Apa saja Ciri-ciri Kepribadian Extrovert?

ekstrovert

Seorang extrovert cenderung menjadi lebih bersemangat untuk melakukan banyak hal jika mereka berada di lingkungan yang interaktif.

Mereka yang extrovert biasanya lebih bisa menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan baik dalam sebuah komunitas atau organisasi sosial.

Lantas seperti apa ciri-ciri seseorang yang memiliki kepribadian ini?

Ciri-ciri Kepribadian Extrovert.

Seorang extrovert akan terlihat lebih energik dan memiliki karakteristik yang lebih terbuka. Seorang Extrovert juga memiliki kelebihan dalam berinteraksi yang terkesan cenderung impulsif atau easy going.

Oleh karena itu, orang-orang extrovert menyukai aktivitas spontan dan lebih mudah melakukan interaksi dengan dunia luar.

Berikut ini ciri-ciri dan penjelasan seseorang dengan kepribadian extrovert:

  1. Senang berinteraksi dan bersosialisasi
    Seorang ekstrovert sangat senang mengadakan suatu kegiatan di lingkungan sekolah/kampus atau di lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja. Bagi seorang ekstrovert hal itu adalah hal yang menyenangkan bagi orang-orang tipe kepribadian extrovert.

  2. Mudah bergaul.
    Baik di dalam dunia nyata maupun di dunia maya, soal bergaul menjadi keahlian tersendiri bagi orang-orang extrovert. Sangat mudah bagi orang ekstrovert mencari dan mendapatkan teman. Sebab mereka tidak pemilih dan lebih bisa bersikap terbuka dengan siapapun. Termasuk kepada orang-orang yang baru dikenalnya.

  3. Selalu antusias dan semangat.
    Didalam kesehariannya orang extrovert selalu tampak ceria, sumringah dan selalu bersemangat di setiap waktu. Jika di hadapkan dengan hal-hal yang baru mereka akan sangat berantusias terhadap hal dan kondisi tersebut.

  4. Cenderung spontan dalam bertindak atau berbicara.
    Orang-orang extrovert memang tidak seperti tipe kepribadian introvert. Seorang introvert yang hampir selalu berpikir terlebih dahulu dalam melakukan sesuatu atau berbicara. Mereka cenderung spontan dalam bertindak dan terkesan ceplas-ceplos dalam berbicara. Apa yang ingin mereka bicarakan biasanya langsung seketika itu mereka sampaikan. Cenderung nyablak, kalau kata bang Aput yang punya kontrakan.

  5. Pandai mencairkan suasana.
    Mereka yang di dominasi oleh kepribadian extrovert akan lebih terlihat ceria dalam setiap perkumpulan. Uniknya mereka yang benar-benar kuat dari sisi _extrovert_nya selalu saja menjadi pencair suasana atau ice breaker.

  6. Menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian.
    Orang extrovert senang menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Mereka pun cenderung popular di kalangan teman, rekan dan lingkungan tempat mereka berada.
    Mungkin hal ini yang menjadi penyebab kebanyakan selebritis itu orang-orang dengan tipe kepribadian extrovert. Meski tak semuanya, paling tidak ya sebagian besarnya.

  7. Senang jadi pembicara daripada pendengar.
    Seorang extrovert akan senang menuangkan ide dan gagasan mereka kepada orang lain. Di dalam sebuah diskusi mereka akan banyak mendominasi suara serta usulan yang cukup kreatif. Namun terkadang, pembicaraannya masih kalah berbobot dengan mereka yang introvert.

  8. Extrovert selalu tampil percaya diri.
    Percaya diri adalah hal yang mungkin tidak semua orang memilikinya. Setiap porsi rasa percaya diri yang ada dalam diri setiap orang berbeda-beda.
    Namun bagi extrovert, rasa percaya diri adalah hal yang harus ada di dalam diri mereka. Sebisa mungkin mereka selalu belajar untuk tampil percaya diri dan tampil berbeda.

  9. Terkesan sigap dan tegas.
    Seorang ekstrovert cenderung memiliki sikap sigap dan tegas. Baik ketika bekerja maupun bertindak. Begitu pula dalam mengambil suatu keputusan.
    Mereka yang seorang extrovert ini kerap kali sanggup menjadi seorang pemimpin (leader) di dalam suatu kelompok atau organisasi.

