Apa saja Faktor Penggerak Revolution In Military Affairs (RMA)

Konsep RMA menurut Krevinevich (2007), adalah bahwa Revolution In Military Affairs RMA muncul pada saat penggunaan teknologi baru ke dalam sistem militer yang digabungkan dengan konsep operasional yang inovatif dan adaptasi organisasional yang merubah secara mendasar karakter dan terjadinya sebuah konflik.

Hal ini terjadi dengan menghasilkan peningkatan yang dramatis dalam kekuatan pertempuran dan efektivitas militer suatu angkatan bersenjata.

Apa saja Faktor Penggerak Revolution In Military Affairs (RMA)

image

Munculnya konsep RMA dan kesadaran bahwa RMA sedang terjadi pada masa kini, membuat negara-negara seolah bergerak untuk menerapkan RMA di negaranya masing-masing. Terdapat beberapa faktor pendorong bagi suatu negara untuk mengimplementasikan RMA.

Menurut Goldman, paling tidak ada empat penjelasan yang menjadi penggerak utama:

  1. Keamanan (Security)
    Faktor keamanan dapat menjadi penggerak bagi sebuah negara untuk menerapkan RMA karena sifat kompetisi. Logika kompetitif dalam sistem internasional menciptakan dorongan bagi aktor-aktor untuk mengadopsi praktik militer negara yang paling sukses. Goldman menyatakan bahwa militer, lebih daripada organisasi lain, cenderung meniru militer lain meskipun dari negara yang jauh.

    Penjelasan lain mengenai faktor keamanan sebagai penggerak adalah karena sphere of influence. Jika sebuah negara berada dalam suatu pengaruh, maka ia akan menyamakan praktik dari pemimpin blok sebagai pernyataan solidaritas politik.

    Alasan lainnya adalah alliance obligations atau kewajiban aliansi. Jika sebuah negara adalah anggota dari aliansi, maka negara tersebut akan menyamakan interoperabilitas dengan negara anggota aliansi lain.

  2. Ekonomi Politik (Political Economy)
    Penjelasan faktor ekonomi politik fokus kepada tekanan ekonomi untuk mengadopsi latihan militer yang baru yang berasal dari industri militer, komunitas pertahanan nasional, atau sektor komersial.

    Goldman menyatakan bahwa saat ini, penyebaran (konsep RMA) dilakukan melalui saluran komersial seperti halnya melalui saluran militer dan politik. Saat ini, bukan hanya proses negara ke negara atau oleh pemerintah pusat untuk mengamankan kepentingan nasional. Tetapi perusahaan, organisasi, lembaga pendidikan, dan individu dapat memainkan peran penting dalam penyebaran pengetahuan atau suatu penerapan baru.

  3. Teknologi (Technology)
    Faktor teknologi memfokuskan kepada karakteristik dari inovasi yang mendorong atau tidak mendorong adopsi teknologi tersebut. Banyak dari teknologi kunci yang mendasari RMA saat ini digerakkan oleh ekonomi komersial sipil.

    Goldman menyatakan bahwa sangat besar tekanan kepada perusahaan komersial untuk menyebarkan teknologi, karena perusahaan- perusahaan tersebut akan memberikan keunggulan kompetitif pada ekonomi global.

  4. Institutional
    Terdapat dua penjelasan mengenai institusional.

    • Pertama adalah interpretasi birokrasi mengenai perilaku militer yang difokuskan kepada kompetisi, dan perseteruan inter dan intra organisasi. Meskipun militer memiliki ketertarikan secara rasional terhadap metode- metode efektif untuk mengamankan negara, kemungkinan besarnya mereka akan digerakkan oleh birokrasi yang mempertahankan dirinya sendiri.

      Jika inovasi memberikan ancaman besar bagi misi organisasi, otonomi, dan sumber daya, maka sangat mungkin akan ditentang. Sebaliknya jika inovasi tidak mengancam, maka akan cenderung diterima.

    • Kedua, Pendekatan neo institusionalis memfokuskan kepada tekanan non kompetitif yang memotivasi anggota-anggota dari sebuah profesi untuk menyamakan satu sama lain. Melalui pendidikan dan dan jaringan profesional, organisasi berbagi gagasan mengenai struktur organisasi terbaik dan cara yang paling mendapat legitimasi untuk melatih profesi mereka.

      Bentuk praktik sanksi dari luar negeri juga meningkatkan kemungkinan mereka untuk menjadi model yang bisa ditiru. Norma-norma internasional menggunakan pengaruh yang kuat kepada organisasi militer nasional. Neo institusionalis memperkirakan model militer AS sebagai model yang unggul untuk ditiru pada saat ini, seperti halnya model militer Prussia di masa lalu.

Faktor pendorong suatu negara atau institusi militer menerapkan RMA dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut:

Faktor Pendorong Militer dipengaruhi oleh
Competition Most successful models given their geography and factor endowment
Sphere of Influence Bloc leader’s model
Alliance obligations Alliance leader’s model
Economic Pressures Models that build on national industrial and commercial strengths
Technology/commercialization Models that confer competitive advantage in the civilian commercial economy
Bureaucratic survival Models that support existing organizational preferences and or offensive models
Socialization Most accesible and familiar models
Legitimacy Most legitimate models as defined by domestic elite and societies

Sumber: Goldman (2004)

Sumber :

  • R. Mokhamad Luthfi, Implementasi Revolution in Military Affairs (RMA) Dalam Kebijakan Pertahanan Indonesia