Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Musik?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Musik

Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Musik ?

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi musik antara lain :

1. Stimulasi Emosional
Respon emosional merupakan perasaan seseorang pengalaman saat mendengarkan musik, seperti sukacita, kemarahan, kesedihan, atau cinta (Gatewood 1927; Hargreaves 1982; Yingling 1962). Komponen emosional mungkin jawaban yang paling berpengaruh, karena itu dianggap sebagai bahan utama dalam apresiasi musik (Havlena dan Holbrrok 1986; Holbrrok dan Anand 1990, Meyer 1956; Sloboda 1985, Yingling 1962).

Evelyn Pitcer (1982) mengatakan musik membantu remaja untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka.

  • Rasa Senang
    Perasaan senang akan muncul ketika seseorang mendengarkan musik terutama yang musik yang mereka sukai dan mereka anggap bisa mewakili perasaan mereka saat sedang senang.

  • Rasa Marah
    Terkadang musik juga bisa menjadi sarana penyampaian rasa marah. Ada lagu-lagu yang menggambarkan perasaan marah itu. Walaupun tidak banyak lagu-lagu bernuansa demikian namun Batra dan Ray (1986) serta Havlena dan Holbrook (1986) mengatakan bahwa rasa marah termasuk di dalam kategori emosi yang bisa ditimbulkan oleh musik. Rage (perasaan marah) musik bisa saja menjadi sarana yang tepat untuk menyampaikan perasaan marah. Lirik yang ada terkadang mengandung unsur-unsur kemarahan yang ingin disampaikan oleh sang pencipta lagu.

  • Rasa Sedih
    Musik digunakan sebagai stimulus untuk memicu pemikiran nostalgia (Holak dan Havlena 1992). Kellaris dan Kent (1991) menemukan bahwa tempo bisa menjadi memberikan efek, seperti pada tempo yang cepat maka akan cenderung memberikan respon yang positif. Sad (perasaan sedih) musik juga bisa membawa perasaan sedih bagi orang yang mendengarnya. Terlebih jika nada dan melodinya mendayu-dayu serta mengandung lirik yang bisa memancing kesedihan. Musik bisa juga menyiratkan perasaan depresi seseorang. Banyak lagu yang menggambarkan tentang perasaan sedih ini. Hevner (1937) dan Sloboda (1985) mengatakan bahwa tempo yang lambat berkaitan dengan rasa sedih sedangkan tempo yang cepat menggambarkan kebahagiaan.

2. Stimulasi Kognitif

  • Mood
    Mendengarkan musik membutuhkan diskriminasi dan asimilasi unsurunsur musik, dan juga memberikan rangsangan kognitif Hantz (1984). Sloboda (1985) mengakui bahwa orang dapat menganalisis musik saat mendengarkan itu. Kebanyakan pendengar memiliki harapan tertentu tentang musik bagaimana melodi harus maju, bagaimana harmoni harus dibangun-yang dipelajari melalui musik.

  • Bahasa Asing
    Sebagai penggemar musik asing, tentunya akan menjadi masalah besar jika tidak mengerti apa yang dinyanyikan idola mereka. Banyak cara yang dilakukan oleh penggemar mulai dari belajar secara otodidak sampai mengambil kursus, semua dilakukan demi memahami bahasa yang digunakan artis kesayangan.

3. Pertemanan

Menambah luas pertemanan. Dalam Faktor situasional dijumpai lagu yang cocok digunakan untuk situasi tertentu.

Dalam beberapa kasus, situasi mendengarkan mungkin sangat menentukan preferensi musik. Dalam tujuan penelitian ini untuk mengisolasi respon yang semata-mata disebabkan musik, efek situasional dikendalikan eksperimental.