Register risiko adalah dokumen atau sistem yang digunakan untuk menangkap status manajemen risiko. Biasanya digunakan untuk mengelola risiko strategi, proyek dan operasional. Register risiko terdiri dari beberapa elemen yang harus diperhatikan.
Untuk mempermudah dalam melakukan pendataan Risk Register dapat menggunakan Risk Register Template. Risk Register Template adalah alat praktis untuk menambahkan struktur dan konsistensi ke dalam proses menajemen risiko suatu proyek. Dengan menggunakan template ini, dapat memudahkan proses pengelolaan risiko secara cepat dan mudah.
Berikut adalah 12 elemen kunci dan kerangka Risk Register bersama dengan beberapa contoh :
Elemen 1 sampai 3 mencatat hasil dari fase Risk Identification.
- Risk Category – pada fase ini dilakukan proses mengkategorikan risiko yang terjadi. Apakah itu termasuk dalam kategori ruang lingkup, waktu, biaya, sumber daya, lingkungan, atau kategori lainnya? Dengan mengklasifikasikan kedalam kategori membantu mengurangi risiko dan pengelompokan risiko ke dalam kategori yang revelan untuk referensi di kemudian hari.
- Risk Description – gambaran singkat tentang potensi risiko. Misalnya potensi risiko yang diidentifikasi dalam kategori sumber daya adalah “Ada konflik sumber daya dan anggota tim tidak cukup waktu karena tuntutan persaingan.”
- Risk ID – merupakan nomor identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak risiko dalam daftar risiko.
Elemen 4 sampai 6 mencatat hasil dari fase Risk Analysis.
- Project Impact – penjelasan tentang dampak potensial terhadap proyek sebagai akibat dari risiko. Misalnya “Jadwal proyek yang tidak tepat sasaran, anggaran bisa meningkat dan cakupan proyek mungkin tidak tercapai.”
- Likelihood – perkiraan atas kemungkinan atau probabilitas bahwa risiko akan terjadi di beberapa titik dan menjadi isu proyek. Hal ini bisa bersifat kualitatif tetapi juga bisa bersifat kuantitatif jika tersedia cukup informasi.
- Consequence – konsekuensi potensial atau dampak dari risiko jika hal itu menjadi isu proyek.
Elemen 7 sampai 8 mencatat hasil dari fase Risk Evaluation.
- Risk Rank – merupakan besaran atau tingkat risiko. Ini merupakan kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi.
- Risk Trigger – apakah pemicu yang mengindikasikan perlunya menerapkan rencana kontingensi?
Empat elemen yang terakhir mencatat hasil dari fase Risk Treatment.
- Prevention Plan – merupakan rencana pencegahan agar tidak terjadi risiko.
- Contingency Plan – merupakan rencana tindakan untuk mengatasi risiko jika hal itu terjadi.
- Risk Owner – orang yang bertanggung jawab mengelola risiko dan menerapakn Rencana Pencegahan atau Kontinjensi.
- Residual Risk – merupakan risiko yang tersisa setelah perawatan dilakukan.
Referensi :