Apa saja ciri-ciri atau gejala orang yang menderita gangguan bipolar atau bipolar disorder?

gangguan bipolar atau bipolar disorder

Bipolar disorder atau gangguan bipolar merupakan salah satu masalah gangguan mental yang lebih menyreang kondisi psikis dari seseorang. Gangguan ini ditandai dengan perubahan suasana hati namun sangat ekstrim seperti mania dan depresi. Sehingga dalam bidang medis diistilahkan sebagai Manic Depressive. Gangguan mental ini disebut sebagai bipolar karena adanya dua kutub emosi yang berbeda yang ditunjukkan oleh penderitanya. Kutub pertama adalah mania, disini penderita bisa merasakan bahagia yang ekstrim bahkan hingga meledak-ledak. Sedangkan kutub kedua adalah depresi, kebalikan dari fase mania. Di fase ini, penderita akan mengalami rasa sedih , tidak bersemangat, lesu, dan sejenisnya.

Apa saja ciri-ciri atau gejala orang yang menderita gangguan bipolar atau bipolar disorder ?

Beberapa ciri-ciri seseorang mengalami bipolar disorder yaitu :

  1. Sering Murung
    Ciri-Ciri Bipolar Disorder yang pertama adalah sering murung. Salah satu ciri dari penderita bipolar disorder adalah sikapnya yang sering murung. Sikap murung ini menjadi salah satu tanda dari depresi yang anda rasakan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bipolar sendiri merupakan efek dari depresi yang tidak kunjung diatasi sehingga menyebabkan gangguan pada kejiwaan anda. Untuk itu akan lebih baik untuk tidak membiarkan depresi terlalu lama anda rasakan.

  2. Menjauh Dari Keramaian
    Hal lainnya yang sering terlihat saat penderita mengalami fase depresi adalah mulai menarik diri dari keramaian. Mereka tiba tiba tak menyukai jika berada di lingkungan yang ramai, sehingga membuat dirinya lebih senang dan nyaman untuk menyendiri.

  3. Sedih Yang Terlalu Berlebihan
    Seringkali penderita bipolar akan memperlihatkan rasa sedih yang terlalu berlebihan. Hal ini dapat ditandai dengan sering menangis yang bahkan bisa berjam jam dilakukannya. Bahkan beberapa diantaranya akan mengurung diri di kamar sambil menangis hingga menjadi jadi.

  4. Perubahan Pola Makan Secara Drastis
    Hal lainnya yang terlihat dari penderita bipolar adalah pola makannya yang berubah secara drastis. Tanpa sebab dan alasan yang jelas, pola makan nya bisa naik atau menurun secara drastis.

  5. Mudah Marah
    Penderita bipolar seringkali mengalami mudah marah, hal ini sama seperti penderita depresi pada umumnya. Pada fase depresi, seringkali penderita bipolar memiliki hati yang cukup sensitif. Semua hal yang berada di dekatnya menjadi tidak cocok dan tidak mengenakkan untuknya. Sehingga bagi anda yang berdekatan dengan orang orang penderita bipolar akan lebih baik untuk hati hati saat berkomunikasi.

  6. Pikirannya Berubah Ubah
    Ciri-Ciri Bipolar Disorder lainnya adalah tidak tetapnya pemikiran yang dimiliki. Gangguan bipolar berkaitan dengan kinerja otak, sehingga membuat penderitanya mengalami pemikiran yang berubah ubah setiap saat. Misalnya saja di menit ini mereka berpikir A, lalu beberapa saat kemudian mereka berpikir menjadi B. Sehingga jika gangguan bipolar nya kambuh, maka membuat pikiran menjadi berubah ubah dan membuat orang lain tak bisa menebaknya.

  7. Kehilangan Energi Secara Drastis
    Penderita bipolar seringkali kehilangan energinya secara drastis, meksipun sedang tak melakukan apa apa. Bahkan yang paling parah, mereka bisa merasa lemas hingga tak bisa meninggalkan tempat tidur dalam jangka waktu berhari hari.

  8. Sulit Berkosentrasi
    Penderita bipolar seringkali kesulitan untuk berkosentrasi pada suatu hal. Penderita bipolar biasanya seringkali memikirkan banyak hal sehingga membuatnya kesulitan untuk berkosentrasi.

