Apa saja fakta-fakta tentang Kubur Anam Atau Makam Enam Pejuang di Kalimantan Selatan ?

Kubur Anam Atau Makam Enam Pejuang terletak di desa Ida Manggala, Kalimantan Selatan. Apa saja fakta-fakta tentang Kubur Anam Atau Makam Enam Pejuang di Kalimantan Selatan ?

Makam ini merupakan makam dari enam pahlawan kemerdakaan Indonesia yang gugur mempertahankan kemerdakaan Indonesia pada 23 Maret 1949. Mereka yang dimakamkan disini adalah :

  • Ahmad Sumbawa (Berasal dari Kupang, Kab. Tapin)
  • Muhammad (Berasal dari Barabai, Kab. HST)
  • Salamat (Berasal dari Marabahan, Kab. Barito Kuala)
  • Ugub (Berasal dari Anjir, Banjarmasin)
  • Marhallah (Berasal dari Pengaron, Kab. Banjar)
  • Darmawi (Berasal dari Madang, Kab. HSS)

Sejarah menyebutkan mereka gugur pada tanggal 23 Maret 1949 sekitar jam 17:00 WITA dimana dari arah Banjarmasin ada rombongan mobil tentara Belanda dan berhenti di Desa Ida Manggala yang berhenti dan menurunkan 6 orang laki-laki yang rata-rata umurnya antara 25 tahun sampai 35 tahun. Kemudian setelah mereka berenam turun mereka langsung disuruh berbaris dan langsung ditembak mati oleh tentara Belanda.

Setelah melakukan penembakan tentara Belanda langsung saja meninggalkan keenam jenazah tersebut dan melaju kearah kota Kandangan, setelah melihat tentara Belanda ke arah Kandangan warga langsung berdatangan ke tempat penembakan, setelah dilakukan pengecekan korban penembakan tersebut ternyata adalah tentara Itremes dan juga dari dalam kopiah terdapat selembar kertas bertuliskan ” Tugas Berjuang Untuk Kemerdekaan Bangsa Indonesia “.
Setelah mengetahui bahwa korban penembakan adalah para pejuang untuk memperjuangkan kemerdakaan maka para warga segera mengurus jenazah, mensholatkan , dan memakamkannya dengan cara mempercepat proses pemakaman karena takut diketahui oleh tentara Belanda maka warga membuat dua lubang yang masing-masing lubang diisi dengan tiga orang jenazah para pejuang tersebut.
Setelah kejadian tersebut berlalu beberapa tahun baru diketahui identitas para korban tersebut ketika ada para keluarga pejuang yang berdatangan ke Ida Manggala dan menceritakan bahwa ada kerabatnya yang merupakan pejuang di bawa oleh tentara Belanda ke Ida Manggala, setelah itu warga pun memberitahu bahwa para jenazah sudah disholatkan dan dimakamkan ditempat tersebut.
Makam ini pun sering dikunjungi oleh beberapa warga yang penasaran ingin melihat langsung atau berziarah hingga pada akhirnya berita dan kejadian ini banyak tersebar ke daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan dan pada akhirnya makam ini dikenal sebagai makam anam atau makan enam pejuang kemerdakaan Indonesia.

Source http://www.aldrinrachmanpradana.com