Apa Saja Faktor Penyebab Anak Menjadi Nakal?

anak nakal

Sejatinya, anak nakal bukanlah pilihan mereka sendiri, tetapi disebabkan oleh faktor keadaan lingkungan sekitar yang memaksa mereka untuk berbuat seperti itu. Anak yang nakal kebanyakan berasal dari keluarga yang tidak harmonis dan kurang memerhatikan anaknya. Apa saja faktor penyebab anak menjadi nakal ?

Secara terperinci penyebab anak nakal dan bandel telah diteliti oleh para ahli, rentang usia kenakalan anak adalah 3,4,5,5,8, dan 12 tahun. Hasilnya bisa Anda lihat dibawah ini tentang penyebab kenakalan anak menurut para ahli, yaitu:

  1. Terbiasa Dimanja Oleh Orang Tua

    Tanpa disadari, anak nakal terbentuk dari kebiasaan orang tua yang dilakukan terhadap anaknya, salah satunya adalah kebiasaan memanjakan anak. Anak yang terbiasa dimanja akan merasa bahwa semua keinginannya itu mutlak dan harus dipenuhi. Hal tersebut akan mengajarkan bertindak seenak dirinya dengan kenakalan dan kebandelan, karena ia merasa bahwa dirinya itu selalu benar dan dituruti oleh orang lain.

  2. Kasih Sayang yang Kurang

    Jika diatas penyebab anak nakal adalah kerena dimanjakan kelebihan kasih sayang, maka berikutnya adalah kebalikannya, anak menjadi nakal dikarenakan kurangnya kasih sayang. Perhatian dan kasih sayang yang kurang membuat anak mencari pelampiasan, salah satunya adalah dengan berbuat nakal dan bandel agar diperhatikan orang tuanya.

  3. Pertemanan yang Salah

    Penyebab anak nakal selanjutnya bukan karena orang tua, melainkan teman sepermainannya. Anak menjadi nakal dan bandel dikarenakan salah dalam memilih pertemenan, mereka memiliki teman yang nakal atau usiaya tidak sama dengan dirinya. Pengaruh yang mereka berikan adalah menularnya kenakalan mereka pada anak.

  4. Lingkungan Keluarga yang Tidak Harmonis

    Lagi-lagi keluarga menjadi penyebab anak bersikap nakal, bandel, dan susah diatur yaitu tumbuhnya anak dilingkungan keluarga yang tak harmonis. Keluarga yang sering bertengkar, bercerai, hingga sampai kekerasan dalam keluarga. Lingkungan keluarga yang seperti itu memaksa anak untuk mencari pelampiasan, dan mereka melakukannya pada tindak kenakalan dan kebandelan.

  5. Pengaruh Obat-obatan

    Selain dari faktor psikologis pikiran, ternyata kenakalan dan kebandelan anak juga bisa diakibatkan oleh pengaruh obat-obatan. Zat kimia dan adiktif yang terkandung dalam obat membuat anak menjadi gampang marah dan bertindak nakal.

Demikianlah penyebab anak nakal usia 3-12 tahun. Hal diatas akan menjadi penyebab anak susah diatur, untuk mengatasinya Anda memerlukan cara lain. Sementara untuk cara menangani anak nakal bisa Anda lakukan dengan memberikan nasihat dan panutan. Jika cara tersebut masih tidak berhasil, maka Anda harus menggunakan Terapi Conduction Diorder.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi nakal dan melakukan tindak kriminalitas, seperi yang dijelaskan (Kartini & Kartono, 1998) :

  1. Anak kurang mendapatkan perhatian, pengawasan, kasih sayang, dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan aya, karena ayah dan ibunya masing-masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri.

  2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak-anak remaja menjadi tidak terpenuhi.
    Keinginan dan harapan anak-anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.

  3. Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup susila. Mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang baik.

  4. Ketidakmampuan para remaja menemukan pengalam hidup eksistensial yang memberikan bobot dan arti bagi kehidupannya.

  5. Keluarga yang berantakan atau broken home.

Adapun beberapa faktor lain yang menyebabkan anak menjadi nakal yaitu:

  • Faktor Eksternal :
  1. Lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau pecah, kurang perhatian,kurang kasih sayang sesama anggota keluarga, egoisme, karena masing-masing sibuk dengan urusanya masing-masing.
  2. Situasi (sekolah, lingkungan) yang menjemukan dan membosankan, padahal tempat-tempat tersebut mestinya dapat merupakan factor penting untuk mencegah kenakalan bagi anak-anak (termasuk lingkungan yang kurang rekreatif.
  3. Lingkungan masyarakat yang kurang menentu bagi prospek kehidupan yang akan datang, seperti masyarakat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip, isu-isu negative, perbedaan yang trelalu mencolok antara sikaya dan simiskin, perbedaan kultur, ras dan adat. Bisa juga karena memang mereka hidup di atas binaan orang-orang jahat (lingkungan preman, Bandar narkoba, perampok dan lain-lain).
  4. Salah pergaulan, jika para remaja salah dalam pergaulan (bergaul dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab) maka mereka akan meniru orang tersebut, dan inilah salah satu akibat dari pergaulan bebas. Tetapi tidak berarti anak remaja tidak di perbolehkan bergaul dengan orang lain. Dalam pengertian ini hanya sebatas menjaga jarak dalam pergaulan.
  • Faktor Internal :
  1. Kurang memiliki disiplin dan kontrol diri, yang ependapat dengan Kartini kartono (1998) pada umumnya adalah dari kegagalan sistem pengontrol diri, yaitu gagal mengawasi dan mengatur perbuatan instinktif mereka.

  2. Merasa diabaikan dan dianggap lemah oleh yang lebih tua.

  3. Kurangnya rasa percaya diri pada anak, sehingga menjadikan mereka malu untuk terbuka dan melaukan hal yang menyimpang untuk melakukan apanya yang menjadi keinginan mereka yang terpendam.

  4. Hasrat untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan yang selama ini mereka dapat kan dengan bersusah payah.

  5. Kekecewaan hebat karena merasa tidak diterima oleh lingkungan sekitar.

Dari berbagai faktor penyebeb kenakalan remaja yang telah dipaparkan dapat kita ketahui bahwa kenakalan dan kejahatan remaja baik yang dilakukan secara personal maupun komunitas/kelompok merupakan masalah serius yang harus diminimalisir tingkat kriminalliats nya. Dampak dari kenakalan para remaja ini tidak hanya merugikan masa depan meraka tetapi juga menjadikan bobrok nya moral anak bangsa yang merupakan generasi muda yang akan meneruskan perjuanagan dan perjalanan bangsa ini.

Hukum yang memiliki fungsi sebagai sosial kontrol didalam masyarakat, dan fungsi hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat, diharapkan dapat menjalan fungsiya dengan baik dalam menangani dan menindak kenakalan remaja yang marak terjadi dalam berbagai tindak kriminalitas.