  9. Selalu Merasa Bersalah
    Pada fase depresi, biasanya penderita bipolar akan selalu merasakan perasaan bersalah tanpa ada alasan yang jelas. Hal ini dikarenakan perubahan suasana hati yang dimilikinya secara tiba tiba membuatnya merasa menyesal dan bersalah yang berlarut larut.

  10. Kehilangan Minat Pada Hal Hal Yang Disenanginya
    Penderita bipolar seringkali mulai kehilangan minat dari hal hal yang disenanginya. Segala hobi, minat, bahkan aktivitas yang sering dilakukannya mulai dihindari bahkan tanpa alasan yang jelas.

Tanda dan Gejala Bipolar Disorder Fase Depresi:

  • Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
  • Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas
  • Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
  • Tidak mampu merasakan kegembiraan
  • Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga
  • Sulit konsentrasi
  • Merasa tak berguna dan putus asa
  • Merasa bersalah dan berdosa
  • Rendah diri dan kurang percaya diri
  • Beranggapan masa depan suram dan pesimistis
  • Berpikir untuk bunuh diri
  • Hilang nafsu makan atau makan berlebihan
  • Penurunan berat badan atau penambahan berat badan

Tanda dan Gejala Bipolar Disorder Fase Mania:

  • Gembira berlebihan
  • Mudah tersinggung sehingga mudah marah
  • Merasa dirinya sangat penting
  • Merasa memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
  • Penuh ide dan semangat baru
  • Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
  • Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
  • Nafsu seksual meningkat
  • Menyusun rencana yang tidak masuk akal
  • Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
  • Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
  • Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
  • Merasa sangat mengenal orang lain
  • Mudah melempar kritik terhadap orang lain
  • Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari

Gejala atau ciri-ciri utama yang terjadi pada gangguan bipolar adalah mania/hipomania dan depresi. Gejala dari episode mania diantaranya:

  • Adanya perasaan tidak berharga atau rasa bersalah.
  • Abnormalitas suasana hati seperti euforia.
  • Peningkatan energi.
  • Peningkatan harga diri.
  • Penurunan kebutuhan tidur.
  • Lebih banyak berbicara dibanding biasanya.
  • Agitasi psikomotor.
  • Memiliki penilaian yang buruk dan mengambil keputusan secara impulsif yang mengarah pada perilaku berbahaya (Miklowitz and Gitlin, 2014).

Hipomania merupakan episode mania yang lebih ringan dengan gejala yang sama namun terjadi dalam waktu yang lebih singkat, biasanya 4 hari dan biasanya tidak disadari karena tidak berbeda secara signifikan dengan kebiasaan normal (Miklowitz and Gitlin, 2014).

Episode depresi pada gangguan bipolar memiliki kriteria diagnosis dan karakterisasi yang sama dengan gejala depresi nonbipolar. Gejala-gejala yang muncul diantaranya:

  • Perubahan pola tidur (insomnia atau hipersomnia)
  • Perubahan pola makan dan berat badan.
  • Kelelahan.
  • Retardasi atau agitasi psikomotor.
  • Penurunan konsentrasi.
  • Memiliki pemikiran tidak wajar seperti keinginan bunuh diri (Miklowitz and Gitlin, 2014).

Referensi : Miklowitz, DJ and MJ Gitlin. 2014. Clinician’s Guide to Bipolar Disorder . New York: The Guilford Press.

Gangguan bipolar merupakan salah satu penyakit kejiwaan yang menyebabkan penderita mengalami perubahan suasana hati secara drastis dari mania menjadi depresi, atau sebaliknya. Karena itu, gejala yang muncul pada penderita dengan kondisi ini akan tergantung kepada fase suasana hati mana yang tengah dia alami.

Gejala-gejala pada fase mania

Fase mania ditandai dengan kenaikan suasana hati secara signifikan sehingga menyebabkan penderita gangguan bipolar yang mengalaminya akan merasa sangat gembira dan bersemangat. Mereka merasa sangat berenerjik dan merasa tidak lelah walau kurang tidur dan kurang makan. Selain itu, mereka juga bicara dengan cepat dan merasa punya banyak ide atau rencana-rencana yang rumit.

