Apa saja faktor terjadinya keruntuhan kekuasaan Islam di Spanyol atau Andalusia ?

Andalusia

Pemerintahan Islam di Spanyol biasa disebut dengan Andalusia. Al-Andalus adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam, atau orang Moor antara tahun 711 dan 1492. Al-Andalus juga sering disebut Andalusia, namun penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyol modern Andalusia.

Masa kekuasaan Islam di Iberia dimulai sejak Pertempuran Guadalete, ketika pasukan Umayyah pimpinan Thariq bin Ziyad mengalahkan orang-orang Visigoth yang menguasai Iberia. Awalnya Al-Andalus merupakan provinsi dari Kekhalifahan Umayyah (711-750), lalu berubah menjadi sebuah keamiran (750-929), sebuah kekhalifahan sendiri (929-1031), dan akhirnya terpecah menjadi “taifa” yaitu kerajaan-kerajaan kecil (1031-1492).

Apa saja faktor terjadinya keruntuhan kekuasaan Islam di Spanyol atau Andalusia ?

Beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan kekuasaan Islam di Spanyol atau Andalusia antara lain :

  • Konflik Islam dengan agama Kristen
    Situasi ini muncul karena kurangnya penguasa Muslim yang maksimal di Andalusia dalam proses islamisasi. Ini mulai muncul saat masa kekuasaan setelah al-Hakam II, yang dianggap tidak seperti khalifah sebelumnya.

  • Kurangnya ideologi pemersatu
    Ini terjadi sebelum abad kesepuluh melawan penguasa Muslim, dan juga kebijakan Umayyah melawan mullallaf penduduk lokal. Mereka diperlakukan berbeda dari tempat penaklukan Islam lainnya.

  • Kesulitan ekonomi
    Dalam sejarah sejarah, pada paruh kedua periode Islam di Andalusia, para penguasa sangat aktif dalam pengembangan pengetahuan dan peradaban Islam, mengabaikan perkembangan ekonomi. Akibatnya, kesulitan ekonomi sangat memberatkan dan berpengaruh bagi perkembangan politik dan militer.

  • Transfer daya fuzzy sistem
    Kekuasaan adalah masalah penaklukan di antara ahli waris. Untuk kekuatan bani Umayyah runtuh, dan Muluk al-Thawayf muncul. Dengan demikian, Granada, yang semula merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol, akhirnya jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella.

  • Keterpencilan
    Islam Spanyol seperti sebuah negara terpencil dari dunia Islam yang lain. Dia selalu berkelahi sendirian, tanpa bantuan, kecuali Afrika Utara. Karena itu, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu menghentikan kebangkitan Kristen.