Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Desain organisasi, Mintzberg (1993) menyatakan bahwa setiap organisasi mempunyai 5 bagian dasar, yaitu :
The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa.
The strategic apex. Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi itu.
The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic apex.
The technostructure. Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi.
The support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi.
Sedangkan dimensi struktural organisasi menurut konsep Robbins (1990) terdiri dari beberapa variabel, yaitu :
Komponen Administrasi. Jumlah dari supervisor lini, manajer dan staf personalia dibandingkan jumlah pegawai seluruhnya.
Otonomi. Sejauh mana manajer puncak harus meminta persetujuan dalam pengambilan keputusan kepada pihak yang lebih berwenang.
Sentralisasi. Proporsi dari jabatan di mana para pemegang jabatan tersebut turut serta dalam pengambilan keputusan dan jumlah bagian di mana mereka turut serta, atau konsentrasi dari pengaturan kekuasaan, atau sebuah indeks yang mencerminkan pusat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan yang spesifik dan yang utama, tingkat penyebaran informasi antara tingkatan, serta tingkat partisipasi dalam perencanaan jangka panjang.
Kompleksitas. Jumlah dari keahlian yang berhubungan dengan jabatan, aktivitas profesional serta pelatihan profesional dari para pegawai.
Delegasi otoritas. Rasio dari jumlah keputusan manajemen yang spesifik yang telah didelegasikan oleh direktur terhadap jumlah keputusan yang diambil karena kewenangannya.
Differensiasi. Jumlah fungsi keahlian khusus yang terwakili dalam sebuah perusahaan atau perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional di antara para manjer di dalam berbagai departemen.
Formalisasi. Tingkat sejauh mana peran seorang pegawai ditetapkan oleh dokumentasi yang formal.
Integrasi. Kualitas kerja sama yang ada di antara departemen yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan dalam usaha atau rencana atau umpan balik yang digunakan untuk melakukan koordinasi antara unit-unit organisasi.
Profesionalisme. Tingkatan yang digunakan para pegawai untuk merujuk suatu organisasi profesional sebagai rujukan utama, keyakinan akan pelayanan kepada masyarakat, keyakinan akan pengaturan sendiri, dedikasi pada bidangnya, dan otonomi.
Rentang Kendali. Jumlah bawahan yang dapat dan harus diawasi oleh seorang manajer.
Spesialisasi. Jumlah spesialisasi pekerjaan dan lamanya pelatihan yang dibutuhkan setiap keahlian atau tingkatan yang menjadi ukuran dari apa yang diuraikan pada uraian pekerjaan untuk berbagai fungsi.
Standarisasi. Cakupan variasi yang dapat ditoleransi dalam lingkup peraturan yang menetapkan sifat pekerjaan.
Hierarki. Jumlah tingkatan di dalam hierarki kewenangan, dari bawah sampai atas.
Menurut Richard L. Daft dalam penelitian Sutanto dan Djohan (2006) dimensi struktur yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
Menurut Robbins (2003) menyebutkan beberapa variabel dimensi struktur organisasi, yaitu :
Administrative component
Jumlah supervisor ini, manajerdan staff personalia dibandingkan jumlah pegawai seluruhnya.
Autonomy
Sejauh mana manager puncak harus meminta persetujuan dalam pengambilan keputusan kepada pihak yang lebih berwenang.
Sentralization
Proposisi dari jabatan dimana para pemegang jabatan tersebut turut serta dalam pengambilan keputusan dari jumlah bagian dimana mereka turut serta, atau
Konsentrasi dari pengaturan kekuasaan, atau
Sebuah index yang mencerminkan pusat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan yang spesifik dari yang utama, tingkat penyebaran informasi antara tingkatan, serta tingkat partisipasi dalam perencanaan jangka panjang.
Complexity
Jumlah dari keahlian yang berhubungan dengan jabatan, professional serta pelatihan professional dari para pegawai.
Delegation of authority
Rasio dari jumlah keputusan manajemen yang spesifik didelegasikan oleh direktur terhadap jumlah keputusan yang diambil karena kewenangannya.
Differentation
Jumlah fungsi keahlian khusus yang terwakili dalam perusahaan, atau
Perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional yang dianut manajer di dalam berbagai departemen
Formalization
Tingkat sejauh mana peran seorang pegawai ditetapkan oleh dokumentasi yang formal
Integration
Kualitas kerja sama yang ada diantara departemen yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan dalam usaha, atau
Rencana atau umpan balik yang dugunakan untuk mengkoordinasi antara unit-unit organisasi
Profesionalization
Tingkatyang digunakan para pegawai utuk menuju organisasi professional sebagai rujukan utama, keyakinan pelayanan, kepada masyarakat, keyakinan dan pendapat sendiri, dedikasi kepada bidangnya dan otonomi.
Span of control
Jumlah bawahan yang dapat dan harus diawasi oleh manajer.
Specialization
Jumlah spesialisasi pekerjaan dan lamanya pelatihan dibutuhkan setiap keahlian, atau
Tingkatan yang menjadi ukuran dari apa yang diuraikan pekerjaan untuk berbagai fungsi.
Standardization
Cakupan variasi yang dapat ditoleransi dalam lingkup yang menetpkan sifat pekerjaan.
Vertical span
Jumlah tingkatan di dalam hierarki kewenangan dari atas kebawah