Apa saja ciri-ciri bioma savana?

Savana atau sabana merupakan ekosistem khas wilayah dengan curah hujan rendah. Ekosistem ini terdapat di Jawa bagian timur, Nusa Tenggara, sampai ke Papua. Ekosistem savana didominasi oleh rumput, semak, dengan pepohonan yang jarang.

Bioma Sabana adalah ekosistem besar dengan daerah luas berupa wilayah padang rumput yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput-rumputan yang terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis di daerah tropis atau subtropis dengan curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun.

Bioma Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia.

Ciri-Ciri Bioma Sabana

Bioma Sabana memiliki ciri-ciri yang sama dengan ciri-ciri hutan sabana, yaitu sebagai berikut :

  • Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun

  • Memiliki curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun

  • Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana

  • Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik

  • Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin rendah

  • Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin tinggi

  • Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap tahunnya.

Bioma Savana atau Sabana


Sabana atau savana adalah padang rumput ekosistem yang ditandai dengan pohon-pohon yang cukup kecil atau banyak space diantaranya sehingga kanopi tidak menutup. Kanopi terbuka memungkinkan cahaya yang cukup untuk mencapai tanah dan mendukung lapisan herba terutama yang terdiri dari rumput. Beberapa klasifikasi menyatakan bahwaa savana adalah sebuah sistem yang padang rumput yang tidak ada pohon.

Kebanyakan sabana memiliki kerapatan pohon yang lebih tinggi dan jarak pohon lebih teratur dari pada di hutan. Sabana juga ditandai dengan ketersediaan air musiman, dengan mayoritas curah hujan terbatas pada satu musim. Sabana yang berhubungan dengan beberapa jenis bioma. Savanna mencakup 20% dari luas lahan bumi dan wilayah terbesar bioma savana ditemukan di Afrika (Ernst, 2002).

  • Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput-rumputan. Jenis pohon yang terdapat di daerah sabana Australia adalah eukaliptus, sedangkan di daerah Kenya dan Afrika adalah tanaman baobab (adansonia digitata) yang memiliki ciri antara lain daun dan cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya tebal, dan relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi lingkungan kering yang lebih lama jika dibandingkan bulan basah dan rendahnya curah hujan di daerah tersebut. Wilayah penyebaran sabana terutama di Australia, Afrika Timur, Brazilia, dan Indonesia terutama di Kepulauan Nusa Tenggara (Ewusie, 1990).

  • Sabana , terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana yang ada di Indonesia terdapat pada kepulauan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Widyastuti,2002).

  • Sabana, yaitu padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak belukar dan juga ditumbuhi pepohonan. Sabana banyak terdapat di Afrika yang menjadi habitat hewan yang merumput (grazing animal). Sabana terdapat pula di Australia, Amerika Selatan, dan Asia Selatan. Di Indonesia, sabana terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian tenggara. Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana terjadi karena keadaan tanah, kebakaran yang berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim (John, 2003).

Meskipun istilah savana diyakini awalnya berasal dari Arawak kata tersebut menggambarkan "tanah yang tanpa pohon tetapi dengan banyak rumput baik tinggi atau pendek” (Valdes y Oviedo, 1535), namun pada akhir 1800-an istilah tersebut digunakan yang berarti “tanah dengan rumput dan pohon”. Sekarang mengacu pada tanah dengan rumput dan pohon baik tersebar atau kanopi terbuka.

Penjelajah Spanyol umumnya mengenal bioma ini dengan istilah “sabana” disebut padang rumput. Mereka menemukan disekitar Sungai Orinoco “Llanos”. Banyak rumput dan komunitas campuran pepohonan, semak, dan rumput yang digambarkan sebagai savana sebelum pertengahan abad ke-19, ketika konsep iklim savana tropis menjadi tidak dapat dipungkiri. Sistem klasifikasi iklim ‘Köppen’ sangat dipengaruhi oleh pengaruh suhu dan curah hujan pada tingkat pertumbuhan pohon, dan lebih disederhanakan asumsinya sehingga menghasilkan konsep klasifikasi savana tropis yang dianggap sebagai “formasi iklim klimaks”.

Dua faktor umum untuk menggambarkan lingkungan savana adalah variasi curah hujan dari tahun ke tahun, dan musim kering pada bioma ini sering menyebabkan kebakaran hutan. Sabana di seluruh dunia juga didominasi oleh rumput tropis yang ditumbuhi tumbuhan jenis C4. Di Amerika, misalnya di Belize, Amerika Tengah, vegetasi savana mirip dari Meksiko( ke Amerika Selatan dan ke Karibia. Pada Amerika Utara pepohonan yang sering tumbuh adalah jenis subtropis, mulai dari barat daya sampai tenggara.

Di Amerika serikat ada tiga jenis savana yaitu: yang tertutup, Chaco dan yang polos. Savana yang tertutup adalah sebuah formasi yang memperpanjang dataran tinggi Brazil dan menutupi hampir 2.000.000 km2. Svana ini menunjukkan ekosistem yang beragam seperti zona rumput, ladang kotor, di mana terdapat pohon dan semak-semak, yang mengandung lignin dan sangat tertutup di mana penutup arboreal menempati 50% dari tanah.

Tipe Chaco menutupi hampir 1.000.000 km2 di wilayah Bolivia, Paraguay dan Argentina. Ini adalah zona di mana tanaman mengandung lignin dengan duri sangat mendominasi. Hutan Chaco memiliki karakter hutan hujan tropis di zona yang lembab dimana penutup zona hutan tipis sementara tipe polos meliputi hampir 500.000 km2 di Venezuela dan Kolombia. Dari April-Oktober hujan membuat sungai meluap dan menyebabkan banjir. Di tempat yang kering, air menguap dan tanah menjadi sangat mandul.

Ciri – ciri Savana


Ciri-ciri savana antara lain :

  • Bersuhu panas sepanjang tahun.
  • Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya bioma savana.
  • Savana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah.
  • Savana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin tinggi.
  • Sebagian besar savana didominasi oleh suku Gramineae dan terkadang dijumpai suku Cyperaceae. Rumput yang mempunyai pertumbuhan dengan daun-daun kasar dan kaku akan cenderung bersifat dominan. Selain itu juga terdapat jenis Pennisetum purpureum, Acacia isp, suku Leguminoceae dan Adansonia digitata.
  • Pada umumnya savana mengalami masa kekeringan yang panjang tiap tahunnya.

Pembagian Savana

Savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Savana dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Savana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.

  • Savana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

Tipe ekologi savana yang berkaitan dengan iklim dan tanah dibedakan menjadi tiga yaitu:

  • Semiseasonal, yaitu savana yang dipengaruhi oleh iklim lemah dan berkaitan dengan kondisi tegangan air.

  • Seasonal, yaitu savana yang mempunyai iklim yang jelas berkaitan dengan banyaknya tumbuhan yang tumbuh.

  • Hyperseasonal, yaitu savana yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan air pada setiap tahunnya