Apa saja Faktor penentu Nilai Pelanggan (Customer Value)?

Pada dasarnya Nilai Pelanggan didefinisikan sebagai persepsi pembeli tentang nilai yang mewakili suatu pertukaran antara kualitas atau keuntungan yang mereka rasakan dalam suatu produk/jasa dengan pengorbanan yang mereka rasakan dengan membayar harga

Faktor penentu apa saja yang berkaitan dengan Nilai Pelanggan (Customer Value) ?

Tantangan klasik yang dihadapi oleh pemasar dalah bagaiamana membuat produk atau jasa mereka lebih bernilai bagi konsumen daripada kompetitornya. Apa yang dibutuhkan pelanggan?Apa yang membuat mereka membeli? Dan apa yang menyebabkan mereka memilih satu produk atau jasa secara konsisten dari para kompetitornya?

Dihadapkan dengan tantangan seperti ini, Scott Robinette dan Claire Brand (2001:21) menguraikan faktor-faktor yang menentukan customer value berdasarkan riset yang dilakukannya untuk perusahaannya, Hallmark Group.

Hallmark melakukan survey terhadap ribuan pelanggan dan menanyakan pada mereka untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan mereka. Penemuan tersebut menghasilkan lima faktor nilai yang dinamakan Value Star, yaitu price, product, equity, experience, dan energy. Value Star membentuk dua pemisahan value yaitu emotional dan rational value.

1. Rational Value

Rational value are customer priorities based on logic and easy to explain. Rational value is relevant product at a reasonable price that gets a brand into the decision set”(Scott Robinette and Claire Brand, 2001:22).

Rational value didasarkan pada kualitas produk dengan harga yang sesuai. Rational value dapat dilihat melalui elemen-elemen berikut ini:

  • Product/Quality
    Merupakan persepsi dari manfaat yang dirasakan pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa, apakah sesuai dengan harapan pelanggan. Di sini diperlukan kejelian dan intelejen manajemen untuk mencari dan menangkap kebutuhan dan keinginan yang tersembunyi di hati pelanggan.

  • Money/Price
    Ini menyangkut masalah harga yang dirasakan oleh pelanggan dibandingkan dengan nilai yang ia nikmati. Misalnya harga beli suatu produk atau jasa, tarif dari suatu layanan.
    Product dan price bukan hanya merupakan syarat untuk memasuki pasar namun juga agar produk tersebut tetap bertahan di pasar. Sayangnya, apabila konsumen hanya membeli berdasarkan harga, maka ia hanya loyal terhadap harga, oleh karena itu diperlukan perusahaan perlu menumbuhkan ikatan emosional dengan pelanggan melalui emotional value.

2. Emotional Value

“Emotional Value are not only provide opportunities for clear differentiation from competitor, but research shows they actually drive the majority of decisions to purchase” (Scott Robinette dan Claire Brand, 2001:23).

Untuk mengubah perilaku konsumen maka perusahaan harus memberikan nilai emosional terhadap setiap pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kepercayaan, kenyamanan, serta pengalaman berharga yang mengesankan kepada para pelanggan. Nilai emosional menjadi ciri khas bagi suatu perusahaan yang sulit ditiru oleh perusahaan lain. Nilai emosional ini dapat dijelaskan melalui elemen-elemen berikut:

  • Equity/Trust

    “Equity is a combination of the trust a brand earns and indentity that allows consumers to feel emotionally connected to it”(Scott Robinette dan Claire Brand, 2001:24).

    Equity adalah segala sesuatu yang diterima oleh pelanggan atas dasar kepercayaan dari perusahaan, di mana perusahaan dapat memenuhi janji-janjinya atas brand promises yang dibuatnya, sehingga konsumen merasa memperoleh keberuntungan dan keadilan dari perusahaan.

  • Experience/Relationship

    “Experience deals with customer’ interaction with a brand” (Scott Robinette dan Claire Brand, 2001:25).