  10. Senang bekerja kelompok dan tidak suka kesendirian.
    Suasana sepi dan sunyi menjadi suatu hal yang sangat dihindari bagi orang-orang extrovert. Rasa semangat mereka akan berkurang saat mereka dalam keadaan sendiri. Bahkan, kesunyian dapat ‘membunuh’nya.
    Ciri-ciri di atas ini bisa kita kenali dari lingkungan kecil kita. Seperti lingkungan sekolah, lingkungan kuliah dan lingkungan kerja di kantor. Jika ada temanmu yang pekerjaannya sering kali tidak beres saat ia dalam keadaan sendiri. Bisa jadi dia tidak bisa fokus dan bersemangat dalam keadaan sendiri.

Gordon Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan cara-caranya yang khas dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan. Sistem psikofiis terdiri dari kebiasaan, sikap, nilai, kepercayaan, keadaan emosi, motif, dan sentimen (Hurlock, 1981).

Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 1993; Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia melihat kedepan ke arah garis perkembangan sang pribadi dimasa depan dan retrospektif dalam arti bahwa ia memperhatikan masa lampau (dalam Supratiknya).

Jung mengkonsepkan tipe kepribadian secara panjang lebar yang disebut “ekstraversi” dan “intraversi”. Jung melihat pribadi ektrovert memiliki cara pandang objektif atau tidak personal tentang dunia, sedangkan pribadi introvert pada hakikatnya merupakan cara subjektif atau individual melihat segala sesuatu (Jess Feist & Gregoriy, 2008).

Cattel (dalam Nuqul, 2006. Hal : 24) menyebutkan, kepribadian merupakan suatu prediksi mengenai apa yang dilakukan seseorang terhadap situasi yang dihadapi. Sedangkan merut Jung dan Eysenck kepribadian adalah totalitas segala peristiwa psikis yang disadari maupun tidak disadari atau disebut juga sebagai “psyche”. Kesadaran sendiri mempunyai pernn penting dalam orientasi manusia dengan dunianya. Sedangkan sikap jiwa oleh Jung masih dibagi menjadi dua golongan yaitu kecenderungan ekstrovert dan introvert (Suryabrata, 1993).

Tipe Kepribadian Extrovert


Menurut Suryabrata (1993), orang-orang yang ekstrovert terutama dipengaruhi dunia objektifnya, yaitu dunia luar dirinya. Orientasinya terutama tertuju keluar. Pikiran, perasaan serta tindakan-tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun non sosial. Dia bersikap positif terhadap masyarakatnya, ini sama artinya dengan hati terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar. Bahaya bagi ekstrovert ini adalah apabila ikatan terhadap dunia luar itu terlalu kuat, sehingga tenggelam dalam dunia objektifnya, kehilangan dirinya atau asinga terhadap dunia subjektifnya sendiri (dalam Nuqul, 2006).

Eysenck, mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki tipe kecenderungan ektrovert akan memiliki karakteristik sebagai berikut: mereka tergolong orang yang ramah, suka bergaul, meyukai pesta, memiliki banyak teman, selalu membutuhkan teman untuk diajak bicara, tertarik dengan apa yang tejadi disekitar mereka, terbuka, dan sering banyak bicara, membendungkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain seperti aksi dan inisiatif, mudah mendapat teman dan beradaptasi dalam kelompok baru, mengatakan apa yang mereka pikirkan tertarik dengan orang-orang baru mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidk diinginkannya. Mereka individu yang periang dan tidak memusingkan suatu masalah, optimis dan ceria (dalam Atkinson, 1993. Hal: 370).

Sedangkan menurut L. A. Pervin (dalam Nuqul, 2006. Hal: 30), bahwa gambaran sifat tipe kepribadian ekstrovert adalah sebagai orang yang ramah dalam pergaulan, banyak teman, sangat memerlukan kegembiraan, ceroboh, impulsive. Secara lebih rinci dijabarkan mudah marah, gelisah agresif, mudah menerima rangsang, berubah-ubah, impulsif, aktif, optimis, suka bergaul, banyak bicara, mau mendengar, menggampangkan lincah, riang, kepemimpinan.

Menurut Jung, orang ekstrovert dipengauhi dunia objektif, diluar dirinya. Orientasi tertuju pada pikiran, perasaan terdasarnya terutama ditentukan oleh lingkungan baik sosial maupun non sosial (Suryabrata, 2006. Hal: 292).