Apa saja cara melakukan pemutihan gigi atau bleaching gigi?

pemtih gigi

Umumnya dokter gigi memiliki cara yang sesuai prosedur untuk memutihkan gigi. Apa saja cara pemutihan gigi yang biasa dilakukan oleh dokter ?

Umumnya, cara pemutihan gigi dilakukan dokter dengan dua cara utama:

  • Cetakan gigi: dokter akan membuat cetakan gigi Anda untuk dikenakan di rumah bersamaan dengan penggunaan gel pemutih pada gigi. Perawatan yang berlangsung selama kurang lebih sebulan ini mengharuskan Anda berkunjung rutin ke dokter untuk memeriksakan gigi. Beberapa jenis gel pemutih tertentu dapat digunakan selama delapan jam, sehingga periode perawatan dapat menjadi lebih singkat.

  • Laser pemutih: laser disorotkan ke jajaran gigi yang sudah diolesi produk pemutih. Sorotan yang dilakukan selama sekitar 60 menit ini berguna untuk mengaktifkan pemutih tersebut. Perawatan ini berharga lebih mahal dibanding metode yang menggunakan cetakan.

Hal yang patut diperhatikan, pemutihan gigi disarankan hanya diaplikasikan pada orang dengan gigi dan gusi yang sehat. Ini karena seperti prosedur lain, pemutihan gigi juga mengandung risiko tertentu.

Pewarnaan gigi dapat terjadi pada saat atau setelah terbentuknya email dan dentin. Sejumlah noda gigi tampak sebagai noda permukaan setelah erupsi, dan yang lain sebagai hasil prosedur perawatan dental. Noda alamiah (didapat), berada pada permukaan atau berikatan didalam struktur gigi.

Warna normal gigi sulung pada umumnya adalah putih kebiru- biruan. Warna normal gigi permanen adalah kuning keabu-abuan, putih keabu-abuan, atau putih kekuning-kuningan. Warna gigi ditentukan translusensi dan ketebalan email, warna pulpa, ketebalan dan warna dentin yang melapisi di bawahnya.

Perubahan warna pada gigi sulung dan gigi permanen dapat berlangsung secara fisiologik maupun patologik perubahan warna gigi secara fisiologik dapat terjadi seiring dengan bertambahnya umur. Reposisi dentin sekunder dan dentin reparatik membuat lapisan dentin menjadi lebh tebal sehingga menghasilkan perbahan warna pada gigi. Perubahan warna secara patologik dapat bersifat ekstrinsik dan intrinsik. Perubahan warna gigi tersebut dapat memberikan masalah estetika yang dapat mengakibatkan dampak psikologi yang cukup besar, terutama apabila terjadi pada gigi anterior.

Metode Pemutihan Gigi

1) Teknik Non Vital Bleaching (Internal)

Pemutihan gigi intra korona pada gigi non vital dipakai secara termokataliktik atau walking bleach yang digunakan untuk perawatan saluran akar pada pewarnaan pulp chamber (Hendari, 2009) . Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan bleaching internal, diantaranya kualitas pengisian saluran akar yang adekuat, penggunaan servical seal untuk mencegah masuknya bahan bleach ke dalam saluran pulpa dan kavitas harus bebas dari debris dan sisa bahan pengisi karena akan mempengaruhi keefektifan bahan bleaching (Robert dkk, 2005).

  • Teknik Walking Bleach
    Teknik walking bleach dilakukan dengan cara mengaplikasikan gel hydrogen peroksida 35% atau dengan campuran sodium perboran dan superoxol sampai berbentuk pasta lalu diaplikasikan kedalam kamar pulpa kemudian ditutup dengan tambalan sementara (Weine, 1996).

  • Teknik Termokatalitik
    Teknik ini dilakukan dengan bantuan cahaya dan panas. Caranya dengan meletakan bahan hidrogen peroksida dalam kamar pulpa dan dipanaskan dengan menggunakan lampu atau pemanas listrik hingga menghasilkan oksigen bebas yang aktif. Prosedur yang dilakukan meliputi, persiapan sama dengan teknik walking bleach, sepotong kapas diletakan pada labial dan lainya pada kamar pulpa, kapas dibasahi superoxol, diberi pencahayaan hingga 6,5 menit, larutan ditambahkan lagi kapas dengan superoxol/ sodium perborat, ditumpat sampai kunjungan lagi (Grossman, 1995).

