang mempengaruhi pengembangan kecerdasan spiritual

kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang membuat manusia mampu untuk menemui titik penyelesaian pesoalan hidup, kecerdasan yang bertumpu pada qalb, dimana membuat kita untuk berbuat lebih manusiawi, dan setiap aktivitas dalam kehidupan kita disandarkan kepada Tuhan.

Apa saja Faktor yang mempengaruhi pengembangan kecerdasan spiritual ?

Secara konseptual kecerdasan spiritual terdiri atas gabungan kata kecerdasan dan spiritual. Kata spirit sendiri dapat dimaknai sebagai hal-hal yang bersifat spirit atau berkenaan dengan spirit. Dari sini, dapat diartikan spiritual sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan dalam membangkitkan semangat, misalnya. Dengan kata lain, bagaimana seseorang benar-benar memerhatikan danmenunjukkan jiwa atau sukma dalam menyelnggarakan kehidupan di bumi. Ada yang berpendapat bahwa kata spirit secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yang diantaranya berarti ruh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak berbadan, napas hidup, nyawa hidup.

Danah Zohar dan Ian Marshall di dalam buku SC, Spiritual Capital, mengatakan bahwa spiritual berasal dari bahasa Latin spiritus yang berarti psinsip yang memfasilitasi suatu organisme, bisa juga dari bahasa Latin sapientia (sophia dalam bahasa Yunani) yang berarti kearifan, kearifan kecerdasan (wisdom intelligence).

Kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshall adalah kecerdasan unuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan kalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk berbuat lebih manusiawi, sehingga dapat menjangkau nilai-nilai luhur yang mungkin belum tersentuh oleh akal pikiran manusia.

Menurut Sinetar, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang terinspirasi, theisness atau penghayatan ketuhanan yang di dalamnya kita semua menjadi bagian.

Kecerdasan spiritual melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup, mengalir dari dalam, dari suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama cinta. Hal ini berarti bahwa kecerdasan spiritual menjadikan manusia untuk hidup dengan sesama dengan cinta, ikhlas, dan ihsan yang semua itu bermuara pada Ilahi.

Menurut Ary Ginanjar Agustian, bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip hanya karena Allah.

Kecerdasan spiritual adalah hati nurani kita, yang mampu membuat kita menjadi lebih cerdas spiritual dalam beragama. Tetapi tidak hanya itu, dengan kecerdasan spiritual kita bisa menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, atau spontan secara kreatif, untuk berhadapan dengan masalah eksistensial, yaitu saat secara pribadi kita merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan.

Kecerdasan spiritual merupakan jenis kecerdasan yang dapat memberikan arti lebih mendalam terhadap kecerdasan intelektual dan emosional. Dengan kata lain, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang berhubungan erat dengan bagaimana menghadapi persoalan makna hidup atau bagaimana menjadikan hidup lebih bermakna. Dalam terminologi Islam, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bertumpu pada qalb. Qalb inilah yang berperan utama dalam mengendalikan gerak tubuh.

Dari paparan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang membuat manusia mampu untuk menemui titik penyelesaian pesoalan hidup, kecerdasan yang bertumpu pada qalb, dimana membuat kita untuk berbuat lebih manusiawi, dan setiap aktivitas dalam kehidupan kita disandarkan kepada Tuhan.

Faktor yang mempengaruhi pengembangan kecerdasan spiritual


Menurut penelitian yang diungkapkan Zohar dan Marshall ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual seseorang, yaitu:

  1. Sel saraf otak
    Otak merupakan jembatan antara kehidupan batiniah dan lahiriah kita. Ia mampu mengatur segalanya dalam kehidupan ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan mampu mengorganisasikan diri. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rodolfo Llinas dari penelitian Singer pada tahun 1990-an dengan menggunakan MEG (Magneto–Encephalo–Graphy) menemukan dan membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak manusia pada rentang 40 Hz merupakan pendukung utama bagi kecerdasan spiritual.

  2. Titik Tuhan (God spot)
    Dalam penelitian neurolog V.S. Ramachandran bersama timnya di Universitas California pada tahun 1997, ia berhasil menemukan suatu titik dalam otak, yaitu lobus temporal yang mengalami perubahan menjadi meningkat ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung. Kemudain titik itu disebutnya sebagai titik Tuhan atau God Spot.67 Apa yang disebut dengan Titik Tuhan adalah sekumpulan jaringan saraf yang terletak di daerah lobus temporal otak, bagian yang terdapat di balik pelipis. Jaringan saraf ini berfungsi untuk membuat kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan fundamental seputar makna eksistensi dan membuat kita mencari jawabanjawaban fundamental. Titik tersebut menjalankan peran biologis yang menentukan dalam pengalaman spiritual. Namun demikian, Titik Tuhan sendiri tidak bisa menjadi basis sepenuhnya dari kecerdasan spiritual sebab aktivitasnya tidak selalu cerdas, maksudnya relatif sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup. Untuk menghasilkan pengalaman tentang kecerdasan spiritual, aktivitas Titik Tuhan harus diintegrasikan dengan seluruh bagian otak dan seluruh aspek dari seluruh segi kehidupan ini.

Kecerdasan spiritual seperti yang telah dipaparkan di atas, adalah kemampuan yang sudah ada dalam diri kita. Hal ini merupakan bawaan dari otak dan jiwa manusia yang bersumber dari kedahsyatan ciptaan Pemilik Alam. Darinya pula dapat digunakan untuk memecahkan berbagai persoalan makna tentang nilai-nilai kehidupan.

Menurut Akhmad Muhaimin Azzet ada ig acara untuk mengembangkan kecerdasan spiritual:

  1. Membiasakan diri berpikir positif
  2. Memberikan sesuatu yang terbaik
  3. Menggali hikmah disetiap kejadian.

Sementara itu, Sukidi memberikan memberikan langkah-langkah untuk mengasah kecerdasan spiritual menjadi lebih cerdas, diantaranya:

  1. Kenalilah diri anda, karena orang yang tidak bisa mengenal dirinya sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun krisis spiritual.

  2. Lakukan instropeksi diri, atau yang dalam istilah keagamaan dikenal sebagai upaya pertaubatan.

  3. Aktifkan secara rutin, yang dalam konteks orang beragama adalah mengingat Tuhan karena Dia adalah sumber kebenaran tertinggi dan kepada Dia-lah kita kembali.

  4. Setelah mengingat Sang Khaliq, kita akan menemukan keharmonisan dan ketenangan hidup. Kita tidak lagi menjadi manusia yang rakus akan materi, tetapi dapat merasakan kepuasan tertinggi berupa kedamaian dalam hati dan jiwa.

1 Like