Apa saja ciri-ciri lovebird yang terkana sakit snot?

Snot atau biasa disebut Infectious Coryza merupakan penyakit yang sangat sering menyerang unggas, ayam, dan burung kicau, termasuk Lovebird.

Penyakit snot adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus paragallinarum. Bakteri ini mempunyai bentuk batang pendek, tercat polar, non motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob.

Apa saja ciri-ciri lovebird yang terkana sakit snot?

Ciri-ciri lovebird yang terkana sakit snot antara lain :

  • Lovebird cenderung diam atau tidak aktif seperti biasanya.
  • Lovebird sering memejamkan atau menutup kelopak mata.
  • Pandangan Lovebird sedikit kabur.
  • Lubang hidung Lovebird berair atau ingusan, kita biasa menyebutnya pilek atau mbeler.
  • Mata Lovebird terlihat berair, seperti menangis.
  • Lovebird sering menggosokkan matanya ke tangkringan atau dinding sangkar.
  • Lovebird mengantuk dan terlihat lesu.
  • Lovebird sering menyelipkan kepalanya di bawah sayap.
  • Lovebird sering turun tangkringan dan bulunya rontok.
  • Lovebird sulit bernapas dan sering membungkuk sambil memanjangkan lehernya dan membuka paruhnya.
  • Lovebird terlihat sering gesekkan tubuhnya ke tangkringan.
  • Saat bernapas, ekor Lovebird terlihat naik turun.
  • Bagian kelopak mata Lovebird membengkak dan berwarna merah.
  • Muncul belek putih di bagian mata Lovebird.
    Seperti ada daging tumbuh di sekitar kelopak mata.
  • Burung Lovebird tidak mau makan, lemas, dan kurang bergairah.
  • Kotoran Lovebird berwarna putih, encer, dan berbau tak sedap.

Sumber : Cara Mengobati Penyakit Snot Lovebird Secara Tradisional dan Pengobatan Kimia - Burungnya

Infectious coryza atau snot merupakan penyakit saluran pernafasan (respiratori) akut sampai kronis yang menyerang unggas (Purchase et al., 1989; Garcia et al., 2004; Blackall dan Hinz, 2008).

Blackall et al. (2005) dan El-Sawah et al. (2012) menyatakan bahwa penyakit ini sangat infeksius pada unggas dan biasanya menyerang saluran pernafasan bagian atas (Quinn et al., 2004).

Infectious coryza disebabkan oleh Avibacterium paragallinarum yang dulu dikenal sebagai Haemophilus paragallinarum (Blackall et al., 2005).

Infeksi H. paragallinarum dapat terjadi pada burung lovebird semua umur yang sedang dalam pertumbuhan. Gejala klinis yang terlihat berupa :

  • keluarnya eksudat atau lendir dari sinus hidung dan mulut,
  • kepala bagian depan bengkak,
  • nafsu makan turun (anorexia) dan
  • diare.

Dari beberapa negara (Argentina, India, Maroko dan Thailand) dilaporkan bahwa, wabah infectious coryza disertai dengan tanda-tanda arthritis atau septikemia yang diikuti infeksi sekunder oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, M. synoviae, Pasteurella spp., Salmonella spp., bahkan dapat diikuti komplikasi infectious bronchitis.

Dilaporkan juga terdapat wabah coryza, dengan gejala yang menyerupai swollen head –like syndrome (SANDOVAL et al., 1994). Dalam kondisi infeksi campuran, HPG sulit diisolasi dari organ saluran pernafasan bagian atas, tapi kadang-kadang dapat ditemukan pada hati, ginjal dan kaki.