Mania juga membuat ego penderita menjadi tinggi sehingga tidak jarang mereka menjadi mudah tersinggung dan terusik, merasa dirinya sangat penting, melakukan hal-hal sembrono dengan menghabiskan uang tabungan, atau membuat keputusan besar yang berisiko tinggi atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Kadang-kadang pada beberapa kasus bipolar, penderita juga bisa mengalami gejala psikotik berupa delusi dan halusinasi. Saat berhalusinasi, seseorang akan merasa seperti mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Saat mengalami delusi, seorang penderita gangguan bipolar akan meyakini sesuatu yang pada umumnya tidak masuk akal atau tidak benar secara nalar.

Gejala-gejala pada fase depresi

Kebalikan dari fase mania adalah fase depresi. Fase ini ditandai dengan penurunan suasana hati secara signifikan sehingga penderita bipolar akan merasa sangat sedih, sulit tidur, tidak nafsu makan, kurang percaya diri, merasa bersalah, pesimis, merasa tidak berharga, dan cenderung putus asa. Jika gejala ini makin parah, dikhawatirkan penderita dapat menyakiti dirinya sendiri atau bahkan melakukan bunuh diri.

Fase depresi juga dapat membuat penderita gangguan bipolar menjadi sulit untuk berkonsentrasi dan mengalami penurunan daya ingat sehingga tidak jarang mengalami penurunan prestasi atau produktivitas.

Fase depresi juga dapat membuat hubungan penderita bipolar dengan orang-orang terdekat menjadi rusak akibat menjadi sering marah-marah, kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari dan merasa tidak bisa menikmati segala sesuatu.

Jika dilihat dari perputaran episode suasana hati, ada beberapa penderita gangguan bipolar yang mengalami periode normal di antara fase mania dan fase depresi. Meskipun begitu, ada sebagian penderita yang mengalami perputaran cepat dari fase ke fase tanpa adanya periode normal. Tiap fase dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Pada gangguan bipolar, ada juga penderita yang mengalami mania dan depresi secara bersamaan, misalnya ketika penderita merasa sangat berenerjik, namun di saat bersamaan merasa sangat sedih dan putus asa juga. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state).

1 Like

Menurut dr. Rio Aditya dari KlikDokter, bipolar adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan atau gangguan mental yang ditandai dengan perubahan atau gangguan mood yang ekstrem, termasuk perubahan pada energi dan fungsi tubuh. Bipolar terbagi menjadi tiga jenis, yakni gangguan bipolar tipe I, gangguan bipolar tipe II, dan gangguan bipolar siklotimik.

“Penderita bipolar memiliki episode emosi yang sangat intens dan ekstrem pada waktu-waktu tertentu. Penderita bisa merasakan episode mood yang berbeda-beda, berupa episode depresif, manik, dan hipomanik yang terjadi bergantian,” ujarnya.

Pada episode depresif, penderita akan cenderung memiliki kesedihan yang mendalam, tidak bergairah, depresi dan rasanya seperti tak ingin hidup. Pada episode manik atau kegirangan secara berlebihan, penderita bisa memiliki semangat yang sangat tinggi, penuh ide atau gagasan yang tidak biasa, tampak sangat berapi-api, dan juga sangat senang. Sedangkan episode hipomanik adalah fase saat penderita tidak mengalami luapan perasaan yang intens seperti sebelumnya.

Tanda Bipolar tak terlihat

Sangat penting bagi Anda untuk memahami kondisi tubuh sendiri, terutama jika berbicara soal kesehatan jiwa. Jika benar-benar mengidap bipolar, tak menutup kemungkinan bagi Anda dapat melakukan perawatan kolaboratif dengan teman dekat dan keluarga yang dapat dipercaya.

Lewat cara tersebut, Anda dapat mengidentifikasi tanda-tanda episode yang akan datang, sehingga bisa segera mendapatkan pengobatan jika kondisinya semakin parah.

Dilansir dari Prevention, terdapat sejumlah tanda yang tak terlihat ketika Anda mengidap bipolar. Tanda tersebut meliputi:

  1. Perubahan pola tidur
  2. Energi tubuh terasa sedikit bahkan boros
  3. Kemampuan kognitif yang tidak seimbang
  4. Nafsu makan tak menentu, biasanya tidak ada sama sekali
  5. Minim daya toleransi saat menghadapi frustasi

Dengan mengenal setiap episode lewat ciri khasnya yang berbeda, Anda akan mengetahui kiat dan penanganan yang tepat. Selain itu, mempelajari tanda-tanda di atas juga relevan untuk memperkecil efek yang terjadi di episode lanjut.

Sumber : klikdokter