Snot atau biasa disebut Infectious Coryza merupakan penyakit yang sangat sering menyerang unggas, ayam, dan burung kicau, termasuk Lovebird.
Penyakit snot adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus paragallinarum. Bakteri ini mempunyai bentuk batang pendek, tercat polar, non motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob.
Apa saja ciri-ciri lovebird yang terkana sakit snot?
Infectious coryza atau snot merupakan penyakit saluran pernafasan (respiratori) akut sampai kronis yang menyerang unggas (Purchase et al., 1989; Garcia et al., 2004; Blackall dan Hinz, 2008).
Blackall et al. (2005) dan El-Sawah et al. (2012) menyatakan bahwa penyakit ini sangat infeksius pada unggas dan biasanya menyerang saluran pernafasan bagian atas (Quinn et al., 2004).
Infectious coryza disebabkan oleh Avibacterium paragallinarum yang dulu dikenal sebagai Haemophilus paragallinarum (Blackall et al., 2005).
Infeksi H. paragallinarum dapat terjadi pada burung lovebird semua umur yang sedang dalam pertumbuhan. Gejala klinis yang terlihat berupa :
keluarnya eksudat atau lendir dari sinus hidung dan mulut,
kepala bagian depan bengkak,
nafsu makan turun (anorexia) dan
diare.
Dari beberapa negara (Argentina, India, Maroko dan Thailand) dilaporkan bahwa, wabah infectious coryza disertai dengan tanda-tanda arthritis atau septikemia yang diikuti infeksi sekunder oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, M. synoviae, Pasteurella spp., Salmonella spp., bahkan dapat diikuti komplikasi infectious bronchitis.
Dilaporkan juga terdapat wabah coryza, dengan gejala yang menyerupai swollen head –like syndrome (SANDOVAL et al., 1994). Dalam kondisi infeksi campuran, HPG sulit diisolasi dari organ saluran pernafasan bagian atas, tapi kadang-kadang dapat ditemukan pada hati, ginjal dan kaki.