Apa saja ciri-ciri masyarakat yang mempunyai nilai budaya uncertainty avoidance?

Uncertainty avoidance

Uncertainty avoidance adalah derajat dimana seseorang merasa nyaman dengan situasi ambigu dan dengan ketidakmampuan untuk memprediksi kejadian yang akan datang dengan sebuah kepastian (Wagner III & Hollenbeck, 1995).

Berikut penjelasan Hoftede mengenai masyarakat yang mempunyai nilai budaya uncertainty avoidance:

  • Mencemasakan ketidakpastian.
    Masyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi merasa nyaman bila masa kini dan masa depan mereka berada dalam situasi dan kondisi yang jelas. Mereka cenderung merasa cemas terhadap ketidakpastian hidup dan memandangnya sebagai sesuatu yang mengancam dan harus dilawan.

    Sedangakn individu yang memiliki uncertainty avoidance yang rendah akan tetap merasa nyaman walaupun mereka tidak memiliki kepastian terhadap masa kini maupun masa depan. Sikap tersebut ditunjukkan dengan ciri-ciri pada masyarakat uncertainty avoidance rendah, yaitu menerima bahwa hidup memang dipenuhi oleh ketidakpastian dan cara menghadapinya adalah dengan menjalani masa kini.

  • Mementingkan peraturan.
    Masyarakat uncertainty avoidance tinggi mementingkan adanya peraturan, institusi hukum, dan kontrol yang dapat mengurangi ketidakpastian… Oleh karena itu, masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki aturan yang ketat dan rinci dalam mengatur kehidupannya sehari-hari. Dalam konteks keluarga, aturan diajarkan secara tegas kepada anak-anak, antara lain tentang hal-hal apa yang dianggap tabu dan pemikiran yang harus dihindari.

    Bagi keluarga dengan uncertainty avoidance tinggi, perbedaan adalah hal yang harus dihindari karena membahayakan.Dalam kehidupan bermasyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi, cenderung memiliki jumlah peraturan dalam kehidupan bernegara yang lebih banyak dan lebih spesifik daripada negara dengan uncertainty avoidance rendah. Bagi mereka kehadiran peraturan sangatlah penting, walaupun tidak dipatuhi oleh warganya. Dalam lingkungan organisasi, masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki banyak aturan untuk mengendalikan kinerja karyawan.

    Masyarakat uncertainty avoidance rendah meiliki sedikit peraturan yang benar-benar dipakai dan perlu. Di dalam keluarga, orang dengan uncertainty avoidance rendah tidak memiliki aturan yang ketat. Anak- anak memiliki kebebasan untuk mengalami hal-hal baru dan dapat memutuskan mana yang dianggap baik dan tidak baik. Sehingga perbedaan yang muncul dalam keluarga dipandang sebagai sesuatu yang wajar dan tidak harus dihindari. Dalam kehidupan bermasyarakat, hanya terdapat sedikit aturan dan umum. Aturan yang ada dapat menjadi sesuatu yang menyeramkan. Bagi mereka, aturan dan hukum hanya dibutuhkan dalam situasi yang sangat penting. Mereka berkeyakinan bahwa masalah dapat dipecahkan meskipun tanpa aturan formal.

  • Menghindari konflik dan kompetisi
    Pada Masyarakat uncertainty avoidance tinggi, konflik dalam organisasi adalah sesuatu yang tidak diinginkan, kompetisi antara karyawan tidak bisa diterima.
    Dalam organisasi masyarakat uncertainty avoidance rendah memungkinkan antar karyawan untuk saling berkompetisi, adanya harapan untuk sukses. Masyarakat uncertainty avoidance rendah dapat mengatur konflik dan kompetisi sebagai suatu hal yang membangun.

  • Memiliki motivasi berprestasi rendah
    Masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Sedangkan masyarakat nilai budaya uncertainty avoidance rendah memiliki motivasi berprestasi yang kuat.

  • Memiliki tingkat stress tinggi
    Masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki tingkat stress yang tinggi sedangkan masyarakat uncertainty avoidance rendah memiliki stres pekerjaan dan kecemasan lebih rendah.

  • Menghindari perubahan
    Dalam konteks organisasi, masyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi memiliki kecenderungan menghindari perubahan sedangkan masyarakat uncertainty avoidance rendah terbuka dalam menghadapi perubahan dan hal-hal baru.

  • Meyakini pendapat ahli
    Organisasi pada masyarakat yang memilik nilai budaya uncertainty avoidance tinggi cenderung memiliki banyak ahli karena mereka tidak mempercayai pendapat awam. Sedangkan di dalam lingkungan organisasi, masyarakat uncertainty avoidance rendah mempercayai pendapat awam bila menghadapi suatu masalah.

  • Partisipasi rendah pada kegiatan sukarela.
    Masyarakat uncertainty avoidance rendah cenderung memiliki partisipasi yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.