Apa saja dampak buruk apabila terjadi konflik didalam sebuah organisasi ?

Konflik disfungsional atau konflik merusak, berkaitan dengan pertentangan antar kelompok yang merusak atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi. Sebagian organisasi dapat mengelola konflik yang terjadi sehingga memiliki dampak fungsional.

Apa saja dampak buruk apabila terjadi konflik didalam sebuah organisasi ?

Dampak buruk yang sering terjadi apabila sebuah konflik tidak dikelola dengan baik dalam sebuah organisasi antara lain :

Menurunnya komunikasi

Saat konflik meninggi, komunikasi justru semakin menurun, masing-masing kelompok justru lebih berhati-hati dan cenderung formal, bahkan sampai tidak berkomunikasi dengan kelompok lain.

Penyimpangan persepsi

Konflik menciptakan kecurigan dan menjauhkan seseorang dari persepsi yang benar terhadap kelompok lawan.

Stereotip negatif

Anggota suatu kelompok cenderung untuk menciptakan persepsi negatif terhadap kelompok lawan. Dalam konflik antara pimpinan dan karyawan misalnya, pihak manajemen menganggap bahwa ketua serikat pekerja bersikap agitasi dan merusak citra organisasi, sedangkan karyawan menganggap pimpinan mengeksploitasi karyawan, dan menahan imbalan yang merupakan hak karyawan.

Dampak negatif konflik sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik.

Konflik destruktif ini menimbulkan kerugian bagi individu atau individu-individu dan atau organisasi atau organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya.

Beberapa macam kerugian yang ditimbulkan oleh konflik destruktif, yaitu:

  • Perasaan cemas,

  • Komunikasi yang menyusut,

  • Persaingan yang makin menghebat,

  • Perhatian yang makin menyusut terhadap tujuan bersama.

  • Menyebabkan berkurangnya efektifitas individu-individu, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi,

  • Menghasilkan gejala menyusutnya produktivitas dan kepuasan kerja.

Selain itu, dampak negatif konflik yang paling utama adalah dapat menimbulkan stress pada anggota yang tidak bisa menghadapi situasi konflik yang kunjung selesai.

Pengaruh Positif apabila manajemen dapat mengelola konflik yang terjadi didalam organisasi dengan baik antara lain :

  • Mendorong untuk kembali mengoreksi diri: dengan adanya konflik yang terjadi mungkin akan membuat kesempatan bagi salah satu atau kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir ulang kenapa konflik bisa terjadi diantara mereka.

  • Meningkatkan Prestasi kerja : dengan adanya konflik bisa membuat orang yang terimajinasikan oleh konflik merasa mempunyai kekuatan sendiri untuk membuktikanbahwa ia mampu dan sukses dantidak pantas untuk “dihina”

  • Mengembangkan hubungan kerja yang baik : dengan adanya konflik yang terjadi membuat orang berpikir untuk mulai mencari alternatif yang lebih baik misalnya bekerjasama dengan orang lain.

  • Menciptakan Perubahan : Konflik berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia karena suatu konflik yang terjadi dapat mengubah dan mengembangkan kehidupan manusia. Seperti contoh di Indonesia konflik menciptakan perubahan kehidupan politik

  • Mampu memahami orang lebih baik : Konflik membuat orang memahami adanya orang lain yang berbeda pendapat, berbeda pola pikir dan berbeda karakter. Perbedaan tersebut perlu dimanajemeni dengan hati-hati agar menghasilkan solusi yang menguntungkan dirinya atau kedua belah pihak.

  • Meningkatkan kreativitas dan cara berpikir yang kritis : Konflik akan menstimuli orang untuk berpikir kritis terhadap posisi lawan konfliknya dan posisi dirinya sendiri. Orang harus memahami mengapa lawan konfliknya mempunyai pendapat yang berbeda dan mempertahankan pendapatnya. Meningkatnya kreativitas digunakan dalam menyusun strategi dan traktik untuk menghadapi konflik tersebut.

  • Manajemen konflik dalam menciptakan solusi terbaik : Jika suatu konflik yang terjadi dimanajemeni dengan baik dapat menghasilkan solusi yang memuaskan kedua belah pihak yang terlibat. Solusi yang memuaskan akan menghilangkan perbedaan mengenai objek konflik. Hilangnya perbedaan membawa keduanya kembali dalam interaksi sosial yang harmonis.

  • Konflik menciptakan revitalisasi norma : norma yang berlaku dan mengatur kehidupan masyarakat berkembang lebih lambat daripada perkembangan anggota masyarakat. Perubahan norma sering dimulai dengan terjadinya perbedaan pendapat mengenai norma yang berlaku antara pihak yang ingin mempertahankannya dan mengubahnya. Perbedaan tersebut berkembang menjadi suatu konflik dekstruktif, apabila konflik tersebut dimanajemeni dengan baik, maka norma baru yang merupakan revitalisasi norma yang akan berkembang.