Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Penerimaan Teman Sebaya?

Penerimaan teman sebaya

Penerimaan teman sebaya berfungsi sebagai pembentuk perilaku dan norma yang baik pada anak, perolehan dukungan fisik dan emosional, pengembangan kemampuan sosioemosional, dan tempat perbandingan dengan dunia diluar keluarga.

Faktor apa saja yang mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya ?

Menurut Hurlock (1978), faktor yang mempengaruhi penerimaan adalah keseluruhan kepribadian. Anak yang ramah dan kooperatif akan mudah diterima teman sebayanya. Selain itu sikap anak yang patuh terhadap aturan, mampu menyesuaikan diri tanpa menimbukan kekacauan, memiliki hubungan yang baik dengan orang diluar usia sebaya, tidak egosentris dan bersikap apa adanya merupakan ciri anak yang diterima teman sebayanya.

Berk (2010) berpendapat bahwa kemampuan anak dalam memadukan kompetensi akademik dengan kompetensi sosial merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan teman sebaya.

Sedangkan Hurlock (1978) berpendapat bahwa kriteria penerimaan teman sebaya dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

  • Penampilan nyata
    Apabila perilaku anak sesuai dengan standar kelompok teman sebaya, maka anak akan diterima oleh kelompok teman sebayanya.

  • Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok
    Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok sosial, baik kelompok orang dewasa, kelompok teman sebaya, atau pun kelompok teman yang lebih muda, mudah diterima teman sebayanya. Hal ini dikarenakan anak yang mampu bergaul dengan berbagai kelompok secara sosial dianggap mampu menyesuaikan diri dengan baik.

  • Sikap sosial
    Anak yang menunjukan sikap baik dan menyenangkan terhadap orang lain dan dianggap menyesuaiakan diri dengan baik, sehingga mudah diterima oleh teman sebayanya.

  • Kepuasan pribadi
    Anak yang dapat diterima dikelompok teman sebaya adalah anak yang menerima peran sosial yang dijalankan di masyarakat dan merasa puas dengan dengan kontak sosialnya di situasi sosial.

Apabila seseorang memiliki karakteristik diatas, maka kemungkinan besar mereka akan diterima oleh teman sebayanya.

Menurut Erich Form dan Calvin Spinger Hall (dalam Sumiati, Chairunnissa, 2010) yang menjadi ciri-ciri penerimaan teman sebaya adalah :

  1. Perasaan being accepted by another (diterima oleh orang lain)

  2. Sense of certainty (rasa kepastian)

  3. Security (keamanan)

  4. (Rootedness) rasa berakar yang dikontraskan dengan anxiety incuded by individual (kecemasan karena kesendirian)

Ciri-ciri atau karakteristik anak-anak yang diterima (dalam Sumiati, Chairunnissa, 2010) adalah ; koperatif, berinteraksi positif, mampu memulai interkasi, mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri,memahami ekspresi emosional, menunjukkan keprihatinan sosial untuk sesama, mampu berkomunikasi secara efektif, bahagia, dapat diandalkan, penuh kasih sayang, perhatian, baik – tenang, rendah hati terhadap pujian, cerdas, ramah, percaya diri, menarik secara fisik, kemampuan atletik, perilaku prososial dan memiliki reputasi sosial positif.