Tuhan menciptakan cheetah dilengkapi dengan jalur air mata berwarna hitam. Garis yang ada pada wajah cheetah tersebut memiliki fungsi untuk mencegah cahaya matahari mengenai mata mereka saat sedang melakukan perburuan. Penglihatan cheetah juga terbilang sangat baik sehingga memungkinkan bagi mereka untuk berburu saat gelap di malam hari.
Hewan yang memiliki bintik-bintik hitam di seluruh tubuhnya ini mempunyai cakar seperti kucing berkepala datar. Dibandingkan dengan hewan darat lainnya, cheetah merupakan hewan yang bisa lari paling cepat yakni bisa sampai 110 kilometer per jam. Seperti kecepatan sebuah kereta dan supercar. Padahal tubuh cheetah terbilang kecil dibandingkan dengan hewan pemburu semacamnya.
Di alam liar seperti sabana yang merupakan tempat tinggal cheetah memang banyak hewan pemangsa lainnya dalam keluarga kucing besar seperti macan tutul, harimau, dan jaguar. Namun cheetah memiliki keunikan tersendiri. Jika hewan pemangsa yang disebutkan tadi bisa mengaum namun tidak mendengkur, cheetah sebaliknya. Dia mendengkur namun tidak bisa mengaum.
Cheetah mendengkur dengan suara yang berbeda. Tergantung dari waktu dan kondisinya. Gagap atau churring biasanya dgunakan saat menyapa cheetah lain atau bisa pula berguna untuk mengajak lawan jenis untuk kawin. Mengeram juga bisa, biasanya saat cheetah merasa sedang dalam bahaya. Saat bahaya meningkat, dia melolong. Selain itu, dia juga bisa berkicau untuk mencari anggota cheetah lainnya. Biasanya kicauan dilakukan anak cheetah yang sedang mencari induknya. Setelah menemukan induknya, cheetah biasanya merasa nyaman dan mendengkur.
Cheetah jantan lebih cepat dewasa dibandingkan dengan cheetah betina. Cheetah jantan dewasa pada umur 12 bulan sementara cheetah betina saat umurnya 24 bulan. Umur cheetah biasanya hanya sampai 12 tahun di alam liar. Sementara jika disimpan di penangkaran usianya bisa lebih lama sampai 20 tahun. Jika sedang berburu, cheetah betina bertugas menyembunyikan anaknya di semak-semak untuk menjaga keselamatan.