  • Teknik Kombinasi
    Teknik kombinasi ialah cara pemutihan gigi yang menggabungkan teknik walking bleach dengan teknik termokatalitik secara bergantian, sehingga hasilnya lebih cepat dan memuaskan. Prosedur teknik kombinasi adalah sama dengan langkah pertama dalam teknik termokatalitik, setelah di lakukan pemanasan, kapas yang telah dibasahi hidrogen peroksida dalam kamar pulpa dikeluarkan lalu gigi dikeringkan. Pasta hasil pencampuran superoxol dengan bubuk natrium perborat diletakan dalam kamar pulpa. Tindakan selanjutnya seperti teknik walking bleach (Walton dan Torabinejad, 2008).

2) Teknik Vital Bleaching (Eksternal)

Teknik pemutihan eksternal dilakukan dengan cara aplikasi oksidator pada permukaan gigi. Teknik ini dibagi menjadi dua teknik, yaitu teknik home bleaching dan teknik in-office bleaching (Brenna dkk., 2012).

  • Mouthguard Bleaching
    Teknik ini biasanya dilakukan untuk kasus perubahan warna gigi yang ringan. Home bleaching sebagai teknik pemutihan gigi dirumah dan banyak sekali variasi dari jenis material, bahan pemutih frekuensi dan jarak waktu perawatanya. Alat yang dgunakan menyerupai protesa yang disebut tray atau night guard dengan konsentrasi karbamid peroksida 10%-15% yantg sebanding dengan hydrogen peroksida 3%. Perubahan warna akan terlihat setelah 2-3 minggu dan hasil akhir terlihat setelah 5-6 minggu teknik home bleaching mempunyai prognosis cukup baik dan efek samping yang minimal (Adang dkk, 2006)

  • Teknik Pumis Asam
    Teknik asam hidroklorik-pumis bukan teknik pemutihan murni (oksidasi) melainkan suatu teknik dekalsifikasi dan pembuangan selapis tipis email yang berubah warna. Cairan asam hidroklorik 36% dicampur air dengan volume yang sama untuk mendapatkan asam hidroklorik 18%, Sejumlah bubuk pumis ditambahkan agar membentuk pasta padat ditempat lain natrium bikarbonat dan air dicampur sampai berbentuk pasta padat yang nanti akan dipakai untuk menetralisir asam. Pasta asam hidroklorik pumis diletakan pada permukaan email dengan gerakan memutar selama 5 detik (Walton dan Torabinejad, 2008).

Banya ksekali cara yang dapat dilakukan dalam proses bleaching gigi. Yang perlu diperhatikan, teknik-teknik pemutih gigi HARUS dilakukan dalam pengawasan dokter gigi. Berikut teknik-teknik bleaching gigi,

  • Untuk gigi vital

    • Teknik bleaching di rumah/ night guard vital bleaching
    • Bleaching di tempat praktik ( in-office )
      • Termokatalitik
      • Nontermokatalitik
      • Mirobrasion.
  • Untuk gigi nonvital

    • Bleaching di tempat praktik termokatalitik
    • Walking bleach/ bleaching intrakorona
    • Bleaching luar/dalam
    • Bleaching ruang tertutup/ bleaching extrakorona
  • Bleaching dengan bantuan sinar Laser

TEKNIK BLEACHING DI RUMAH

Teknik bleaching di rumah juga disebut night guard bleaching .

Indikasi

  • Noda menyeluruh ringan
  • Diskolorasi terkait usia (ketuaan)
  • Noda tetrasiklin ringan
  • Fluorosis ringan
  • Noda suprfisial
  • Noda karena merokok tembakau
  • Perubahan warna karena trauma pulpa atau nekrosis

Kontraindikasi

  • Gigi dengan email tidak mencukupi untuk bleaching
  • Gigi dengan retakan di permukaan dan di dalam serta ada garis retak
  • Gigi dengan restorasi cacat atau tidak sempurna
  • Diskolorasi pada pasien dewasa dengan rongga pulpa besar
  • Fluorosis parah dan hipoplasia berbintik
  • Pasien yang kurang patuh
  • Pasien hamil & menyusui
  • Gigi dengan restorasi anterior besar
  • Noda tetrasiklin berat
  • Gigi patah atau malaligned
  • Gigi yang menampakkan sensitivitas ekstrim terhadap panas, dingin, atau manis
  • Gigi dengan bercak putih opak
  • Pasien ditengarai atau positif menderita bulimia nervosa

Larutan yang Biasa Digunakan pada Night Guard Bleaching

  • Karbamid peroksida 10% dengan atau tanpa carbopol
  • Karbamid peroksida 15%
  • Hidrogen peroksida (1-10%)

Faktor yang Memengaruhi Prognosis

  • Riwayat atau adanya gigi sensitif
  • Warna sangat hitam pada sepertiga gingiva gigi yang terlihat saat tersenyum.
  • Bercak putih yang luas
  • Gigi translusen
  • Resesi gingiva parah dan permukaan akar yang terbuka