    Experience yaitu sekumpulan hasil interaksi antara lembaga dan konsumen pada saat sebelum, sedang, maupun setelah transaksi yang dapat memberikan pengalaman bagi konsumen atas dasar kegiatan-kegiatan servis yang dilakukan oleh perusahaan.

    Perusahaan dapat menciptakan pengalaman pelanggan dengan menambahkan hiburan pada penawaran pelayanan atau perusahaan dapat melakukannya dengan mengubah pengalaman pelayanan menjadi pengalaman tak terlupakan dengan menciptakan pengalaman pelayanan yang menyenangkan dan memberikan pelayanan istimewa yang tidak dilupakan pelanggan.

  • Energy (Convenience)

    “Energy is the investment of time and efforts a customer makes in a product or service” (Scott Robinette dan Claire Brand, 2001:26).

    Energy berhubungan dengan pengorbanan konsumen sehubungan dengan daya dan tenaga yang dihabiskan dalam ukuran waktu, untuk memperoleh jasa. Ukuran waktu ini dapat menyangkut waktu dalam perjalanan, waktu tunggu, dan waktu menikmati servis. Perusahaan provider harus mempertimbangkan segi energi dan waktu ini dalam pelayanan servisnya agar dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa dari perusahaan.

Sedangkan Kotler (2005:68) mendefinisikan customer value melalui faktor-faktor penentu customer value yang meliputi sebundel manfaat serta semua biaya tawaran tertentu. Faktor penentu tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Product Value
    Product Value yaitu evaluasi pelanggan mengenai seberapa besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi pelanggan melalui fitur, performasi, konformasi, durabilitas atau masa pakai, tingkat keandalan, kemudahan dalam perbaikan, model, dan desain.

  2. Service Value
    Yaitu value yang membedakan suatu produk dengan produk pesaingnya yang dirasakan pembeli dalam pelayanan yang menyertai pembelian suatu produk atau jasa. Service value dapat dilihat dalam bentuk proses pelayanan yang diterima oleh pelanggan, apakah cepat, tepat, memuaskan.

  3. Personnel Value
    Merupakan ukuran kemampuan, pengetahuan, dan keahlian karyawan dalam menangani pelanggan. Personnel Value dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi, kecepatan dan ketelitian karyawan menangani pelanggan, serta kesopanan dan keramahan dari karyawan terhada[p pelanggan.

  4. Image Value
    Merupakan value yang didapat dari persepsi pelanggan terhadap keseluruhan komponen yang menghasilkan jasa atau reputasi perusahaan di mata konsumen. Citra bisa didapatkan melalui produk, merek, gedung, lokasi, langganan, dan sebagainya.

  5. Cost Value
    Merupakan biaya yang dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa. Cost Value ini meliputi

    • Biaya moneter, yaitu uang yang dikeluarkan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk (harga beli).

    • Biaya waktu, yaitu besarnya waktu yang harus dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Misalnya waktu yang dihabiskan untuk mencapai lokasi, kecepatan transaksi.

    • Biaya energi, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk menggunakan produk. Misalnya ongkos perawatan, konsumsi bahan bakar.

    • Biaya fisik, berupa rasa kesal, tidak sabar, atau senagn selama proses memperoleh servis.

Customer value yang diwakili oleh total produk yang meliputi keseluruhan nilai dalam suatu produk atau jasa yang kemudian dilempar ke pasar sasaran untuk kemudian pasar sasaran tersebut melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang dirasakan. Produk atau tidak hanya dibeli atau digunakan terhadap komponen material dan kemampuannya, namun lebih kepada apa yang dapat dilakukan dan seberapa baik (what it does and how well it does).

Produk tidak hanya mencakup fungsi dari produk tapi hal- hal lain yang perlu dikedepankan, seperti:

  1. Performasi yang baik terhadap sejumlah pekerjaan atau fungsi.

  2. Dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang telah teridentifikasi sebelumnya.

  3. Memenuhi atau sesuai dengan gaya hidupnya dan dapat memberi pengalaman berharga.

  4. Memberikan sejumlah kenikmatan atau kesenangan (pleasure) yang spesifik dan unik.