Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan (Financial Performance) Perusahaan?

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan (Financial Performance) Perusahaan

Menurut Trisnawati (2002), pengertian pengukuran kinerja keuangan secara sederhana adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan (Financial Performance) Perusahaan?

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio keuangan menurut Wild et al (2004) antara lain dampak peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan manajemen, dan metode akuntansi. Pada penelitian sebelumnya di bidang kinerja lingkungan (seperti Al-Tuwaijri (2003), Hartanti (2006), dan Setiowati (2009)), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan ( financial performance ) adalah Risiko sistematik (beta) dan ukuran perusahaan ( firm size ).

Risiko Sistematik (beta)


Risiko suatu investasi menurut Bambang Riyanto (2001) diartikan sebagai probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan diharapkan, atau kemungkinan return yang diterima menyimpang dari yang diharapkan. Van Horne dan Wachowics, Jr (1992) dalam Jogiyanto (2003) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Risiko sistematis ( systematic risk ) atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan ( undiversifiable ). Risiko ini biasa disebut denga risiko beta. Beta adalah varians dari return atas sebuah sekuritas yang terkait dengan pergerakan pasar secara umum atau risiko yang terkait dengan variabel makro. Semakin tinggi beta suatu sekuritas maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar.

Beta saham dapat diinterpretasikan sebagai ukuran kepekaan return saham terhadap return pasar. Apabila beta saham >1, perubahan return pasar sebasar 10% akan mengakibatkan return saham berubah lebih dari 10%. Sebaliknya jika beta saham.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)


Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat digunakan sebagai alat pengukur besar kecilnya sebuah perusahaan. Brigham dan Houston (2001) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun, ukuran perusahaan merupakan karakteristik suatu perusahaan dalam hubunganya dengan struktur perusahaan. Indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran perusahaan adalah total penjualan, total asset, jumlah karyawan, value added, kapitalisasi nilai pasar dan berbagai parameter lainnya.

Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah bertambah dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan asset kecil.