Langkah-langkah Pembuatan Sendok Cetak Bleaching Perorangan

  • Ambil cetakan rahang dan buat model studi
  • Rapihkan model
  • Buat resin dan
  • Aplikasikan media separasi
  • Pilih material lembaran untuk sendok cetak
  • Sifat bahan yang digunakan untuk pembuatan sendok cetak bleaching perorangan adalah plastik fleksibel. Material sendok yang paling umum digunakan adalah etil vinil asetat
  • Lakukan pengecoran plastik dalam mesin vakum pembuat sendok
  • Bentuk dan poles sendok cetak
  • Periksa sendok untuk kecocokan ukuran, retensi, dan over extension
  • Peragakan jumah bahan bleaching yang akan digunakan.

Ketebalan Sendok Cetak

  • Ketebalan standar sendok adalah 0.035 inci
  • Sendok yang lebih tebal, yaitu 0.05 inci digunakan pada pasien dengan kebiasaan jelek
  • Sendok yang lebih tipis, yaitu 0.02 inci digunakan pada pasien yang mudah tersedak.

Regimen/Pengaturan Perawatan

  • Menggosok gigi sebelum memasang sendok
  • Menaruh bahan bleaching secukupnya pada sendok sehingga menutupi permukaan fasial gigi. Setelah meletakkan sendok di mulut, material yang berlebih dibersihkan dengan hati-hati.
  • Menggunakan sendok pada siang hari memungkinkan penambahan gel setelah 1 sampai 2 jam untuk mencapai konsentrasi maksimum. Penggunaan semalaman menyebabkan material tidak mudah berkurang karena aliran saliva pada malam hari berkurang.
  • Sewaktu mengeluarkan sendok, pasien diminta memindahkan sendok cetak dari bagian molar kedua dengan gerakan mengupas untuk menghindari luka pada jaringan lunak.
  • Bilas bahan bleaching dari tray sampai bersih.
  • Durasi perawatan bergantung pada tingkat diskolorasi awal, durasi bleaching, kepatuhan pasien, dan waktu bleaching
  • Kembali kontrol periodik untuk menilai proses bleaching .

Pemeliharaan

Bleaching ulang dapat dilakukan setiap 3 sampai 4 tahun jika diperlukan dengan durasi 1 minggu.

Efek Samping

  • Iritasi gingiva - gusi sakit setelah beberapa hari menggunakan sendok
  • Iritasi jaringan lunak – disebabkan pemakaian sendok terlalu lama atau menggunakan terlalu banya kagen bleaching di sendok
  • Perubahan sensasi pengecapan – Rasa logam segera setelah peneluaran sendok
  • Sensitivitas gigi – efek samping paling umum.

Keuntungan bleaching di rumah

  • Metode sederhana
  • Mudah dimonitor oleh dokter gigi
  • Waktu di klinik lebih sedikit dan lebih murah
  • Pasien dapat menyesuaikan sendiri waktu bleaching

Kekurangan bleaching di rumah

  • Kepatuhan anda dalam melakukan sesuai dengan prosedur adalah hal yang mutlak
  • Perubahan warna bergantung seringnya penggunaan sendok cetak
  • Kemungkinan terjadi penyalahgunaan karena penggunaan bahan bleach yang berlebihan atau terlalu lama per hari

BLEACHING DI KLINIK

Bleaching Termokatalitik Gigi Vital

Indikasi

  • Noda superfisial.
  • Noda ringan sampai moderat.

Kontraindikasi

  • Noda tetrasiklin
  • Restorasi yang luas
  • Diskolorasi berat
  • Karies yang luas
  • Pasien sensitif terhadap bahan bleaching Peralatan yang Dibutuhkan
  • Bahan bleaching kuat
  • Pelindung jaringan
  • Sumber aktivasi/energi
  • Pakaian pelindung dan pelindung mata
  • Pengatur waktu mekanis

Sumber Cahaya

  • Lampu bleaching konvensional
  • Lampu halogen tungsten
  • Lampu arc plasma xenon
  • Laser CO₂ dan Argon
  • Sinar laser diode

Lampu bleaching konvensional

  • Menggunakan panas dan cahaya untuk mengaktifkan bahan bleaching
  • Panas ditingkatkan selama bleaching
  • Menyebabkan dehidrasi gigi
  • Kurang nyaman bagi pasien
  • Bereaksi lebih lambat

Lampu curing tungsten halogen

  • Menggunakan panas dan cahaya untuk mengaktifkan bahan bleaching .
  • Aplikasi cahaya 40 s/d 60 detik per aplikasi per gigi
  • Memakan waktu

Lampu arc plasma xenon

  • Cahaya berintensitas tinggi, sehingga lebih banyak panas dibebaskan saat bleaching
  • Aplikasi membutuhkan 3 detik per gigi
  • Bleaching lebih cepat
  • Kerjanya termal dan menstimulasi katalis dalam bahan kimia
  • Potensi trauma termal pada pulpa dan jaringan lunak sekitarnya lebih besar.

