Apa saja ciri-ciri orang yang mampu berpikir kritis?

image

Berpikir kritis adalah cara berpikir dengan mengggunakan pendeatan reflektif dan produktif, serta melibatkan proses evaluasi terkait bukti/fakta/fenomena yang menyertainya. Rasanya masih jarang orang yang mampu berpikir kritis. Lalu bagaimana cara mengetahui orang-orang yang mampu berpikir kritis?

Orang yang mampu berpikir kritis biasanya memiliki ciri-ciri berikut :

  1. Memiliki motivasi atau dorongan yang kuat untuk menemukan kejelasan, ketetapan (precisoan), keakuratan, dan sebagainya atas informasi yang diterimanya.

  2. Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkannya dari informasi yang tidak relevan.

  3. Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang relevan.

  4. Sangat peka dan dapat membedakan tentang ide, gagasan, kesimpulan yang mengandung egosentrisme, sosiosentrisme, wishful thinking , dan sebagainya.

  5. Sangat menyadari nilai dan manfaat dari berpikir kritis, baik secara individu maupun secara komunitas.

  6. Memiliki kejujuran secara intelektual terhadap kemampuan diri sendiri, menyadari hal-hal yang tidak dimengerti dan menerima kelemahan-kelemahan diri sendiri.

  7. Memilki open minded (mendengar dengan pikiran terbuka) pada pandangan atau pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap keyakinan dan asumsi-asumsi mereka.

  8. Lebih mendasarkan keyakinan-keyakinannya pada fakta daripada kepentingan diri atau preferensi pribadi.

  9. Sadar akan kemungkinan adanya bias dan praduga yang ikut memengaruhi cara mereka memahami dunia.

Karakteristik lainnya yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Barry K.Beyer yang dikutip oleh Hendra Surya sebagai berikut:

  • Watak ( dispositions )
    Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis (tidak mudah percaya), sangat terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik.

  • Kriteria ( criteria )
    Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.

  • Argumen ( argument )
    Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data. Namun, secara umum argumen dapat diartikan sebagai alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.

  • Pertimbangan atau pemikiran ( reasoning )
    Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data.

  • Sudut pandang ( point of view )
    Sudut pandang adalah cara memandang atau landasan yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu dan yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan memandang atau menafsirkan sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

  • Prosedur penerapan kriteria (procedures for applying criteria)
    Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan masalah, menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengindentifikasikan asumsi atau perkiraan- perkiraan.