Apa saja ciri-ciri kepribadian anti sosial?

Kepribadian Anti Sosial atau Antisosial personality merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya perasaan cenderung sinis, menghina dan tidak bisa menghargai orang lain. Karena hal inilah mereka tidak bisa bergaul atau menerima orang lain untuk berteman dan menjadi bagian hidup.

Apakah ciri-ciri kepribadian anti sosial?

1 Like

Mempunyai Ego yang Tinggi

Seseorang dengan sikap anti sosial biasanya akan memiliki rasa ego yang tinggi, hal ini yang membuat mereka sangat sulit untuk berubah dari sikap anti sosial tersebut. Yang ada biasanya malah mereka memaksakan agar orang lain mengerti dan memahami diri mereka tanpa mengindahkan pendapat dari orang lain.

Jarang Berbicara

Orang yang anti sosial terbiasa untuk memikirkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan tentang orang lain, salah satu ciri yang sangat jelas dari sikap anti sosial adalah jarang berbicara. Saat mereka terpaksa berinteraksi dengan orang lain, mereka akan berbicara sedikit saja bahkan terkadang hanya menggunakan bahasa tubuh. Hal tersebut semata dilakukan untuk mengakhiri pembicaraan.

Tidak Meminta Bantuan

Saat orang anti sosial menghadapi suatu masalah, mereka tidak akan meminta bantuan terhadap orang lain. Sebaliknya yang mereka lakukan adalah berusaha menyelasaikan masalahnya sendirian. Orang anti sosial mempunyai mindset bahwa ia mampu menyelesaikan setiap masalahnya sendiri tanpa perlu bantuan orang lain.

Tidak Mempunyai Sikap Dominan

Setiap orang selalu ingin menjadi aktor utama dalam setiap kehidupan, entah itu di sekolah, pergaulan, maupun pekerjaan. Tetapi hal ini tidak berlaku sama sekali pada mereka yang memiliki sikap anti sosial. Mereka lebih memilih menjadi penonton dalam kehidupan ini daripada harus terlibat dalam sesuatu yang menurutnya tidak ada artinya.

Lebih Suka Menyendiri

Ciri orang anti sosial yang terakhir dan paling ketara adalah sikapnya yang lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya sendirian dengan hal uang diinginkannya daripada keluar berkumpul dengan orang lain. Intinya adalah seseorang yang anti-sosial menganggap hidupnya lebih berwarna jika sendirian tanpa ada gangguan dari orang lain.

Kriteria diagnostik gangguan kepribadian antisosial berdasarkan DSM-IV antara lain :

  • Ada pola pervasif mengabaikan dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) sebagai berikut:

    1. kegagalan untuk mematuhi norma-norma, peraturan, dan kewajiban sosial

    2. tipu daya, seperti ditunjukkan oleh berulang kali berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan pribadi atau kesenangan

    3. impulsif atau kegagalan untuk merencanakan

    4. iritabilitas dan agresivitas, seperti ditunjukkan oleh perkelahian fisik berulang

    5. sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain

    6. secara menetap tidak bertanggung jawab, seperti yang ditunjukkan oleh kegagalan yang berulang untuk mempertahankan perilaku kerja yang konsisten atau menghormati kewajiban keuangan

    7. kurangnya penyesalan, seperti ditunjukkan dengan menjadi acuh tak acuh terhadap atau rasionalisasi memiliki terluka, dianiaya, atau dicuri dari yang lain

  • Individu setidaknya usia 18 tahun.

  • Ada bukti dari gangguan perilaku dengan onset sebelum usia 15 tahun.

  • Terjadinya perilaku antisosial tidak secara eksklusif selama skizofrenia atau episode manik.

Antisosial


Individu-individu ini tidak pernah merasa bersalah, melanggar aturan, senang mengeksploitasi, terlalu bermurah hati pada dirinya, tidak bertanggung jawab dan mengganggu. Mereka sering kali hidup dengan penuh catatan kekerasan dan kejahatan.

Ciri-ciri dari gangguan kepribadian ini adalah:

  1. Tidak bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan untuk kesalahan

  2. Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering melanggar hukum

  3. Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, dan gagal membina komitmen interpersonal dan pekerjaan

  4. Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan

  5. Kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang mengancam, kurang rasa bersalah, dan penyesalan atas kesalahan

  6. Psikopat, yang terbagi menjadi dua dimensi, yaitu:

  • Dimensi kepribadian, dengan ciri-ciri kharisma di luar, egois, self centeredness, kurang empati, keji, tidak menyesal atas kesalahan, tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain, tidak bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain

  • Dimensi perilaku, dengan ciri-ciri gaya hidup tidak stabil, sering berhadapan dengan hukum, riwayat kerja yang minim dan hubungan tidak stabil, impulsif, tidak memiliki rencana jangka panjang, melakukan kekerasan