Laser Argon dan CO₂

  • Cahaya laser murni menstimulasi katalis dalam bahan kimia, sehingga tidak ada efek termal
  • Membutuhkan 10 detik per aplikasi per gigi

Lampu laser diode

  • Lampu laser murni yang dhasilkan dari benda padat
  • Sangat cepat
  • Membutuhkan 3 sampai 5 detik untuk mengaktifkan bahan bleaching
  • Tidak menghasilkan panas selama bleaching Prosedur
  • Aplkasikan pumis pada gigi untuk menghilangkan kotoran di permukaan gigi.
  • Isolasi gigi dengan isolator karet dan lindungi jaringan gingiva dengan orabase atau vaselin. Lindungi mata pasien dengan kacamata
  • Basahi kapas atau kasa dengan larutan bleaching (H₂O₂ 30-35%) dan tempatkan di gigi.
  • Bergantung pada sumber cahaya, sinari gigi. Temperatur alat harus dipertahankan antara 52 sd 60⁰C (125-140⁰F).
  • Ganti larutan setiap antara 4 dan 5 menit. Waktu perawatan tidak boleh melebih 30 menit.
  • Bersihkan larutan dengan kasa basah
  • Bersihkan larutan dan irigasi gigi secara menyeluruh dengan air hangat
  • Poles gigi dan oleskan gel natrium fluorida netral
  • IInstruksikan pasien untuk kumur-kumur fluor setiap hari
  • Janji temu kedua dan ketiga dijadwalkan setelah 3 sampai 6 minggu untuk memberikan waktu pulpa menyesuaikan diri.

Kelebihan Bleacing di Klinik

  • Sesuai pilihan pasien
  • Lebih sedikit waktu dibutuhkan daripada home bleaching
  • Motivasi pasien
  • Jaringan lunak terlindungi

Kekurangan Bleacing di Klinik

  • Waktu kerja lebih lama
  • Lebih mahal
  • Kemunduran warna lebih cepat dan tidak dapat ditebak
  • Janji temu Lebih sering dan lebih lama saat
  • Dehidrasi gigi
  • Pertimbangan keselamatan yang serius
  • Tidak terlalu banyak riset yang mendukung
  • Isolator karet kurang nyaman untuk pasien

Bleaching Nontermokatalitik

Pada teknik ini, sumber panas tidak digunakan

Bahan Bleaching

Larutan yang sering digunakan untuk bleaching

  • Superoxol
    5 bag H₂O₂: 1 bag ether

  • Larutan McInnes
    5 bag HCL (36%) : 1 bagian 0.2% ether: 5 bagian 30% H₂O₂

  • Modifikasi larutan McInnes
    Pada larutan ini ditambahkan natrium hidroksida. Karena bersifat alkalin tinggi, kalsium di gigi lebih lambat melarut. H₂O₂ (30%) dan NaOH (20%). Campur dalam takaran yang sama, yaitu (1:1) dengan ether (0.2%)

Langkah-langkah

  • Isolasi gigi menggunakan isolator karet

  • Aplikasikan agen bleaching pada gigi selama 5 menit

  • Cuci gigi dengan air hangat dan aplikasikan ulang agen bleaching hingga memperoleh warna yang diinginkan

  • Cuci gigi dan poles

Mikroabrasi

Mikroabrasi adalah prosedur, yang dalam prosedur ini lapisan mikroskopik email dierosi serentak dan diabrasi dengan larutan khusus (biasanya mengandung asam hidroklorik 18%) sehingga mencapai permukaan email yang utuh

Indikasi

  • Perkembangan noda intrinsik dan diskolorasi terbatas hanya pada email superfisial.
  • Diskolorasi email adalah sebagai hasil hipomineralisasi atau hipermineralisasi.
  • Lesi dekalsifikasi dari stasis dari plak dan band kawat ortodonsia
  • Area fluorosis email
  • Noda superfisial multiwarna dan tekstur permukaan yang ireguler.

