Apa saja ciri-ciri komunikasi interpersonal yang efektif?

komunikasi interpersonal

Komuikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antatra dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumun orang.

image

Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2006) fektivitas komunikasi antarpribadi mempunyai lima ciri, sebagai berikut:

  • Keterbukaan
    Sifat keterbukaan paling tidak ada dua aspek tentang komunikasi antarpribadi. Aspek pertama dan mungkin yang paling jelas, yaitu bahwa kita harus terbuka pada orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Hal ini tidak berarti bahwa kita harus menceritakan semua latar belakang kehidupan kita. Namun yang penting ada kemauan untuk membuka diri pada masalah-masalah umum. Dari sini orang lain akan mengetahui pendapat, pikiran dan gagasan kita. Sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Aspek kedua dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus terang tentang segala sesuatu yang dikatakannya. Demikian pula sebaliknya, kita ingin memberi tanggapan secara spontan dan tanpa dalih terhadap komunikasi dan umpan balik orang lain. Tentunya, hal ini tidak dapat dengan mudah dilakukan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman orang lain, seperti marah atau tersinggung.

  • Empati
    Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain. Dalam arti, bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Dengan empati seseorang berusaha melihat dan merasakan seperti yang dilihat dan dirasakan orang lain.

  • Perilaku Suportif
    Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku suportif. Artinya, seseorang dalam menghadapi suatu masalah tidak bersikap bertahan atau defensif.

  • Rasa Positif
    Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif. Apabila dari seorang komunikator memiliki rasa positif yang tinggi akan dirinya sendiri maka tentu akan berpengaruh terhadap komunikan, sehingga rasa positif tersebut akan berpengaruh terhadap komunikan tersebut dan hasilnya tercipta komunikasi yang baik.

  • Kesetaraan
    Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Adanya rasa saling menghargai dalam bentuk komunikasi antarpribadi merupakan hal yang penting. Kesetaraan yang ada antar komunikator dan komunikan menjadi salah satu syarat berlangsungnya komunikasi antarpribadi.

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dan komunikan. Komunikasi ini paling efektif mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Komunikasi interpersonal bersifat dialogis. Artinya, arus balik terjadi langsung. Komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif, negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak berhasil maka komunikator dapat memberi kesempatan komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.

Menurut Cangara (2010:32) komunikasi Interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Sedangkan definisi umum komunikasi interpesonal menurut Enjang (2009:68) adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.

Selain itu, Peter (2001:20) dalam bukunya Interpersonal Communication mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai berikut :

“komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang memiliki karakteristik yaitu komunikasi terjadi dari satu orang ke orang lain, komunikasi berlangsung secara tatap muka dan isi dari komunikasi itu merefleksikan karakter pribadi dari tiap individu itu sebaik hubungan dan peran sosial mereka.”

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara langsung (tatap muka) dan terjadi timbal balik secara langsung pula baik secara verbal maupun non-verbal.

Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi langsung, sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari komunikan, dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif dan berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka komunikator dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.

Menurut Kumar (Wiryanto, 2005:36) bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu:

a. Keterbukaan (openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal.

b. Empati (empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.

c. Dukungan (supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.

d. Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif. Rakhmat (2005:105) menyatakan bahwa sukses komunikasi interpersonal banyak tergantung pada kualitas pandangan dan perasaan diri, positif atau negative. Pandangan tentang diri yang positif, akan lahir pola perilaku kmunikasi interpersonal yang positif pula.

e. Kesetaraan atau kesamaan (equality), yaitu pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam persamaan tidak mempertegas perbedaan, artinya tidak menggurui, tetapi berbincang pada tingkat yang sama, yaitu mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada perbedaan pendapat dan keyakinan.

Individu dikatakan memiliki perilaku komunikasi interpersonal yang efektif apabila ia mampu menerapkan ciri-ciri dari keefektifan komunikasi interpersonal tersebut diatas dalam proses komunikasinya. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal menjadi tidak efektif apabila individu-individu yang terlibat dalam proses komunikasi tidak memiliki dan menerapkan keterbukaan (opennes) , empati (empathy), sikap mendukung (supportivenes), rasa positif (positivenes) dan kesetaraan (equality).

Berdasarkan paparan diatas mengenai ciri-ciri komunikasi interpersonal, dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi interpersonal, agar diperoleh komunikasi yang efektif maka dibutuhkannya keterbukaan (opennes), empati (empathy), sikap mendukung (supportivenes ), rasa positif (positivenes) dan kesetaraan (equality).

Referensi

http://digilib.unila.ac.id/13703/7/Bab%20II%20recover.pdf