Apa saja fakta-fakta yang paling menarik dalam Sains (Ilmu Pengetahuan Alam)?

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan.

Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.

“Real Science is both product and process, inseparably Joint”

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

Berikut ini fakta-fakta menarik dalam Sains, yaitu :

  1. Bayi memiliki lebih dari 100 tulang daripada orang dewasa

    Ketika dilahirkan bayi memiliki 300 tulang rawan antar tulang. Flexibilitas ekstra ini membantu bayi untuk melewati saluran persalinan atau jalan lahir dan juga pertumbuhan yang cepat. Seiring bertambahnya usia banyak tulang-tulang rawan ini yang menyatu, dan menyisakan 206 tulang yang menyusun kerangka dewasa.

  2. Menara Eiffel dapat bertambah tinggi sebanyak 15 cm pada saat musim panas

    Ketika material memanas, partikel dalam material akan bergerak lebih cepat dan membuat volumenya menjadi lebih besar. Fenomena ini diketahui sebagai Thermal Expantion. Namun dengan turunnya suhu membuat materi itu berkontraksi lagi. Contohnya merkuri didalam termometer naik dan turun mengikuti kenaikan dan penurunan volume merkuriyang diakibatkan perubahan suhu. Fenomena ini lebih berdampak pada gas dan cairan serta pada benda padat seperti besi. Karena itulah struktur yang besar seperti menara Eiffel dapat memanjang tanpa menimbulkan kerusakan.

  3. Oksigen di Bumi 20%nya diproduksi oleh hutan hujan Amazon

    Atmosfer kita terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen, dengan berbagai gas lain hadir dalam jumlah kecil. Sebagian besar organisme hidup di Bumi membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, mengubahnya menjadi karbon dioksida saat mereka bernafas. Untungnya, tanaman terus-menerus mengisi kembali kadar oksigen planet kita melalui fotosintesis. Selama proses ini, karbon dioksida dan air diubah menjadi energi, melepaskan oksigen sebagai produk sampingan. Meliputi 5,5 juta kilometer persegi (2,1 juta mil persegi), hutan hujan Amazon menggilir sebagian besar oksigen Bumi, menyerap sejumlah besar karbon dioksida pada saat yang bersamaan.

  4. Beberapa Logam ada yang sangat reaktif dan dapat meledak bila terkena air

    Terdapat logam tertentu termasuk kalium, natrium, litium, rubidium, dan sesium yang sangat reaktif sehingga apabila logam-logam ini teroksidasi secara instan ketika terpapar udara. Mereka dapat menghasilkan ledakan ketika jatuh ke air. Semua elemen berusaha untuk stabil secara kimia dengan kata lain, dengan memnyeimbangkan kulit elektron terluar penuh. Untuk mencapai ini, logam cenderung melepaskan elektron. Logam alkali hanya memiliki satu elektron pada kulit terluarnya, membuatnya sangat reaktif untuk menyeimbangkan elektron terluarnya. Akibatnya mereka membentuk senyawa dengan elemen lain sehingga mudah meledak.

  5. Sebuah sendok teh yang berisi neutron bintang akan memiliki berat 6 juta ton

    Sebuah neutron bintang merupakan sisa-sisa bintang besar yang telah kehabisan bahan bakarnya. Bintang yang mati meledakan supernova dan intinya mengalami keruntuhan ke bintang itu sendiri karena adanya gravitasi. Hal ini membentuk neutron bintang yang sangat padat. Ahli astronomi meyakini bahwa massa bintang melebihi massa matahari. Jika matahari di tata surya kita memiliki massa 2 x 1030 kg / 4,4 x 1330 pon. Bintang-bintang neutron yang memiliki massa hingga tiga kali massa matahari, yang dijejalkan ke dalam bola dengan jari-jari 10 km dan dapat menghasilkan beberapa matahari terpadat yang diketahui di alam semesta.