Kontraindikasi

  • Noda yang muncul terkait usia
  • Lesi hipoplasia email dalam
  • Area email dalam dan noda dentin
  • Amelogenesis imperfekta dan dentinogenesis imperfekta
  • Noda tetrasiklin
  • Lesi karies pada regio yang mengalami dekalsifikasi

Protokol

  • Evaluasi gigi secara klinis
  • Bersihkan gigi dengan rubber cup dan pasta profilaksis
  • Aplikasikan vaselin pada mukosa dan isolasi dengan isolator karet
  • Aplikasikan senyawa mikroabrasi pada area dalam interval 60 detik dengan pembilasan yang cermat
  • Ulangi prosedur jika perlu. Periksa gigi ketika basah
  • Bilas gigi selama 30 detik dan keringkan
  • Aplikasikan fluor topikal pada gigi selama 4 menit
  • Evaluasi kembali warna gigi. Terkadang dibutuhkan lebih dari 1 kali kunjungan.

Keuntungan Mikroabrasi

  • Tingkat ketidaknyamanan bagi pasien rendah
  • Lebih cepat dan mudah dilakukan oleh operator
  • Sangat berguna menyingkirkan noda superfisial
  • Permukaan gigi yang dirawat berkilau dan mulus

Kelemahan Mikroabrasi

  • Tidak efektif untuk noda yang lebih dalam
  • Menggerus lapisan email
  • Pada beberapa kasus dilaporkan terjadinya diskolorasi gigi menjadi kuning setelah perawatan.

BLEACHING GIGI NONVITAL


Teknik Thermokatalitik untuk Bleaching Gigi Nonvital

  • Isolasi gigi yang akan di bleach dengan isolator karet
  • Tempatkan bahan bleaching (Superoxol dan natrium perborat terpisah atau dikombinasikan) pada ruang pulpai.
  • Panaskan larutan bleaching menggunakan stik bleachimg/ sinar curing
  • Ulangi prosedur sampai warna yang diinginkan dicapai
  • Bilas gigi dengan air dan tutup ruang pulpa dengan kapas kering dan restorasi sementara.
  • Panggil kembali pasien setelah 1 sampai 3 minggu
  • Lakukan restorasi permanen dengan resin komposit yang sesuai.

Bleaching Intrakorona/ Walking Bleach untuk Gigi Nonvital

Untuk menghilangkan diskolorasi, teknik ini menggunakan bahan kimia yang diletakkan di bagian korona gigi yang telah dirawat endodonsia.

Indikasi

  • Diskolorasi yang berasal dari kamar pulpa.
  • Noda tetrasiklin sedang sampai berat
  • Diskolorasi dentin
  • Diskolorasi yang tidak dapat ditangani dengan bleaching ekstrakorona.

Kontraindikasi

  • Diskolorasi email superfisial
  • Pembentukan email cacat
  • Adanya karies
  • Prognosis gigi yang tidak dapat diprediksi

Langkah-langkah

  • Buat radiograf untuk menilai kualitas obturasi. Jika tidak memuaskan, lakukan perawatan ulang.
  • Evaluasi kualitas dan warna restorasi bila ada. Jika terlihat bahwa restorasi cacat, ganti.
  • Evaluasi warna gigi dengan shade guide .
  • Isolasi gigi dengan isolator karet.
  • Buat akses kavitas, keluarkan gutaperca di daerah korona, hingga dentin terlihat dan perbaiki kavitas.
  • Buat barier mekanis setebal 2 mm, lebih disarankan memakai semen ionomer kaca, Zn. fosfat, IRM, semen polikarboksilat atau MTA di atas bahan pengisi saluran akar. Tinggi koronal dari barier harus dapat melindungi tubulus dentin dan sesuai dengan perlekatan epitel eksterna.
  • Sekarang, campurkan natrium perborat dengan cairan yang sesuai (anastetik lokal, salin atau air) dan tempatkan adonan ini pada rongga pulpa. Untuk noda yang berat buatlah pasta dengan menambahkan hidrogen peroksida 3%.
  • Setelah membuang kelebihan pasta bleaching , letakkan restorasi sementara di atasnya. Beri tekanan dengan jari bersarung tangan karet pada gigi sampai adonan mengeras karena bahan pengisi bisa lepas akibat pelepasan oksigen.
  • Panggil kembali pasien setelah 1 sampai 2 minggu, ulangi perawatan sampai warna yang diinginkan diperoleh.
  • Restorasi kavitas akses setelah dua minggu dengan komposit.

Komplikasi Bleaching Intrakorona

  • Resorpsi akar eksterna
    • Chemical burn jika menggunakan H₂O₂ 30 s/d 25% sehingga gingiva harus diproteksi menggunakan vaselin atau mentega kelapa.
    • Berkurangnya kekuatan ikatan komposit karena setelah prosedur bleaching terdapat residu oksigen.

Natrium askorbat adalah bentuk dapar dari vitamin C yang terdiri atas 90% asam askorbat terikat pada 10% natrium. Natrium askorbat merupakan antioksidan yang digunakan untuk mengeluarkan residu oksigen setelah bleaching

Tindakan Pencegahan agar Bleaching Nonvital Llebih Aman

  • Isolasi gigi secara efektif
  • Lindungi mukosa mulut
  • Periksa apakah obturasi endodonsia sudah tepat
  • Gunakan barier pelindung
  • Hindari etsa asam
  • Hindari oksidator kuat
  • Hindari panas
  • Panggil kembali secara berkala

Teknik Bleaching Dalam/Luar

Sinonim

Bleaching interna/eksterna, modifikasi walking bleach .

Teknik ini melibatkan teknik bleaching intrakorona disertai teknik bleaching di rumah yang ditujukan agar program bleaching lebih efektif. Kombinasi perawatan bleaching ini berguna untuk mengatasi noda yang sulit diatasi, untuk problem spesifik seperti gigi vital/nonvital tunggal yang menghitam dan untuk menghilangkan noda dengan penyebab berbeda pada gigi yang sama.

Prosedur

  • Cek obturasi dengan membuat radiograf
  • Isolasi gigi dan buat kavitas akses dengan mengeluarkan gutaperca hingga 2 sd 3 mm di bawah pertemuan semento-email
  • Buat barier mekanis, bersihkan kavitas akses dan letakkan kapas butir di ruang pulpa guna menghindari penumpukan makanan.
  • Evaluasi warna gigi
  • Periksa ketepatan sendok bleaching dan anjurkan pasien untuk menyingkirkan pelet kapas sebelum bleaching dilakukan
  • Instruksikan pasien untuk melakukan bleaching di rumah. Semprit bleaching dapat langsung diletakkan di atas ruang pulpa sebelum memasang sendok bleaching atau, bahan bleaching tambahan dapat dimasukkan dalam sendok yang sesuai untuk gigi yang ruang pulpanya sudah terbuka.
  • Setelah bleaching selesai, gigi diirigasi dengan air, dibersihkan dan seperti biasa, kapas butir diletakkan pada bagian yang kosong.
  • Penilaian ulang warna gigi dilakukan setelah 4 s/d 7 hari.
  • Ketika warna yang diinginkan tercapai, tutup kavitas akses, mula-mula dengan restorasi temporer, akhirnya dengan restorasi komposit setelah paling cepat dua minggu.

Keuntungan

  • Lebih banyak area permukaan yang dapat dipenetrasi oleh agen bleaching
  • Waktu perawatan hanya dalam hitungan hari, bukannya minggu
  • Menurunkan insidens resorpsi servikal
  • Menggunakan konsentrasi karbamid peroksida yang lebih rendah.

Kekurangan

  • Pasien tidak patuh
  • Over bleaching karena aplikasi yang berlebihan
  • Kemungkinan resorpsi cervikal berkurang namun masih ada.

Bleaching Ekstrakorona ( Closed Chsmber Bleaching )

Pada teknik ini, agen bleaching diaplikasikan pada gigi menggunakan sendok bleaching , bukannya menyingkirkan restorasi yang sudah ada.

Indikasi

  • Pada kasus saluran akar yang terkalsifikasi total pada gigi yang mengalami trauma.
  • Sebagai upaya menjaga hasil perawatan awal bleaching intrakorona beberapa tahun sebelumnya .
  • Perawatan untuk orang dewasa dengan maturasi gingiva belum sempurna
  • Gigi tunggal nonvital berwarna hitam yang gigi-gigi sekelilingnya cuku terang, atau yang gigi vital lainnya juga harus di- bleaching .

Teknik Bleaching Dibantu dengan Laser

Teknik ini memperoleh proses power bleaching dengan bantuan sumber energi yang efisien dengan efek samping minimum. Gel pemutih laser mengandung kristal yang diabsorbsi secara termal, uap silika, dan H₂O₂ 35%. Di sini, gel diaplikasikan dan diaktifkan oleh sumber cahaya yang selanjutnya akan mengaktifkan kristal yang terdapat dalam gel, memungkinkan terjadinya disosiasi oksigen sehingga penetrasinya ke dalam matriks email menjadi lebih baik. LASER yang telah disetujui oleh FDA untuk bleaching gigi:

  • Laser argon
  • Laser CO₂
  • Laser diode GaA1As

Laser Argon

  • Memancarkan panjang gelombang 490 nm pada bagian sinar tampak ( visible ) dari spektrum sinar.
  • Mengaktifkan gel bleaching dan membuat permukaan gigi yang gelap menjadi lebih terang.
  • Efek termal pada pulpa lebih kecil dibandingkan dengn lampu panas lainnya.

Laser CO₂

  • Memancarkan panjang gelombang 10,600 nm.
  • Digunakan untuk meningkatkan efek pemutihan yang diberikan oleh laser argon.
  • Penetrasinya lebih dalam daripada laser agon karena itu efek pemutihannya lebih efektif.
  • Efek merusak pada pulpa lebih besar dibanding laser argon. Laser Dioda GaAIAs (Gallium-Aluminium-Arsenik) Memancarkan panjang gelombang 980 nm.

Ada 2 metode yang bisa Moms pilih:

In-Office Bleaching
Metode yang satu ini dilakukan langsung oleh dokter gigi. Bahan pemutih yang digunakan adalah hydrogen peroxide. Bahan ini akan diletakkan di lapisan luar email gigi, kemudian akan dipanasi menggunakan sinar laser. Hanya dibutuhkan waktu 1-2 jam untuk menyelesaikan proses in-office bleaching ini.

At home Bleaching
Metode ini memang bisa dilakukan di rumah, namun tetap dalam pengawasan dokter gigi. Anda membutuhkan sebuah tray yang dibentuk sesuai dengan bentuk gigi Anda. Selama 2-8 jam, gigi Anda akan dilapisi dengan bahan pemutih Carbamide Peroxide dan tray. Disarankan untuk melakukannya di malam hari. Hasilnya baru akan terlihat pada minggu ke 2-3.

Untuk tetap menjaga keputihan gigi, ada baiknya jika Moms mengurangi makanan atau minuman yang memicu terjadinya diskolorasi gigi. Hal lain yang bisa dilakukan adalah tetap disiplin menyikat gigi

Terdapat 2 jenis metode atau prosedur untuk melakukan bleaching pada gigi.

  1. Bleaching intra korona ( bleaching yang dilakukan pada gigi non vital)
    Bleaching jenis ini dilakukan pada gigi yang berubah warna namun tidak pada keseluruhan gigi yang bersifat global. Perubahan warna karena kerusakan gigi seperti gigi yang mati akibat patah, proses karies gigi, kematian jaringan pulpa, diselesaikan dengan metode ini. Untuk melakukan bleaching jenis ini, pertama-tama gigi yang sudah rusak dilakukan perawatan terlebih dahulu. Khususnya perawatan pada saluran akar (perawatan endodontik). Selanjutnya bahan bleaching yakni superoksol (hidrogen peroksida 30-35%) dan sodium perborat akan dimasukkan ke dalam mahkota gigi. Kemudian mahkota akan ditambal sementara. Dibutuhkan beberapa kali perawatan untuk mendapatkan warna gigi putih kembali.

  2. Bleaching pada gigi vital (gigi yang masih hidup)
    Ini merupakan jenis bleaching yang biasa dilakukan pada gigi normal. Untuk bleaching pada gigi vital ini masih terbagi lagi menjadi 2 bentuk.

    • At Home Bleaching
      Metode at home bleaching dilakukan sendiri di rumah. Umumnya menggunakan tray, point-on atau strip. Namun yang paling memberikan hasil sesuai keinginan adalah yang menggunakan tray. Sehingga tray lebih banyak dipilih untuk metode jenis ini. Untuk melakukannya pertama-tama dilakukan pencetakan tray untuk menyesuaikan dengan bentuk gigi dan rahang pasien. Warna gigi pasien akan dicatat untuk mengcontrol perubahan warna nantinya selama proses bleaching berlangsung. Penggunaan tray dimaksudkan agar bahan bleaching bisa terfokus hanya mengenai gigi saja tanpa mengenai jaringan lunak seperti gusi dan sekitarnya). Apabila tray sudah tercetak maka penggunaan dan perawatannya tinggal memasang bahan bleaching pada tray, kemudian tray ini tinggal dipasang di gigi.

      Waktu perawatan sekitar 2-8 jam per hari tergantung dari bahan bleaching yang digunakan. Keseluruhan waktu total yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil gigi putih biasanya bervariasi. Namun rata-rata bisa mencapi sekitar 2 minggu. Pasien hanya harus rutin mengganti bahan bleaching pada tray setiap harinya, dan mengcontrol proses perubahan warna giginya tiap hari.

    • In Office Bleaching
      In office bleaching untuk perawatannya ditangani langsung oleh dokter. Metode ini paling cocok bila menginginkan hasil yang cepat. Namun secara biaya lebih mahal. Untuk melakukannya digunakan bahan hidrogen peroksida 35% yang biasa dibantu dengan penyinaran atau dengan bantuan sinar laser. Jenis hidrogen peroksida ini lebih aktif dan efektif daripada bahan karbamid peroksida yang biasa digunakan untuk jenis in home bleaching. Namun penggunaannya harus ditangani langsung oleh dokter gigi karena sensitifitasnya bisa menimbulkan iritasi pada jaringan lunak di sekitar gigi. Adanya bantuan penyinaran atau laser membuat proses oksidasi menjadi lebih cepat. Oleh sebab itu proses penyelesaian bleaching dengan cara ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dalam perawatannya. Sehingga hasil bleaching gigi bisa dirasakan secara langsung.

Sumber: https://halosehat.com/tips-kesehatan/gigi/bleaching-gigi

Teknik pemutihan gigi dapat diklasifikasikan menurut vitalitas gigi yaitu pemutihan gigi vital dan nonvital. Intracoronal bleaching dilakukan pada gigi nonvital yang telah dirawat endodontik dengan meletakkan bahan bleaching dalam kamar pulpa. Intracoronal bleaching dapat dilakukan dengan walking bleach dan termokatalitik atau kombinasi kedua teknik tersebut.

Pemutihan gigi vital dapat dilakukan di klinik dokter gigi (in-office) dan di luar klinik (home bleaching). Home-bleaching dilakukan sendiri oleh pasien di rumah dibawah pengawasan dokter gigi dengan menggunakan teknik nightguard vital bleaching. Teknik ini digunakan pada kasus perubahan warna yang ringan dengan menggunakan alat bantu berupa tray atau custom fitted tray yang fungsinya untuk menahan karbamid peroksida agar dapat berkontak dengan gigi selama proses pemutihan.

Pada home-bleaching, tray digunakan pada malam hari saat tidur selama 6-8 jam karena pada malam hari aktivitas mulut dan aliran saliva paling sedikit. Proses pemutihan dapat berlangsung 7-14 hari tergantung warna yang dikehendaki. Apabila ada rasa sensitif pada gigi dan gingiva maka pemutihan dapat dihentikan terlebih dahulu sampai sembuh dan pemutihan dapat dilanjutkan.

Pada kasus pasien yang tidak dapat menggunakan prosedur pemutihan di rumah karena berbagai alasan, misalnya waktu perawatan lama, pemakaian sendok cetak yang tidak nyaman dan mengiritasi atau rasa tidak enak, iritasi gingiva atau perut karena bahan pemutih. Pasien disarankan untuk melakukan perawatan di klinik atau office bleaching untuk mendapatkan hasil pemutihan yang lebih cepat tanpa pemakaian sendok cetak yang lama. Bahan office bleaching diaplikasikan dengan ketebalan sekitar 1 mm pada permukaan gigi.

Tabel Pemilihan Prosedur Pemutihan Gigi

Pemutihan gigi di rumah Pemutihan gigi di klinik Pemutihan gigi di klinik dengan kombinasi kekuatan sinar
Pilihan penderita Penderita dengan perubahan warna gigi ringan, ingin diputihkan satu atau dua tingkat dan punya waktu pemakaian di rumah Penderita dengan perubahan warna gigi ringan sampai akut, ingin efek pemutihan yang lebih nyata Penderita dengan perubahan warna gigi ringan sampai berat, ingin hasil langsung
Bahan yang digunakan Carbamide peroxide (10-22%) atau gel pemutih non peroxide Carbamide peroxide (34-44%) Hydrogen peroxide (30-50%)
Lokasi Rumah, 2-4 jam perhari Klinik gigi Klinik gigi
Teknik Buat sendok cetak di klinik. Sendok cetak dan cairan pemutih dibawa pulang, kembali ke kelinik periodic untuk control perubahan Carbamide peroxide diaplikasikan pada sendok cetak, dimasukkan mulut sedikitnya 30 menit tiap perawatan. Aplikasi tambahan dilakukan penderita di rumah Cairan diaplikasikan pada gigi dan diaktivasi dengan sumber panas atau sinar khusus
Hasil Butuh 3-4 minggu untuk mengukur hasil yang terlihat Beberapa kasus hasil terlihat setelah 30 menit perawatan Beberapa kasus tampak perubahan warna langsung setelah 30 menit perawatan
Rata-rata jumlah perawatan Sekali sehari selama 2-3 jam untuk 4-6 minggu Dapat digunakan sebagai perawatan pertama untuk perawatan harian di rumah Satu visit. Pemakaian di rumah disarankan tergantung noda gigi yang akan dihilangkan.

Pengaplikasian bahan bleaching karbamid peroksida membutuhkan penggunaan tray. Pada tray dibuat reservoir pada bagian bukal sebagai tempat bahan bleaching diaplikasikan, yaitu 1-1,5 mm dari servikal dan 1 mm dari insisal/oklusal. Sedangkan bahan bleaching hidrogen peroksida diaplikasikan dengan ketebalan 0,5-1 mm pada permukaan gigi yang diputihkan.